Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tiga Catatan Penting Soal Pernikahan Orang Kaya dan Miskin Usul Muhadjir Effendy

Ahmad Sugeng Riady oleh Ahmad Sugeng Riady
22 Februari 2020
A A
Tiga Catatan Penting Soal Pernikahan Orang Kaya dan Miskin Usul Muhadjir Effendy
Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini, Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Bapak Muhadjir Effendy menyarankan kepada Kementerian Agama untuk mengeluarkan fatwa orang kaya menikah dengan orang miskin. Dalih yang digunakan adalah agar orang miskin populasinya bisa semakin berkurang. Lebih lanjut, pernikahan ini diberi istilah pernikahan ekonomi. Secara kasar, ini bisa dimaknai dengan pergeseran pernikahan yang dulu dianggap sebagai momen sakral menjadi momen transaksional.

Saya membayangkan jika saran ini benar-benar diterapkan, dampak yang ditimbulkan bisa lumayan besar. Orang kaya yang hartanya triliunan menikah dengan orang miskin yang hartanya hanya sepetak rumah. Di situ jelas bahwa kedaulatan pangan, kecukupan pakaian, terpenuhinya pendidikan didapatkan oleh orang miskin. Dampak lebih luasnya lagi, angka kemiskinan bisa semakin berkurang atau malah tidak ada yang miskin sama sekali. Tapi bagaimana dengan pihak orang kayanya?

Maka dari itu, sebagai bagian dari kaum menengah ke bawah, saya harus memberi catatan atas saran tersebut. Sebab pernikahan merupakan momen sakral yang patut disyukuri, seperti yang saya sebut di atas. Meski dalam menikah ada visi misi dari pemerintah yang dititipkan kepada pasangan suami-istri, tapi tetap saja pemerintah tidak berani menjamin kehidupan yang layak, apalagi sejahtera usai pernikahan dilaksanakan.

Catatan pertama, Bapak Muhadjir Effendy mengatakan bahwa ini hanya sebatas saran kepada Kementerian Agama untuk mengeluarkan fatwa pernikahan. Dan fatwa pun sebenarnya bukan suatu hal yang wajib untuk dilaksanakan, meski sudah dikeluarkan pernyataannya. Saya sepakat dengan ini.

Namun menilik catatan dari kasus-kasus yang pernah terjadi, fatwa ini bisa dengan mudah berubah menjadi wajib dan layak untuk direalisasikan. Fatwa tidak lagi dipahami sebagai doktrin atau pendapat, tapi sebagai dogma. Kasus yang masih segar dalam ingatan kita adalah kasus yang menimpa Bapak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menistakan agama Islam. Fatwa tersebut berubah menjadi sebuah gerakan untuk memenjarakan Ahok.

Hal serupa bisa saja terjadi jika fatwa orang kaya menikah dengan orang miskin ini dikeluarkan. Padahal saran dari Bapak Muhadjir Effendy itu hanya menjadi salah satu upaya, bukan satu-satunya upaya dari pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan.

Catatan kedua, pernikahan dengan ketimpangan ekonomi dan kesejahteraan, cepat atau lambat akan memunculkan problem. Sebut saja perbudakan, penindasan, dan bukan tidak mungkin angka perceraian akan semakin lebih tinggi. Di satu sisi pihak si miskin merasa tidak enak dan tidak memiliki kekuasaan atas dirinya sendiri. Di sisi lain si kaya memandang sebelah mata kepada si miskin.

Meskipun kasus di atas tidak bisa dipukul rata kepada seluruh pasangan orang kaya dan miskin, tapi setidaknya bisa menjadi realitas yang jamak ditemui di mana-mana. Bahwa ada orang kaya yang menikah orang miskin kemudian bahagia, itu ada. Tapi saya rasa jumlahnya masih relatif sedikit, mungkin satu banding satu juta.

Baca Juga:

Sisi Gelap Pernikahan di Desa, Sudah Gadaikan Sawah Demi Biaya Hajatan, Masih Aja Jadi Omongan Tetangga

Marriage is Scary Nyata, Anak Muda Sekarang Memang Takut pada Pernikahan

Parahnya lagi, ini bisa menjadi celah untuk melakukan poligami. Pria yang kaya, mobilnya banyak, rumahnya belasan, proyeknya miliaran bisa menikahi empat perempuan sekaligus dengan dalih mengentaskannya dari kemiskinan. Dan ini sangat tidak adil dalam perspektif perempuan. Terlebih jika budaya patriarkinya masih mengakar kuat, ditambah legitimasi agama yang tidak relevan dengan semangat zaman. Ya sudah, perempuan kembali ke abad sebelum Islam datang, perempuan hanya sebagai mesin biologis.

Catatan ketiga, menikah itu idealnya dilandasi dengan cinta. Keduanya saling mencintai, tidak peduli apa pun statusnya. Asal sudah sama-sama cinta, maka pernikahan menjadi lebih bermakna. Saya sepakat dengan respons yang dilontarkan oleh Wamenag Bapak Zainut Tauhid bahwa menikah itu adalah urusan siapa cinta siapa. Kementerian Agama tidak perlu membuat fatwa yang mengurus urusan privat seseorang.

Kalau keduanya saling mencintai, maka tanpa diminta dan dipaksa, keduanya akan saling berkorban untuk membahagiakan satu sama lain. Suami melaksanakan tugasnya, istri juga sama. Keduanya bersinergi untuk membangun rumah tangga yang baik, utuh, dan cenderung menghindari konflik.

Jika ditarik dalam konteks kasus ini, mudah saja. Pernikahan yang dilandasi dengan cinta, rumah tangga yang bahagia, rezekinya cenderung lebih lancar. Beda halnya dengan pasangan suami istri yang hari-harinya dihiasi dengan marah-marah, konflik, bentak-bentak. Rumah tangganya saja tidak harmonis, apalagi rezekinya.

Jadi begitu Bapak Muhadjir Effendy, pernikahan orang kaya dan orang miskin tidak hanya semata-mata untuk mengentaskan kemiskinan. Pernikahan itu melibatkan banyak sekali variabel, keluarga dari kedua belah pihak, perasaan keduanya, omongan tetangga, doa yang tak kunjung ada habisnya, dan perlu berkat dari semesta. Mungkin sebelum fatwa itu disahkan, anak-anak atau cucu bapak nanti bisa disarankan untuk menikah dengan orang-orang yang statusnya menengah ke bawah atau yang paling bawah.

BACA JUGA Usulan Pak Muhadjir Effendy Soal Nikah Antartingkat Ekonomi Memang Kompor Gas! atau tulisan Ahmad Sugeng Riady lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Februari 2020 oleh

Tags: Muhadjir EffendyPernikahan
Ahmad Sugeng Riady

Ahmad Sugeng Riady

Masyarakat biasa.

ArtikelTerkait

Pembenci Bridal Shower, Kalian Ada Masalah Apa sih?  Mojok.co

Pembenci Bridal Shower, Kalian Ada Masalah Apa sih? 

29 Desember 2023
daftar tamu undangan pernikahan ra srawung rabimu suwung seserahan adik nikah duluan gagal nikah dekorator pernikahan playlist resepsi pernikahan mojok

Jenis-jenis Pertanyaan Menyebalkan yang Sering Ditujukan ke Dekorator Pernikahan

5 Februari 2021
Mengambil Sisi Positif Saat Menjalani Long Distance Marriage. Nggak Selamanya Menderita, kok terminal mojok

Mengambil Sisi Positif Saat Menjalani Long Distance Marriage. Nggak Selamanya Menderita, kok

5 Juni 2021
Pernikahan Sebagai Persepsi Happy Ending Adalah Pemikiran yang Sesat!

Pernikahan Sebagai Persepsi Happy Ending Adalah Pemikiran yang Sesat!

20 November 2019
Bridesmaid di Pernikahan Nggak Wajib-wajib Amat, Kenapa Masih Drama Soal Seragam sih Terminal Mojok pager ayu

Pager Ayu, Sebuah Tradisi Mantenan Jawa yang Tergusur oleh Bridesmaid

11 September 2023
ngekos bareng itu nggak enak mojok

Ngekos Bareng Itu Banyak Nggak Enaknya

21 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.