Sudah jauh dari pusat Kota Purwokerto, sepi pula
Saya juga pernah menjemput saudara di Terminal Bulupitu yang kebetulan habis dari Yogyakarta. Waktu itu, saya diamanahi untuk menjemputnya pukul 24.00. Karena lokasinya yang jauh dari keramaian kota, membuat saya kurang bernyali jika menjemput menggunakan sepeda motor.
Buka apa-apa, selain takut karena kejahatan jalanan, saya juga takut jika ada gangguan gaib. Jalan menuju terminal di kala siang hari saja nggak terlalu ramai, apalagi malam hari. Sudah pasti sepi sekali seperti hatimu ya, mblo!
Alhasil saya menggunakan mobil pondok untuk menjemput saudara saya dan mengajak dua orang teman untuk menemani.
Mengalami perpindahan lokasi sampai tiga kali
Sebenarnya, saat masih kecil, saya sering diajak bapak dan ibu ke Purwokerto. Seperti layaknya orang tua lain, mereka menceritakan beberapa lokasi ketika dalam perjalanan. Entah itu patung, terminal, alun-alun, dan tempat ikonik lain.
Kebetulan, waktu itu, orang tua saya juga menunjukan bahwa letak terminal berada di sebuah perempatan. Ya, saat itu, Terminal Purwokerto masih berlokasi di Jalan Gerilya, Purwokerto Selatan. Namun, kini lokasi terminal sudah di pindah ke Kelurahan Teluk. Bekas terminal lama sudah menjadi taman dengan Taman Andhang Pangrenan. Sementara itu, segala aktivitas angkot dan bus dipindahkan ke terminal baru.
Berdasarkan penuturan beberapa teman saya yang asli sana, sebenarnya terminal tersebut sudah mengalami tiga kali pemindahan. Saat masih awal kemerdekaan, terminal berlokasi di Kebondalem, Kecamatan Purwokerto Timur. Setelah itu, pemerintah memindahkan terminal ke terminal lama yang sekarang menjadi Taman Andhang Pangrenan. Terakhir, boyongan ke Kelurahan Teluk.
Berdasarkan curahan hati banyak teman dari luar kota, mereka lebih baik menggunakan kereta api untuk pulang kampung. Hal ini karena letak stasiun yang hanya sekitar tiga menit dari Alun-Alun Purwokerto.
Yah, walaupun tiket kereta api lebih mahal daripada tiket bus, mereka nggak masalah. Daripada harus jauh-jauh ke terminal, lebih baik ke stasiun yang lebih dekat dan efisien.
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Saatnya Purwokerto Memisahkan Diri dari Kabupaten Banyumas