Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Tapera Bukti Nyata Kita Hidup di Negara yang Salah Urus

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
29 Mei 2024
A A
Tapera Bukti Nyata Kita Hidup di Negara yang Salah Urus Mojok,co

Tapera Bukti Nyata Kita Hidup di Negara yang Salah Urus (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pekan terakhir bulan Mei ini jadi minggu yang berat bagi masyarakat Indonesia. Bayangkan saja, satu minggu terakhir kita dibuat ketar-ketir dengan banyak hal, seperti isu UKT, student loan, RUU Polri, RUU Penyiaran. Tidak ketinggalan, isu terbaru, gaji karyawan akan dipotong untuk membayar Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). 

Tabungan untuk hunian sebenarnya bukan produk baru. Namun, Tapera tetap menjadi perbincangan karena pesertanya tidak terbatas pada PNS saja. Pegawai swasta dan pekerja mandiri juga akan kena potongan gaji sebesar 3 persen setiap bulan untuk Tapera. Rinciannya 0,5 persen dibayar oleh pemberi kerja dan 2,5 persen dibayar oleh pekerja.

Sekilas, rencana kebijakan ini seolah-olah menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap rakyatnya. Namun, bagi saya, Tapera malah menunjukkan pemerintah nggak benar-benar peduli pada kita. Solusi yang ditawarkan kurang tepat, jauh dari permasalahan utama. Benar-benar negara yang salah urus. 

Kok bisa, ya?

Jujur saja, sebagai pegawai swasta saya cuma bisa ngelus dada. Kok bisa ya, di luar pajak, pemerintah bikin kebijakan untuk ngurusi gaji orang-orang mau dipakai buat apa? Nggak tanya ke yang punya gaji pula. Kan saru. 

Kok bisa juga ya, para pemangku kebijakan itu lupa bahwa hari-hari belakangan ini, masih bertahan dan punya pekerjaan adalah sesuatu yang tak semua orang bisa rasakan? Itu, video kerumunan orang yang melamar kerja di warung seblak itu adalah secuil bukti dari kurangnya lapangan pekerjaan. 

Lha kok ini, mereka sudah kerja mau diberi kewajiban mengikat, padahal gajinya ya cuma segitu-gitu aja. Aneh. Namanya tabungan kok maksa.

Tapera dari perspektif pemberi kerja dan cah kerjo

Dari perspektif pemberi kerja, aturan Tapera jelas akan menambah beban baru. Jika dihitung-hitung, tanpa adanya iuran Tapera, beban pungutan yang ditanggung pemberi kerja sudah cukup besar berada di angka 18,24-19,74 persen dari penghasilan pekerja. 

Angka tersebut diperoleh dari iuran Jaminan Hari Tua 3,7 persen, Jaminan Kematian 0,3 persen, Jaminan Kecelakaan Kerja 0,24-1,74 persen, Jaminan Pensiun 2 persen, Jaminan Kesehatan 4 persen, serta cadangan pesangon sebesar 8 persen. Beban ini tentu semakin berat dengan adanya depresiasi rupiah.

Baca Juga:

3 Hal tentang Perumahan Cluster yang Bikin Orang-orang Bepikir Dua Kali sebelum Tinggal di Sana

Ketika Ibu Rumah Tangga Bisa Membeli Rumah dari Mengumpulkan Sampah

Tapera dilihat dari kacamata cah kerjo alias pekerja juga memberatkan. Katakanlah, gaji yang diterima setiap bulan Rp2 juta, maka besar potongan bisa sampai Rp50.000 per bulan. Bagi pejabat yang biasa sawer biduan hingga Rp100 juta, duit Rp50.000 jelas nggak ada rasanya. Namun, bagi yang makan daging cuma kalau lebaran haji doang, sungguh duit Rp50.000 itu sangat berharga.

Baca halaman selanjutnya: (Katanya) Tapera demi …

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 29 Mei 2024 oleh

Tags: gajihunianpemerintahRumahtapera
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Menghitung Penghasilan Minimal setelah Menikah biar Dapur Aman dan Tetap Bahagia

Menghitung Penghasilan Minimal setelah Menikah biar Dapur Aman dan Tetap Bahagia

2 September 2022
2 Stereotip Umum yang Keliru tentang Perumahan Syariah

4 Hal yang Harus Diperhatikan sebelum Memutuskan Mengambil Perumahan

20 Desember 2022
Boro-Boro Mikir Misahin Kamar Anak, Rumah Nggak Bocor Aja Udah Bagus

Boro-Boro Mikir Misahin Kamar Anak, Rumah Nggak Bocor Aja Udah Bagus

24 Februari 2020
7 Janji Jokowi yang Telah Terpenuhi terminal mojok.co

7 Janji Jokowi yang Telah Dipenuhi

27 Agustus 2021
beres-beres rumah bersih-bersih rumah kalau disuruh ga mau males kalau sendiri rajin ibu orang tua anak rumah tangga mojok

Mencari Penyebab Orang Baru Rajin Beres-beres kalau Lagi Sendirian

17 April 2020
4 Hal yang Harus Disiapkan Pemerintah kalau PNS Diganti Robot terminal mojok

4 Hal yang Harus Disiapkan Pemerintah kalau PNS Diganti Robot

3 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.