Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Tidak Ada yang Lebih Menggelikan ketimbang Milenial Fosil Wannabe yang Ngejekin Gen Z Tiap Saat, Situ Iri?

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
3 Oktober 2024
A A
Tidak Ada yang Lebih Menggelikan ketimbang Milenial Fosil Wannabe yang Ngejekin Gen Z Tiap Saat, Situ Iri?

Tidak Ada yang Lebih Menggelikan ketimbang Milenial Fosil Wannabe yang Ngejekin Gen Z Tiap Saat, Situ Iri?

Share on FacebookShare on Twitter

Menurut saya nggak ada yang lebih cringe ketimbang para fosil yang tiap saat ngejekin Gen Z tanpa henti.

Udah ngejeknya nggak pake jeda, variasinya nggak ada. Contohnya, “anak sekarang apa-apa mental health”, “anak sekarang nggak mau nabung, konser terus”, “anak sekarang mentalnya tempe” dan sebagainya. Lo cari dah di tiap media sosial, pasti nemu. Pasti. Di LinkedIn apalagi, bertebaran kayak gini. Bahasanya aja yang diperhalus, isinya mah sama aja kocak.

Kalau ledekannya template gini, pilihannya sih dua: cuma ikut-ikutan, atau memang kreativitasnya mandek di situ. Dah mirip kek Hambalang lu.

Saya setuju dengan beberapa kritikan orang-orang pada Gen Z. Misal, anak sekarang nggak nabung, konser terus. Tapi hanya karena saya setuju, bukan berarti saya ikutan mengejek, lalu tidak memahami. Orang itu bisa setuju sama hal buruk, tapi tidak ikut-ikutan punya pemahaman yang sama lho.

Contohnya gini wis, biar paham. Katakanlah kritikan tentang nggak mau nabung. Oke, saya setuju bahwa nggak nabung itu nggak bijak. Tapi, realitasnya adalah, bisa jadi mereka bukan nggak mau, TAPI EMANG NGGAK BISA. Kalaupun bisa, harus ada yang dikorbankan. Misal, uang untuk bersenang-senang. Orang zaman dulu mungkin bisa ngerem, tapi untuk manusia zaman sekarang, ya susah.

Toh, tidak bersenang-senang bukanlah hal yang baik juga. Kenapa juga gen Z disuruh menderita?

Yang saya pahami adalah, dunia kini sudah bergeser, semua tak lagi sesuai dengan apa yang orang tua dulu ajarkan. Orang-orang tua itu kudu paham bahwa nilai kalian itu nggak bisa atau tidak sama dengan dunia yang gen Z kenal. Dan itu wajar nganggo banget. Apalagi yang kalian maki itu masih muda, masih panjang jalan mereka mengenal dunia. Wajar jika mereka melakukan kekeliruan dan kebodohan.

Ayolah, kalian yang tua-tua ini nggak usah sok kementhus deh. Kalian dulu ya mesti goblok dan banyak keliru kok.

Baca Juga:

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Digicam Pocket Bangun dari Tidur Panjangnya dan Kini Jadi Buruan Gen Z

Selalu ada yang buruk di tiap generasi

Meski beberapa kali saya merasakan apa yang orang-orang keluhkan terhadap generasi muda, tak berarti saya langsung ngejudge. Seperti yang saya bilang tadi, value yang diajarkan pada saya itu beda sama yang mereka alami tiap hari. Dunia juga berubah lebih cepat kok. Sebagai contoh, dunia 4 tahun setelah 2020 itu beda banget sama sebelum 2019. Beda banget.

Friksi-friksi jelas lumrah terjadi. Ini tak eksklusif pada anak muda sekarang. Dulu, kalian milenial-milenial yang sekarang sok tua padahal yo lagi 30-an umure tapi berlagak setua pertapa, ya pasti mengalami gesekan-gesekan tak jelas dengan generasi tua. Ini siklus yang nggak berhenti. Nanti gen Z juga bakal geger karo generasi ngisore, dan ini hal yang lumrah.

Tapi kalau memaki, terus menyudutkan kek sekarang, ha yo ndasmu. Nggak bisa kayak gitu. Gen Z ruwet itu nggak ada bedanya dengan milenial yang ruwet. Selalu ada yang buruk di tiap generasi, dan itu wajar. Yang nggak wajar, menjadikan batch buruk itu sebagai representasi.

Bahwa mereka mungkin masih sulit dipahami, iya, tapi kalau mengatakan mereka adalah masalah, tunggu dulu. Ingat, kalian-kalian fosil wannabe ini dulunya juga dianggap ra mashok oleh generasi di atas kalian.

Gen Z nggak punya adab (?)

Saya setuju jika ada yang bilang “gen Z nggak punya adab”, jika adab yang dimaksud adalah diam terhadap omongan orang tua yang nggak masuk akal, memang harusnya dibantah. Masa-masa sekarang, kita ditunjukkan bahwa banyak masalah hidup muncul dari fosil-fosil yang kebetulan jadi orang penting. Mereka nggak mau dibantah karena ya pertama, punya jabatan, kedua, merasa tua. Itu adalah kombinasi terburuk dari seorang pemimpin.

Untuk hal ini, saya berdiri di samping gen Z. Generasi ini akhirnya melakukan apa yang milenial selalu impikan, yaitu stand up for something right. Betul, dunia kerja memang tak memberi ruang untuk orang-orang yang berani stand up, tapi siapa tahu, gara-gara gen Z ini, akhirnya ada perubahan yang begitu signifikan. Kadang ada tuntutan ora mashok, tapi yo lumrah cah, jenenge jik enom. Dipahami wae.

Jadi, untuk para milenial fosil wannabe, tolong banget, nggak usah ikut-ikutan ngehujat gen Z. Boomer juga. Intinya berhenti ngehujat. Kalian dulunya juga kayak gen Z kok, kalian nggak mau ngaku aja.

Dan saya yakin betul, jauh di lubuk hati kalian, kalian ingin jadi anak-anak muda ini, yang berani menyuarakan yang ada di hati, sekalipun itu berakhir jadi masalah.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA IndiHome, Provider Internet Khusus untuk Orang-orang yang Kesabarannya Nggak Terbatas. Cobaannya Sepanjang Hayat!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Oktober 2024 oleh

Tags: gen zMilenialstigma
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Universitas Terbuka, Tempat Kuliah yang Cocok untuk Milenial dan Gen Z

Universitas Terbuka, Tempat Kuliah yang Cocok untuk Milenial dan Gen Z

27 November 2023
Cara Bertahan Hidup di Jakarta Jika Gajimu di Bawah UMR Jakarta 2024 depok heru budi jogja

3 Stigma yang Salah tentang Jakarta bagi Anak Perantau, Sekarang Nggak Perlu Takut!

6 Juli 2024
Gen Z Nggak ke ATM, tapi Langsung Tarik Tunai sama Teman Sendiri

Gen Z Nggak ke ATM, tapi Langsung Tarik Tunai sama Teman Sendiri

10 Februari 2025
5 Istilah Seputar Percintaan Gen Z yang Perlu Diketahui Generasi Lain

5 Istilah Seputar Percintaan Gen Z yang Perlu Diketahui Generasi Lain

4 Juni 2024
Hentikan Stigma Mahasiswa Seni adalah Mahasiswa Haha Hihi Musik Metal Bukan Hanya Soal Vokalis yang Berteriak

Hentikan Stigma Mahasiswa Seni Adalah Mahasiswa Haha Hihi

27 Mei 2020
Jurusan Sastra Indonesia: Fakta dan Stereotip Goblok yang Disematkan kepada Mahasiswa Sasindo

Jurusan Sastra Indonesia: Fakta dan Stereotip Goblok yang Disematkan kepada Mahasiswa Sasindo

23 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.