Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Tagline ‘Harga Kaki Lima Rasa Bintang Lima’ Sebaiknya Jangan Dipakai Lagi

Imron Amrulloh oleh Imron Amrulloh
1 Oktober 2021
A A
harga kaki lima rasa bintang lima

harga kaki lima rasa bintang lima

Share on FacebookShare on Twitter

Saat ini dunia sudah bertransformasi menjadi serba canggih, mulai dari belanja online, bank digital, mobil listrik dan banyak hal-hal lain lagi yang serba canggih. Nah, dari sekian banyak hal-hal canggih dan high-tech di Dunia ini. Ada satu hal yang makin hari makin membuat hati saya gelisah, membuat hati tidak nyaman yakni masih maraknya penggunaan tagline ”harga kaki lima, rasa bintang lima”.

Kita semua tahu jika tagline “harga kaki lima rasa bintang lima” sudah ditemukan bahkan dari sebelum dunia ini ditemukan alias sudah lamaaa banget. Ya walaupun nggak selama itu sih, tapi tetap saja sudah lama. Tapi saya heran, kok masih banyak orang yang pakai tagline tersebut buat usaha kulinernya. Apakah masih efektif tagline tersebut digunakan dalam era saat ini? Atau justru sebaliknya?

Terlepas dari itu, saya punya beberapa alasan mengapa tagline “harga kaki lima rasa bintang lima” jangan dipakai lagi.

Pertama, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Tagline tersebut sudah sangat lama ditemukan. Dan jika tagline tersebut diibaratkan menjadi manusia, tentu usianya sudah sepuh atau uzur. Dan kalau manusia sudah tua jadi apa tahu kan? Betul, sudah tidak tangkas dan trengginas lagi. Apalagi jika tagline tersebut diibaratkan menjadi alutsista atau senjata. Bukannya meledak di area musuh, tapi meledak di area sendiri. Atau dalam kata lain usaha yang masih menggunakan tagline tersebut dicap sebagai usaha yang kuno, tidak mengikuti perkembangan jaman.

Kedua, yakni tagline “harga kaki lima rasa bintang lima” sudah melebihi batas. Seperti yang kita ketahui, jika kita harus selalu sadar diri. Ketika kita menjual makanan dengan harga yang murah, tidaklah perlu kita mengharap rasa seperti di rumah makan atau hotel bintang lima. Selain itu tagline semacam ini memberikan harapan semu serta cenderung memberikan gambaran yang salah mengenai rasa makanan di hotel atau restoran bintang lima kepada pelanggan mereka. Terutama bagi saya yang belum pernah makan di tempat bintang lima.  

Ketiga, merupakan faktor utama mengapa tagline tersebut jangan digunakan lagi. Yakni tidak nasionalis. Bayangkan saja tagline tersebut melanggengkan sistem kelas sosial yakni penggunaan istilah “bintang lima”. Hal tersebut sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sila-5 atau sila terakhir yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Hal semacam ini tentu saja tidak boleh dibiarkan, harus diawasi keberadaannya. Takutnya jadi bibit-bitit pemberontak pancasila.

Jika perlu malah harus dilakukan TWK atau tes wawasan kekulineran terhadap pemilik usaha yang masih setia menggunakan tagline “harga kaki lima rasa bintang lima” ini. Nanti langsung mendadak saja tesnya, dan pertanyaannya dibuat yang kontradiktif. Misal, “Lebih baik berdagang atau lebih baik makan?”, atau, “Soto lamongan atau soto kudus”. Hal semacam ini harus sesegera mungkin dilakukan sebagai langkah antisipasi serta pencegahan untuk ke depannya.

Kemudian, para pedagang yang tidak lolos tes wawasan kekulineran ini harus ditindak tegas dengan tidak boleh membuka usaha kuliner lagi. Dan jika di kemudian hari terjadi protes besar-besaran oleh pedagang makanan yang tidak lulus TWK untuk meminta ijin berdagang lagi, jangan berikan izin tersebut. Atau saya punya saran, bagaimana jika pedagang yang tidak lulus tes diminta berjualan mainan saja, ya misal pistol-pistolan.

Baca Juga:

10 Makanan yang Sering Bikin Salah Paham karena Namanya

Cara Kotor Warung Makan Menarik Pembeli: Punya Banyak Menu, tapi Sering Kosong

Kalian bingung sama yang poin ketiga? Sama, kek saya bingung kenapa tagline itu masih dipake sampai sekarang.

Intinya, tagline tersebut sudah sebaiknya tidak dipakai. Harga murah itu udah poin yang cukup ampuh untuk menggaet pelanggan. Atau kalau mau dipakai, bikin inovasi yang baru. Contoh, harga kaki lima rasa yang pernah ada. Gitu.

Lucu kan? Lucu lah ya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2021 oleh

Tags: harga kaki limaMakananrasa bintang lima
Imron Amrulloh

Imron Amrulloh

Seorang pengangguran baru yang sedang mencoba dan terus mencoba.

ArtikelTerkait

resep masakan masakan keasinan mojok.co

5 Alasan Masuk Akal Masakan Keasinan selain Ingin Cepat Menikah

1 Agustus 2020
4 Makanan Viral Sepanjang Tahun 2022 yang Paling Overrated Terminal Mojok

4 Makanan Viral Sepanjang Tahun 2022 yang Paling Overrated

21 Desember 2022
Kenapa Cewek Merasa Makanan yang Dipesan Orang Lain Lebih Enak Terminal Mojok

Kenapa Cewek Merasa Makanan yang Dipesan Orang Lain Lebih Enak?

11 November 2022
Seserahan Ala Betawi yang Patut Dilestarikan Eksistensinya di Era 4.0 terminal mojok

Seserahan ala Betawi yang Patut Dilestarikan Eksistensinya di Era 4.0

10 Juni 2021
bakso lagi

Menu di Warung Makan Itu Beragam, Tapi Kenapa yang Selalu Dipesan Bakso Lagi?

5 September 2019
5 Menu Prasmanan Favorit Tamu Undangan Saat Acara Pernikahan di Gedung terminal mojok.co

5 Menu Prasmanan Favorit Tamu Undangan Saat Acara Pernikahan di Gedung

9 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.