Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Gadget

Telkomsel: Provider Mahal, tapi Sinyalnya Masih Ngadat

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
7 Oktober 2022
A A
Telkomsel: Provider Mahal, tapi Sinyalnya Masih Ngadat

Telkomsel: Provider Mahal, tapi Sinyalnya Masih Ngadat (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Telkomsel telah jadi andalan masyarakat di seluruh pelosok negeri lebih dari seperempat abad lamanya. Entah tak terhitung berapa jumlah orang yang berlangganan menggunakan provider pelat merah ini. Ya iyalah, orang cuma Telkomsel yang bisa dipakai di daerah-daerah pelosok. Sejak dulu, cuma provider ini yang bisa muncul di daerah-daerah terpencil. Sinyalnya aja yang ada, tapi belum tentu baik. Padahal di sisi lain Telkomsel nggak bisa dibilang andalan masyarakat perkotaan karena harganya yang terlampau tidak ramah di kantong.

Untuk masyarakat yang tinggal jauh dari pusat kota, nggak ada pilihan lain selain menggunakan provider ini. Sekalipun harganya luar biasa mahal kalau dibandingkan dengan provider lain. Nyebelinnya lagi, harga tiap nomor bisa beda. Entah kenapa buat nomor-nomor lawas yang sering bertransaksi, harga paket yang ditawarkan akan lebih tinggi daripada nomor baru. Apa karena dikira mampu beli makanya dimahalin ya? Kalau dari logika pembeli sih harapannya semakin berlangganan akan semakin murah, buat menghargai loyalitas gitu. Malahan kalau jarang digunakan transaksi, harga paketnya bisa turun. Udah kaya pedagang pasar aja yang nurunin harga biar pembeli mau balik lagi.

Harga yang selangit ini nyatanya masih nggak sesuai dengan kualitas sinyal yang kadang suka putus-putus saat dipakai internetan, terutama di daerah pelosok. Kalau di perkotaan sih masih lancar jaya, paling gangguan kalau lagi hujan atau cuaca buruk aja. Padahal Telkomsel jadi tumpuan hidup warga-warga daerah terpencil untuk berkomunikasi dan berinternet ria. Malang nian nasibnya.

Saya sempat tanya ke seorang teman yang berasal dari Kalimantan. Kebetulan rumahnya jauh dari pusat kota, alhasil cuma Telkomsel yang bisa diandalkan. Jaringannya memang sudah 4G, tapi kadang masih suka putus-putus kalau dipakai internetan. Pun harganya juga cukup mahal kalau dibandingkan dengan provider lain. Kalau ada pilihan lain, saya rasa warga pelosok juga mau ganti provider. Menurut teman saya yang sedang bertugas di pelosok Sulawesi pun nggak jauh beda.

Saya sendiri pernah punya pengalaman kurang menyenangkan terkait sinyal Telkomsel ketika KKN di Pulau Moa. Sebelum berangkat, kami mengganti nomor menggunakan Telkomsel dengan harapan bisa tetap berkabar dengan keluarga dan teman di rumah sekaligus menunjang kelancaran komunikasi antaranggota tim. Maklum lah, cuma Telkomsel yang bisa bertahan di pelosok Nusantara. Nggak ada pilihan lain walaupun harga paketnya lumayan mahal. Waktu sampai di lokasi ternyata sinyalnya sangat ampas. Jangankan mau internetan, kirim SMS aja bisa pending sampai keesokan harinya. Kalau telpon juga percuma habis,  lama di “halo halo” dan “ha he ha he” saking ngadatnya sinyal, belum sempet ngomong udah habis pulsa duluan.

Jadinya komunikasi kami yang dibagi ke dua desa sangat terhambat. Sudahlah jarak desanya lumayan jauh, nggak ada transportasi, mau komunikasi jarak jauh via HP nggak lancar pula. Untuk menyiasati kesalahpahaman, kami harus menyertakan tanggal dan jam di bawah pesan yang kami kirim karena pendingnya sengaret itu. Tulisan providernya sudah bukan lagi Telkomsel, tapi Telkomsel BAKTI. Itupun masih nggak mengakomodasi keperluan komunikasi warga desa.

Kalau di pusat kota yang dekat dengan kantor-kantor pemerintahan sinyalnya lebih baik. Setidaknya kalau kirim SMS bisa lebih cepat sampai. Tapi, tetap nggak bisa dipakai internetan sih. Mungkin kantor pemerintahan di sana punya akses internet khusus untuk memperlancar pekerjaannya. Ujung-ujungnya kami harus beli paket internet satelit Ubiqu yang mahalnya minta ampun. Pun cuma bisa dipakai di tempat-tempat tertentu seperti kantor desa atau puskesmas, nggak bisa dipakai internetan sambil goler-goler di kamar. Hangus sudah paket internet yang kami beli sebelum berangkat, nggak berguna sama sekali.

Saya sendiri cuma pakai Telkomsel saat ada kegiatan lapangan yang mengharuskan tinggal cukup lama di daerah terisolasi. Di rumah cuma bapak saya yang masih setia menggunakan Telkomsel karena sering berkegiatan di lapangan, jadi beliau nyari yang ketersediaan jaringannya luas. Biar nggak telat laporan gitu. Kalau saya sih skip dulu. Mau gimana lagi, harga paketnya nggak ramah di kantong sih. Nggak kuat akutu. 

Baca Juga:

Indosat Sebenarnya Provider yang Unggul kecuali Notifikasinya yang “Mengotori” Layar

Saya Beralih ke Tri Gara-gara Muak dengan Kelakuan Telkomsel yang Makin Lama Makin Nggak Masuk Akal

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan Langganan Telkomsel selain Tarifnya yang Mahal

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Oktober 2022 oleh

Tags: ngadatsinyaltelkomsel
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

Telkomsel Itu Bukan Tidak Humanis, tapi Hanya Mencoba Realistis telkomsel garis keras

Menanggapi Tulisan Indosat Cocok Untuk Mahasiswa, Telkomsel Untuk Pekerja: Saya Mahasiswa dan Saya Pelanggan Telkomsel Garis Keras! 

19 Juli 2019
Keluh Kesah Pakai Kartu Tri: Harga Irit, Sinyal Sulit

Keluh Kesah Pakai Kartu Tri: Harga Irit, Sinyal Sulit

9 Mei 2023
Realitas Pahit di Kabupaten Bengkayang: Tidak Punya Akses Listrik, Mau Charge HP Harus Jalan Sejam

Realitas Pahit di Kabupaten Bengkayang: Tidak Punya Akses Listrik, Mau Charge HP Harus Jalan Sejam

16 Februari 2024
Telkomsel Itu Bukan Tidak Humanis, tapi Hanya Mencoba Realistis

Telkomsel Itu Bukan Tidak Humanis, tapi Realistis

7 Juni 2020
Urug-Urug Udan Gedhe, Sinyal Hujan Datang Orang Pantura curah hujan

Urug-Urug Udan Gedhe, Sinyal Hujan Datang Orang Pantura

28 November 2022
Sinyal 5G di Solo Rasanya Sama Saja seperti 4G. Menyedihkan! (Unsplash)

Sinyal 5G di Solo Rasanya Sama Saja seperti 4G, Padahal Kota Besar dengan Sinyal Stabil

31 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.