Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tips Gunakan Tas ala Marie Kondo: Ia Alat untuk Membawa, Bukan Menyimpan

Muhammad Ramadhani Suryolaksono oleh Muhammad Ramadhani Suryolaksono
23 Februari 2021
A A
Tips Gunakan Tas ala Marie Kondo: Ia Alat untuk Membawa, Bukan Menyimpan terminal mojok.co

Tips Gunakan Tas ala Marie Kondo: Ia Alat untuk Membawa, Bukan Menyimpan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika kita sedang mempelajari sesuatu, lumrah jika kita menginginkan efek yang bisa kita rasakan secara langsung. Saya juga mengalaminya ketika ingin sekali melihat kamar saya menjadi rapi sesegera mungkin setelah mulai mendalami minimalisme. Maka dari itu, ketika saya melihat ada buku tips beberes ala Marie Kondo yang berjudul The Life-Changing Magic of Tidying Up, saya langsung tertarik dan tidak berpikir dua kali untuk membelinya.

Setelah selesai membacanya, kamar saya memang terlihat jauh lebih rapi dari sebelumnya. Namun, tanpa saya duga, saya menemukan hal lain yang unik dan juga tak kalah menarik, yakni tips menggunakan tas ala Marie Kondo.

Kita semua tahu bahwa tas adalah barang yang sangat umum dan dimiliki hampir oleh semua orang. Ada berbagai jenis tas yang kita kenal, mulai dari tas punggung, tas selempang, tas serut, totebag, dan lain-lainnya. Kita pasti memiliki salah satu dari jenis tas tersebut dan kita pastilah pernah menggunakannya.

Mungkin ada yang berpikir seperti ini, “Lebay amat. Masak pakai tas aja ada ala-ala-nya. Memang apa bedanya? Kelihatannya pakai tas, ya, begitu-begitu saja.”

Eits, tunggu dulu. Ini bukan soal membawanya ketika di luar rumah. Kalau itu mah kita semua tahu kalau tas punggung itu, ya lumrahnya dipakai di punggung. Kalau tas selempang, ya diselempangkan menyilang badan. Dan kalau totebag, ya tinggal dicantolkan di pundak. Kalau itu kita semua tahu, tapi yang satu ini beda.

Mari saya mulai dengan kalimat yang digunakan oleh Marie Kondo sebagai judul sub-bab-nya, kosongkan isi tas setiap hari. Hal ini terdengar aneh bagi saya yang sejak masuk SD hingga lulus kuliah tidak pernah melakukannya.

Dulu, saya selalu meninggalkan barang bawaan di dalam tas, sebelum malamnya saya tukar dengan barang bawaan untuk keesokan harinya. Artinya, selalu ada barang di dalam tas saya sepanjang waktu, 24 jam. Namun, sebagaimana tertulis di judul, Marie Kondo berpendapat bahwa tas adalah alat untuk membawa. Maka, ketika tiba di rumah, tugasnya sudah selesai dan barang-barang harus dikembalikan ke tempat semula.

Awalnya, saya berpikir bahwa ini adalah hal yang merepotkan. Buat apa dikeluarkan kalau besok akan dibawa lagi? Toh, ada barang-barang yang pasti akan selalu dibawa, tempat pensil, misalnya. Atau dalam kasus lain, buku catatan saat saya kuliah yang memang hanya ada satu untuk semua mata kuliah. Bukankah kegiatan tersebut hanya membuang-buang energi? Sebagai mahasiswa teknik, saya tentu saja konsen sekali dengan penggunaan energi.

Namun, setelah membaca dan mencoba metode tersebut, saya jadi berpikir bahwa itu mungkin memang ada manfaatnya. Saya jadi lebih aware dengan barang bawaan di tas saya. Dengan tas yang kosong di awal, saya akan mengisi tas hanya dengan barang-barang yang benar-benar akan saya gunakan hari itu.

Hal itu berdampak pada, satu, saya menjadi lebih jarang ketinggalan barang karena dipaksa memikirkan barang bawaan dari awal. Dua, berat tas saya tidak menjadi berlebih dengan keberadaan barang tidak penting yang terbawa.

Dua hal tersebut sangat bermanfaat bagi saya yang cukup mobile dan yang dulu saat kuliah sering kaget, “Loh, kok kertas tugas ini nggak ada? Padahal kayaknya dari kemarin di sini terus, deh.”

Ya begitulah. Kedengarannya sepele, sih, tapi ternyata perubahan perilaku bisa memberikan perubahan pada sifat juga. Walaupun dalam konteks yang sangat sempit. Lagipula, kalau kita adalah orang yang berperi-ke-barang-an, kita harusnya memberikan barang-barang waktu untuk istirahat.

Kalau dalam kasus tas, ya membuatnya kosong walau hanya sesaat bisa jadi salah satu opsi. Kan nggak lucu kalau tas bisa ngomong terus sambat ke kita, “Wah, kalian ini membebani saya terus. Kalian mau menyengsarakan saya, ya?!”

BACA JUGA Merapikan Kenangan Mantan dengan Metode Marie Kondo dan tulisan Muhammad Ramadhani Suryolaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Februari 2021 oleh

Tags: Marie Kondotas
Muhammad Ramadhani Suryolaksono

Muhammad Ramadhani Suryolaksono

Sudah bukan mahasiswa, tapi masih suka baca.

ArtikelTerkait

4 Hikmah dari Aksi Arie Untung 'Buang' Tas Prancis Mahal terminal mojok.co

Pake Tas Branded KW, Salah atau Benar?

25 September 2020
Perancang Tas Gunung Ukuran Sedang Layak Dapat Banyak Pahala karena Karyanya yang Multifungsi terminal mojok

Perancang Tas Gunung Ukuran Sedang Layak Dapat Banyak Pahala karena Karyanya yang Multifungsi

14 Juni 2021
Pencarian Tas Terawet: Nggak Bisa Beli Tas Kanken karena Mahal, Beli Ransel Exsport Aja

Pencarian Tas Terawet: Nggak Bisa Beli Tas Kanken karena Mahal, Beli Ransel Exsport Aja

10 September 2023
Antara Sling Bag, Waist Bag, dan Tote Bag_ Mana yang Worth It Dipakai di Tongkrongan_ terminal mojok

Antara Sling Bag, Waist Bag, dan Tote Bag: Mana yang Worth It Dipakai di Tongkrongan?

29 Agustus 2021
Joki Tas di Kereta Memang Menyebalkan Terminal Mojok

Betapa Nyebelinnya Joki Tas di Kereta

24 Juni 2022
Bahasan 'Ditinggal Nikah Mantan' Makin Usang dan Sudah Saatnya Ditinggalkan terminal mojok.co

Merapikan Kenangan Mantan dengan Metode Marie Kondo

28 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mulai dari Nama Besar Hingga Banyaknya Pendengar di Platform Digital, Inilah Alasan Mengapa Band Bisa Punya Rate Harga yang Mahal  

Mulai dari Nama Besar Hingga Banyaknya Pendengar di Platform Digital, Inilah Alasan Mengapa Band Bisa Punya Rate Harga yang Mahal  

6 Juli 2025
3 Rekomendasi Penginapan Murah Dekat UGM, Bisa Jadi Pilihan bagi Keluarga Mahasiswa yang Datang ke Jogja

3 Rekomendasi Penginapan Murah Dekat UGM, Bisa Jadi Pilihan bagi Keluarga Mahasiswa yang Datang ke Jogja

9 Juli 2025
Jangan Mudah Terbujuk Program Bimbel karena Nggak Menjamin Masuk Sekolah Impian dan Bisa Burnout Mojok.co

Jangan Mudah Terbujuk Program Bimbel karena Nggak Menjamin Masuk Sekolah Impian dan Bisa Burnout

6 Juli 2025
IPK Realistis atau Bare Minimum bagi Kalian Mahasiswa Baru di Semester Pertama, Biar Bisa Jadi Pondasi untuk Semester Selanjutnya

IPK Realistis atau Bare Minimum bagi Kalian Mahasiswa Baru di Semester Pertama, Biar Bisa Jadi Pondasi untuk Semester Selanjutnya

6 Juli 2025
Kasta Tertinggi Onde-Onde Mojokerto yang Pantas Dijadikan Oleh-oleh Mojok.co

Kasta Tertinggi Onde-Onde Mojokerto yang Pantas Dijadikan Oleh-oleh

8 Juli 2025
Wonosobo Ternyata Lebih Ramah bagi Wisatawan ketimbang Jogja

Wonosobo Ternyata Lebih Ramah bagi Wisatawan ketimbang Jogja

6 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Honda Vario 125 Pilihan Orang Waras, Warisan Rangka Tua yang Nggak Menyedihkan Seperti Warisan Rangka ESAF Honda
  • Smartfren Luncurkan “Sarah”: Asisten Virtual AI yang Siap Layani Pelanggan 24 Jam Setiap Hari, Bukan Sekadar Chatbot
  • Bahu-membahu Dampingi UMKM Jawa Tengah agar Tembus Pasar Internasional
  • Festival Literasi Jogja 2025 Ajak Masyarakat Berpikir Aras Tinggi di Tengah Tantangan Literasi Indonesia di Tingkat Dunia
  • Peliknya Program KKN Kebangsaan yang Dianggap Nggak Memberikan Solusi, Malah bikin Beban untuk Warga
  • Kasus Kaca Kereta Api Dilempar Batu Adalah Pertanda Orang Indonesia Memang Belum Siap (dan Nggak Pantas) Dapat Hal-hal yang Baik

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.