Cari rumah kontrakan yang sesuai dengan keinginan memang susah-susah gampang.
Menikah merupakan hal sakral. Momen yang ditunggu-tunggu oleh setiap insan manusia. Menikah juga merupakan sebuah tanda kedewasaan. Dengan menempuh jenjang pernikahan, berarti ada keinginan untuk membina keluarga yang baik. Tentunya untuk membina sebuah keluarga, butuh hunian yang bisa dijadikan tempat untuk berlindung dan bercengkerama.
Huru-hara mengenai masalah hunian sudah jamak menjadi masalah tersendiri di sebuah keluarga, apalagi bagi pasutri muda yang baru menikah. Banyak opsi yang bisa diambil mengenai hunian ini. Opsi pertama, rumah indah orang tua. Opsi kedua, rumah impian mertua. Opsi selanjutnya, rumah dinas (ini sih saya juga mau). Dan opsi terakhir, rumah sendiri yang tentunya kembang kempis kalau langsung beli.
Sebenarnya opsi membeli rumah merupakan hal yang masuk akal mengingat sekarang sudah banyak rumah subsidi. Pemerintah berusaha mewujudkan ketersediaan rumah yang layak bagi warganya lewat program rumah subsidi ini. Akan tetapi, uang muka yang tak sedikit juga jadi kendala tersendiri, apalagi jika belum punya pekerjaan yang menjanjikan.
Maka, opsi yang tersisa jika ingin membina rumah tangga tanpa intervensi dari siapa pun adalah dengan cari rumah kontrakan. Selain lebih ekonomis, mengontrak rumah bisa menjadi sarana untuk persiapan sebelum memiliki rumah sendiri, apalagi jika kita berada di perantauan.
Sebagai pejuang rumah kontrakan yang sudah dua kali pindah demi mendapatkan rumah yang bisa dianggap rumah, saya akan berbagi tips yang—siapa tahu—berguna bagi para pasutri muda di luar sana yang baru saja menikah.
#1 Diskusikan dulu dengan pasangan soal anggaran
Pertama-tama, sebaiknya diskusikan bersama pasangan soal anggaran untuk mengontrak rumah. Berapa persen dari penghasilan yang akan digunakan untuk membayar rumah kontrakan, berapa biaya harian dari sewa kontrakan yang bisa disisihkan sehingga kalian tidak akan merasa keberatan untuk membayar uang sewa, dsb. Penting untuk menyesuaikan harga rumah kontrakan dengan bujet yang kalian miliki. Biasanya, semakin jauh kontrakan dari jalan raya atau pusat perkantoran atau kampus, harganya cenderung lebih murah.
#2 Pertimbangkan untuk sewa rumah dengan/tanpa furnitur di dalamnya
Saat ini, beberapa rumah kontrakan sudah dilengkapi dengan furnitur lengkap sehingga penyewa tidak perlu repot-repot membawa perabotan sendiri. Menyewa rumah yang sudah dilengkapi furnitur di dalamnya bisa menghemat anggaran kalian—khususnya pasutri yang baru menikah—dalam membeli perabotan. Namun, perlu dipertimbangkan juga harga rumah kontrakan dengan furnitur lengkap biasanya lebih tinggi ketimbang harga rumah kontrakan yang kosongan.
#3 Pastikan fasilitas yang ditawarkan kontrakan
Poin ketiga ini penting banget, apalagi jika kalian akan tinggal di kontrakan tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama. Pastikan ketersediaan air bersih di rumah kontrakan yang kalian incar, apakah berasal dari PAM atau air sumur. Apabila diperlukan, periksa pula ketersediaan tandon air untuk berjaga-jaga apabila ada pemadaman listrik atau masalah pada PAM. Pastikan juga semua keran dan pembuangan berfungsi normal.
#4 Jangan malas survei
Mencari rumah kontrakan lewat aplikasi sebenarnya sah-sah saja, tapi akan lebih baik jika kalian survei langsung ke tempatnya. Kalian bisa mencoba dengan mencari wilayah yang biaya hidupnya tergolong murah. Selain itu, pilih yang terjangkau dari tempat kerja serta akses yang mudah ke pusat perbelanjaan, rumah sakit, atau tempat ibadah.
#5 Ngobrol dengan warga sekitar
Jika sudah menemukan rumah yang sesuai dengan pilihan, kalian bisa ngobrol dulu dengan warga sekitar. Warga sekitar adalah informan yang paling menjanjikan. Mereka biasanya akan mengatakan dengan jujur apa adanya. FYI, kadang kala pemilik kontrakan suka mengurangi informasi. Selain itu, ngobrol dengan warga sekitar juga bisa menjadi indikator apakah sekiranya kalian betah tinggal di lingkungan tersebut.
Setelah mempraktikkan kelima tips di atas dan kalian menemukan rumah kontrakan idaman, jangan lupa untuk mengadakan syukuran. Setidaknya, syukuran ini dilakukan sebagai ajang silaturahmi dengan warga sekitar yang jadi tetangga kalian. Siapa tahu kalian betah di rumah kontrakan tersebut dan berminat untuk mencari tanah di sekitaran sana, to?
Penulis: Anisa Fitrianingtyas
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Bisnis Makelar Kontrakan: Bisnis Digital Sederhana dengan Keuntungan yang Cukup Menjanjikan.