Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Ternyata di Jepang Ada Wabah Kutu Rambut

Primasari N Dewi oleh Primasari N Dewi
21 Februari 2022
A A
Ternyata di Jepang Ada Wabah Kutu Rambut Terminal Mojok

Ternyata di Jepang Ada Wabah Kutu Rambut (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelum menerima kertas selebaran tentang kutu rambut dari sekolah anak saya sewaktu di Jepang, tadinya saya berpikir kalau di Jepang nggak mungkin ada kutu rambut. Pasti berbeda lah dengan saya yang kena kutu sewaktu SD dulu. Gara-gara persoalan kutu ini pula, saya yang dulu kecil harus selalu berambut pendek. Ya gimana, tiap kali bersih dari kutu, ketempelan lagi dari teman. Bak lingkarang setan, begitu terus siklusnya sampai saya lulus SD dan beda SMP dengan teman saya.

Zaman saya kecil dulu, sampo belum sebanyak sekarang. Sampo saya dulu cuma sampo bubuk merek Kao yang bungkusnya hijau. Hehehe. Kadang kalau nggak bener membasuhnya, samponya menggumpal di satu tempat. Duh, jadi sedih kalau ingat itu. Saya kira kutu rambut sudah hilang begitu zaman berubah. Apalagi sekarang ini kan sudah banyak merek sampo dan peruntukkannya. Dan uniknya, masalah kutu rambut ini ternyata juga nggak hanya dialami orang Indonesia, di Jepang sana juga ada lho wabah kutu rambut.

Wabah kutu rambut di Jepang

Kutu rambut, atau disebut shirami atau atama-jirami (dalam bahasa Jepang), ternyata mewabah di Jepang saat musim panas. Sebenarnya nggak cuma musim panas tiba, sih, tapi kebanyakan kasus muncul saat musim panas. Saat musim panas, anak-anak memang sering bermain di luar di bawah terik matahari. Kulit kepala jadi berkeringat dan rambut jadi mudah lepek dan bau. Kalau nggak keramas dengan bersih, rambut yang kotor tadi bisa jadi tempat nyaman untuk ditinggali kutu rambut.

Pada awal tahun ajaran baru, antara bulan April sampai Juni tiap tahunnya, biasanya anak SD Jepang menjalani pemeriksaan kesehatan (kenkou-shindan) rutin. Yang diperiksa antara lain mata, telinga, gigi, juga pengecekan berat dan tinggi badan. Kalau ada yang bermasalah, orang tua akan segera diberi tahu pihak sekolah agar anak-anaknya segera diobati atau diterapi. Biasanya saat pemeriksaan ini, anak juga bakal ketahuan ada kutu atau nggak di rambutnya.

Nah, kalau ada yang terkena kutu rambut, biasanya sekolah akan memberi kertas selebaran untuk memperingatkan orang tua agar menjaga kebersihan rambut anaknya masing-masing. Hal ini dilakukan karena sebelum liburan musim panas ada sesi berenang di kolam renang sekolah juga. Penyebaran kutu bakal menjadi lebih cepat kalau nggak dicegah dan diantisipasi sebelumnya.

Solusi dari sekolah dan pemerintah

Saya dulu juga menerima kertas selebaran soal kutu rambut saat anak saya kelas 1 SD. Padahal nih, dua tahun di TK, saya nggak pernah menerimanya. Waktu itu, saya juga nggak tahu apakah di sekolah anak saya ada yang terkena kutu atau nggak. Saya pikir hanya pemberitahuan biasa lantaran tiap minggu memang banyak sekali kertas informasi dari sekolah.

Isi selebaran dari sekolah adalah tentang kutu rambut yang mudah menular tanpa mengenal musim dan mengingatkan orang tua untuk mengecek rambut anaknya masing-masing dengan teliti dan saksama. Kalau menemukan kutu rambut, diharapkan menghubungi pihak sekolah. Biasanya akan diadakan tindakan pencegahan penularan.

Di dalam kertas itu juga diberi tahu tentang siklus hidup kutu dan cara menemukannya di rambut. Juga ada ilustrasi gambar telur kutu (bahasa Jawanya lingsa) yang panjangnya 0,5 mm, kutu kecil (kor), dan kutu dewasa (tuma). Untuk menetas dari telur menjadi kutu kecil membutuhkan waktu 7-10 hari. Untuk menjadi dewasa, kutu kecil membutuhkan waktu 7-16 hari. Kutu dewasa biasanya hanya hidup sebulan dan bertelur setiap hari 3-4 butir. Jadi, sebulan kurang lebih 100 ekor. Itu baru 1 ekor kutu dewasa, lho. Wow.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Menjamurnya Bimbel Bukan karena Pendidikan Kita Ampas, tapi karena Mengajar di Bimbel Memang Lebih Mudah

Di Jepang juga ada obat kutu rambut semacam peditox, lho, namanya Sumithrin (sumisurin). Bentuknya bubuk dan sampo yang bisa dibeli di toko obat. Harga obat ini 2900 yen (sekitar 362.500 rupiah). Lumayan mahal juga, ya. Katanya sih efektif untuk membasmi telur dan kutunya.

Selain berisi peringatan tentang kutu rambut kepada orang tua, anak-anak juga diingatkan untuk mencuci rambut dengan bersih dan nggak boleh saling pinjam topi dan handuk. Mereka juga diberi pengertian kalau kutu ini kecil dan geraknya cepat, tapi sangat ganas. Kutu bisa menjadi besar karena menghisap darah di kulit kepala mereka. Juga bisa menyebabkan kepala gatal dan kulit kepala terluka. Kalau dibiarkan, anak-anak bisa terganggu dan nggak konsentrasi saat belajar.

Lantaran penularan yang cepat dan berdampak buruk bagi konsentrasi belajar anak, pihak sekolah sangat mengantisipasi hal ini. Kalau sudah terdeteksi satu atau dua anak yang terkena kutu rambut, mereka akan mengingatkan kepada seluruh orang tua. Kalau sudah terjadi di beberapa sekolah dalam sebuah wilayah, biasanya pemerintah daerah juga akan ikut menanganinya. Jepang sangat memperhatikan kesehatan dan kepentingan anak-anak ini, lho. Wah, ternyata si kutu yang kecil bisa membuat heboh orang banyak, ya.

Hayo, sekarang jujur saja. Pas baca tulisan ini, berasa ada yang gerak-gerak di kepala nggak?

Penulis: Primasari N Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Februari 2022 oleh

Tags: jepangkutu rambutSekolah
Primasari N Dewi

Primasari N Dewi

Guru bahasa Jepang tapi suka drakor.

ArtikelTerkait

Program Pojok Baca Kelas di Sekolah Cuma Basa-Basi, Ujung-ujungnya Jadi Pojok Tidur Siswa

Program Pojok Baca Kelas di Sekolah Cuma Basa-Basi, Ujung-ujungnya Jadi Pojok Tidur Siswa

4 April 2024
Fenomena Sekolah Kekurangan Murid, Apa yang Salah dari Sistem Pendidikan Kita Terminal Mojok

Fenomena Sekolah Kekurangan Murid, Apa yang Salah dari Sistem Pendidikan Kita?

30 Juli 2022
Nonton Konten YouTube Kultur JDM Adalah Hobi, Ini Kanal Rekomendasi Saya terminal mojok.co

Nonton Konten YouTube Kultur JDM Adalah Hobi, Ini Kanal Rekomendasi Saya

6 Januari 2021
Perempatan Jetis, Perempatan Paling Berpendidikan di Jogja Sejak Masa Kolonial

Perempatan Jetis, Perempatan Paling Berpendidikan di Jogja Sejak Masa Kolonial

12 Januari 2024
Pengalaman Naik Bus di Jepang, Satu Penumpang pun Pasti Diantar

Pengalaman Naik Bus di Jepang, Satu Penumpang pun Pasti Diantar

9 Februari 2022
Masih Ada Sekolah Favorit dan Orang Tua Pindah KK Anak, Sistem Zonasi Gagal Total!

Masih Ada Sekolah Favorit dan Orang Tua Pindah KK Anak, Sistem Zonasi Gagal Total!

29 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.