Semua orang Jawa Timur penyuka teh tubruk wajib tahu kenikmatan Teh Naga Malang kemasan rentengan.
Saya orang Jawa Timur yang kurang cocok dengan teh yang manis dan ada rasa sepet-sepetnya. Sialnya, teh-teh seperti itulah yang selalu direkomendasikan orang-orang. Hingga pada suatu hari, saya menemukan sebuah ulasan teh di media sosial X atau Twitter.
Ulasan itu dimulai dengan kalimat, “Teh Naga Gold. Yang kemasannya renceng. Wanginya nggak ada obat.” Ulasan itu dibuat oleh Mas Widino. Iya, mas-mas pecinta teh yang lebih terkenal karena kehilangan tablet itu. Setelah membaca utas tersebut, saya check out Teh Naga Gold kemasan rentengan melalui marketplace warna oranye.
Teh Naga Malang punya aroma memikat
Saya langsung unboxing ketika pesanan sampai. Seketika menyeruak aroma teh yang kuat dan harum. Bukan aroma kuat yang mengganggu ya, lebih ke aroma yang sedap dengan semburat bau vanila. Dari baunya saja sudah terbayang betapa nikmat teh yang satu ini.
Benar, setelah diseduh dan diseruput, Teh Naga produksi lokal asal Malang itu terasa begitu nikmat. Kekentalannya sebenarnya cukup pekat, tapi pas di lidah saya. Cocok dipadukan dengan sentuhan rasa vanila yang lembut. Jujur saja, ini adalah teh dengan genre vanila terenak yang pernah saya coba. Saya sampai membatin dengan penuh penyesalan, “Umur segini kok baru tahu ada teh enak dari Malang”.
Teh ini cocok untuk diminum ketika malam hari, apalagi pas sedang banyak pikiran. Mungkin overthinking kalian nggak akan selesai begitu saja, tapi setidaknya teh ini bisa merilekskan pikiran dan tubuh. Kalian akan menjadi lebih tenang, nyaman, dan kembali sumringah. Yah, sebuah minuman yang sempurna untuk meredakan kegelisahan.
Teh Naga sebenarnya memiliki beberapa varian. Ada kemasan celup dan kemasan tubruk dengan bungkus kertas. Menurut saya, varian tubruk Teh Naga Gold yang dikemas dalam bentuk kertas rentengan yang paling nikmat.
Mungkin kalian yang membaca tulisan ini merasa saya lebay alias berlebihan ya, tapi beneran deh, sekali-kali kalian coba cicipi. Sebagai seseorang yang mulai mendalami beberapa varian teh tubruk, menemukan Teh Naga adalah suatu yang membahagiakan. Kabar bahagia bukankah harus disebarluaskan ke banyak orang?
Cocok di lidah orang Jawa Timur
Sebagai orang Jawa Timur yang nggak begitu suka rasa manis dan sepet, teh tubruk Naga ini sangat cocok di lidah saya. Mungkin palet lidah orang Jawa Timur nggak semuanya seperti lidah saya. Namun, saya tetap pede saja merekomendasikannya karena sanak saudara saya yang kebanyakan warga Jawa Timur totok menyukainya.
Kebetulan mereka saya seduhkan teh tubruk Naga ketika kumpul-kumpul Lebaran Iduladha beberapa waktu lalu. Tidak sedikit yang bertanya, “ini teh apa?”, “beli di mana?” Bahkan, beberapa orang langsung checkout saat itu juga.
Selidik punya selidik, beberapa kawan saya yang orang Jawa Timur ternyata penikmat Teh Naga. Dari mereka saya tahu, konon katanya, teh ini sudah dianggap legend karena banyak yang mengonsumsinya secara turun-temurun. Beberapa teman saya juga cerita kalau keluarganya menyukai teh ini karena simbahnya sudah terlebih dahulu gemar menyeduh dan minum Teh Naga.
Percayalah, Teh Naga memang senikmat itu. Jadi, buat kamu pecinta teh tubruk atau yang sedang mencari rekomendasi teh yang cocok untuk lidah orang Jawa Timur, Teh Naga kemasan renceng ini patut dicoba. Akhir kata, selamat menikmatinya!
Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.