Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Tidak Perlu Menjatuhkan Mimpi Para Mahasiswa Pejuang 3,5 Tahun

Rode Sidauruk oleh Rode Sidauruk
27 Agustus 2019
A A
pejuang 3,5 tahun

pejuang 3,5 tahun

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari belakangan, thread di Twitter tentang “S1 lulus 3,5 tahun bangga?” menjadi salah satu yang ramai dibicarakan di jagad maya. Cuitan yang diprakasai oleh Ibu Ersa Tri Wahyuni, yang merupakan salah satu dosen di kampus tempat saya bernanung, ini menuai banyak pro kontra. Saya sendiri, dari kacamata pribadi saya, sedikit terusik dengan opini yang dilemparkan Bu Ersa.

Bagaimana tidak? Lulus 3,5 tahun sudah menjadi salah satu bucket list saya sejak menjadi seorang mahasiswa baru—kala itu, di bawah tenda teduh masa ospek, saya mendambakan perjalanan kuliah yang tak panjang. Namun, membaca thread di Twitter tersebut, saya merasa sedikit lemah dan terpojok. Sebagai bagian dari klub ‘pemimpi 3,5 tahun’, saya merasa insecure—apakah saya layak lulus 3,5 tahun sesuai dengan kriteria beliau?

Menurut beliau, boleh-boleh saja lulus 3,5 tahun, tapi pastikan sudah punya international exposure, double degree, pernah ikut summer camp atau exchange program, conference di luar negeri, magang, skor TOEFL 550, dan kaya pengalaman lainnya—yang semuanya saya artikan dengan pengalaman internasional, CMIIW. Hmm, baiklah. Sebelumnya saya ingin menekankan bahwa tulisan ini bukan untuk membela para pejuang 3,5 tahun atau memojokkan pihak lain.

Saya paham maksud beliau yang sebenarnya bahwa seorang mahasiswa sudah seharusnya memiliki tumpukan pengalaman sebagai modal dasar di dunia pekerjaan nanti. Tak ada yang salah—sama sekali tidak. Namun, apakah harus sesuai dengan selera Bu Dosen tersebut?

Perspektif yang sangat timpang, menurut saya. Pernyataan ini akan memberikan kelegaan bagi mereka yang masih ingin santai di dunia perkuliahan, namun memberikan tekanan bagi mereka yang sedang berjuang menyelesaikan studi dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Pengalaman di ranah internasional—saya akui—mungkin akan sangat memudahkan akses mahasiswa masuk ke perusahaan besar, internasional maupun nasional, namun apakah itu sebuah akhir yang baik? Saya rasa tidak. Hidup tak melulu tentang harus menjadi spotlight karena titel bekerja di perusahaan elit dan ternama. Apakah setelah masuk ke sebuah perusahaan semacam itu hidup kita serta-merta akan bersinar dan Yang Maha Kuasa akan berkenan? Hmm, saya rasa juga tidak.

Hidup ini berbicara tentang dampak. Bagaimana kita bisa melakukan generalisasi para pejuang 3,5 tahun adalah sekelompok orang yang minim pengalaman? Kita tak tahu apa yang sedang mereka perjuangkan, apa yang sedang mereka lalui, dan apa yang menjadi mimpi terbesar mereka.

Mungkin mahasiswa yang menggeleng ketika dibanjiri pertanyaan oleh Ibu Dosen tersebut tak punya semua pengalaman hebat—versi Ibu, tapi siapa yang tahu kalau sebenarnya dia sudah mengantongi banyak hal yang berdampak besar bagi lingkungannya dan semua yang dia lakukan adalah atas passion yang lahir dari dalam dirinya?

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Pengalaman dia mungkin bukan keluar-masuk bumi pertiwi dan luar negeri, namun pengalaman kepanitiaan dan organisasi kampus yang dia tekuni selama ini sudah memberikan bekal baru bagi dia, entah itu people management atau leadership, time management, critical and creative thinking, atau kemampuan lainnya yang terlihat sepele namun berdampak besar.

Saya sendiri, merasa tak miskin selama 3 tahun berkuliah. Meskipun belum pernah ikut exchange program atau ikut program ke luar negeri lainnya, namun saya bersyukur pernah membawa nama universitas dengan beberapa lomba yang saya ikuti—entah itu menang atau hanya dengan titel finalis. Meskipun belum magang di perusahaan besar yang telah memenangkan ribuan penghargaan internasional, saya bersyukur pernah menjadi bagian dari perusahaan ‘bayi’ dan berproses di dalamnya serta memberikan dampak bagi Indonesia bersama perusahaan tersebut dan melakukan pekerjaan yang sesuai dengan passion saya. Dan lain-lain. Dan lain-lain.

Saya tak bilang mereka yang telah berhasil ke luar negeri dan mendapat banyak penghargaan internasional tak keren—mereka sangat luar biasa, sangat membanggakan, and I adore them lots. Namun, jangan lupakan pemberi dampak lain di sekitar kita. Appreciate all kind of achievements, it matters.

Semua orang punya perjuangannya sendiri, tak ada yang terlalu kecil—semua sama besarnya, hanya jenisnya berbeda. Sekali kita menjatuhkan struggle seseorang, kita tak tahu apa yang mereka rasakan: tertekan, ciut, tak layak dan berharga, dan bisa jadi mereka akan melepaskan mimpi mereka di tengah jalan dan hidup menurut ketetapan dan pembenaran orang lain yang berujung pada penyesalan.

Lulus 3,5 tahun adalah sebuah prestasi yang patut diacungi jempol dan diberikan tepukan berdiri, pun juga dengan lulus 4 tahun atau lebih. Yes, semua patut diapresiasi, bukan? We just don’t know what they’re facing and struggling.

Saya tetap menghormati dan menghargai pendapat Bu Ersa, namun bukankah sebagai seorang akademisi lebih baik mendukung mimpi semua mahasiswa—calon pemimpin negeri ini? Siapa yang tahu dengan kelulusannya di usia muda sebenarnya dia telah mengantongi harapan lain yang kelak akan membanggakan Indonesia dan Ibu juga? Speak the truth, not the justification. (*)

 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2022 oleh

Tags: CurhatKapan Luluslulus cepatMahasiswapejuang skripsi
Rode Sidauruk

Rode Sidauruk

ArtikelTerkait

karya fiksi UT kuliah ekonomi kuliah sastra kuliah online mahasiswa s-1 dan s-2 Sebagai Penulis, Saya Sering Disangka Romantis dan Bisa Menjadi Sekretaris kuliah online

Kuliah Online Bikin Mahasiswa Jadi Banyak Pengeluaran (Sekaligus Keenakan)

6 Mei 2020
Sisi Gelap Kuliah di Unesa, Kampus Elite tapi Fasilitas Sulit

Sisi Gelap Kuliah di Unesa, Kampus Elite tapi Fasilitas Sulit

20 Oktober 2025
7 Toko Online untuk Belanja OOTD Jelang Kuliah Luring Terminal Mojok

7 Toko Online untuk Belanja OOTD Jelang Kuliah Luring

11 Juni 2022
Skripsi Molor Bukan Sepenuhnya Salah Mahasiswa, Dosen Juga Terlibat kesalahan dosen terminal mojok.co

Skripsi Molor Bukan Sepenuhnya Salah Mahasiswa, Dosen Juga Terlibat

9 September 2020
Kenapa sih Mahasiswa Selalu Memilih Bali sebagai Tujuan KKL? Emangnya Nggak Ada Tempat Lain?

Kenapa sih Mahasiswa Selalu Memilih Bali sebagai Tujuan KKL? Emangnya Nggak Ada Tempat Lain?

4 Oktober 2023
kkn ugm diganti menjadi kuliah kerja maya kkm 2020 wabah corona dampak kampus universitas mojok.co

3 Hal yang Langsung Hilang pas KKN UGM Diubah Jadi Kuliah Kerja Maya

7 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.