Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Susi dan Jeongsi, Dua Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru di Korea Selatan

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
10 Februari 2022
A A
Susi dan Jeongsi, Dua Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru di Korea Selatan Terminal Mojok

Susi dan Jeongsi, Dua Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru di Korea Selatan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam serial All of Us Are Dead, ada seorang tokoh yang menjadi kecintaan semua orang. Publik menilai bahwa Choi Nam Ra, yang menjabat sebagai ketua kelas, punya character development yang bagus.

Selain karakter Nam Ra yang terus bertumbuh seiring bertambahnya episode, ada beberapa detail mengenai si ketua kelas yang cukup menarik. Nam Ra menjadi ketua kelas berkat ibunya. Dengan kata lain, ia menjadi ketua kelas bukan karena musyawarah atau jajak pendapat. Selain itu, disebutkan bahwa Nam Ra hanya menghabiskan waktu dengan belajar dan terus belajar. Ia sukses memuncaki peringkat di kelas berkat ketelatenannya itu. Lagi-lagi, ibunya yang memberikan tekanan agar Nam Ra rajin belajar.

Karakter Nam Ra ini cukup mengingatkan saya pada tokoh Kang Ye Seo di drama Sky Castle. Ye Seo ini juga mendedikasikan hidupnya hanya untuk belajar demi bisa masuk ke Fakultas Kedokteran Seoul National University. Ye Seo melalui bantuan ibunya juga mencalonkan diri menjadi ketua OSIS agar ia tampak cukup aktif di bidang ekstrakurikuler. Selain berupaya agar nilai rapornya baik dan memiliki portofolio, Ye Seo juga mempersiapkan diri mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi dengan mengikuti les privat bersama Bu Kim.

Tindakan yang dilakukan oleh Nam Ra dan Ye Seo adalah representasi dari realita di Korea Selatan. Di Korea Selatan, secara umum terdapat dua sistem penerimaan mahasiswa baru, yakni susi dan jeongsi. Nam Ra dan Ye Seo memiliki strategi masing-masing dalam membidik peluang pada seleksi penerimaan mahasiswa baru ini. Lantas, apa perbedaan dari dua sistem penerimaan mahasiswa baru ini, ya?

#1 Susi

Mudahnya, susi ini serupa dengan jalur undangan atau SNMPTN di Indonesia. Perguruan tinggi akan menyeleksi calon mahasiswanya melalui nilai rapor, aktivitas ekstrakurikuler, dan surat rekomendasi dari guru. Terkadang ada pula tes tambahan berupa wawancara atau penulisan esai. Kuota bagi mahasiswa yang diterima melalui jalur susi adalah sekitar 77,3 persen di tahun 2019.

Susi ini diselenggarakan sebelum tes tertulis, sehingga siswa yang sudah lulus susi nggak perlu ikut ujian lagi. Sisi positif dari susi ini adalah universitas bisa memilih calon mahasiswa yang memang rajin belajar dan aktif dalam kegiatan non-akademis.

Tapi, banyak yang meragukan transparansi dan keadilan dalam proses seleksi susi. Setiap sekolah tentu punya kriteria tertentu untuk menentukan nilai. Ada pula potensi kecurangan yang mungkin dilakukan oleh sekolah. Ketika saya SMA dulu, sempat ada desas-desus di SMA lain bahwa guru mengatrol nilai siswanya agar ada cukup banyak siswa yang diterima melalui jalur undangan. Selain itu, bagi siswa yang memiliki harta, kekuasaan, dan orang dalam, mereka bisa dengan mudah bergabung dalam kegiatan yang dapat menambah nilai maupun meminta surat rekomendasi dari guru. Tahap susi ini tentu nggak adil bagi siswa lain yang jujur atau berasal dari kelas menengah.

#2 Jeongsi

Jeongsi adalah sistem penerimaan mahasiswa baru melalui nilai ujian tertulis. Setiap bulan November, secara serentak para siswa kelas 12 akan menghadiri College Scholastic Ability Test (CSAT) atau disebut suneung dalam bahasa Korea. Bisa dikatakan kalau jeongsi ini mirip dengan SBMPTN.

Baca Juga:

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

3 Drama Korea Terbaru yang Sebaiknya Jangan Ditonton demi Kesehatan Mental  

Jeongsi dinilai lebih adil bagi setiap siswa, sebab siapa pun yang pengin diterima di perguruan tinggi impian harus melalui tahap yang sama, yakni belajar dan menjawab soal. Tapi, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa jeongsi tetap menimbulkan kesenjangan antara murid-murid yang berbeda kondisi sosial ekonominya.

Siswa-siswi yang kaya raya dapat mendaftar bimbingan belajar untuk meningkatkan kemampuan menjawab soal ujian. Mereka juga bisa mengikuti tes minat dan bakat untuk menghindari kemungkinan salah jurusan atau memetakan jurusan-jurusan dengan prospek karier tertentu. Kondisi ini kontras dengan pelajar yang ekonominya pas-pasan.

Ada pula yang beropini bahwa seharusnya pendidikan berfokus untuk membangun kemampuan-kemampuan krusial agar calon mahasiswa dapat menyesuaikan diri pada permintaan dunia kerja yang dinamis. Para calon mahasiswa ini seharusnya menjadi pemikir kritis dan pemecah masalah alih-alih robot yang hanya paham jalan pintas dalam menyelesaikan soal trigonometri. Faktor eksternal berupa tingkat kerumitan soal yang berubah-ubah setiap tahun juga dinilai membebani siswa.

Susi, jeongsi, dan setiap cara yang ditetapkan oleh kampus untuk menyeleksi mahasiswa baru tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Kini tinggal bagaimana calon mahasiswa mempersiapkan diri untuk bisa bersaing dengan kompetitornya dalam memperebutkan kursi jurusan dan universitas impian.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Februari 2022 oleh

Tags: Korea Selatanmahasiswa baruseleksi masuk perguruan tinggi
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

3 Jenis Kartu Transportasi yang Perlu Kamu Ketahui untuk Bekal Jalan-jalan di Korea Selatan Terminal Mojok

3 Jenis Kartu Transportasi yang Perlu Kamu Ketahui untuk Bekal Jalan-jalan di Korea Selatan

29 Maret 2022
4 Film Korea dengan Plot Twist Ciamik, Bikin Penonton Melongo Terminal Mojok

4 Film Korea dengan Plot Twist Ciamik, Bikin Penonton Melongo

30 November 2022
5 Alasan yang Membuat Saya Nggak Menyesal Kuliah di Malang  Mojok.co wisata di malang surabaya

5 Alasan yang Membuat Saya Nggak Menyesal Kuliah di Malang 

30 Maret 2024
SKY, Tiga Kampus Prestisius Korea Selatan yang Selalu Disanjung terminal mojok.co

SKY, Tiga Kampus Prestisius Korea Selatan yang Selalu Disanjung

9 Februari 2022
Standar Kecantikan Korea_ Hidup Pelik Mereka yang Tidak Didefinisikan Sebagai Cantik

Standar Kecantikan Korea: Hidup Pelik Mereka yang Tidak Didefinisikan sebagai ‘Cantik’

28 April 2021
Warna-warni Hanbok, Pakaian Orang Korea yang Filosofis dan Elok terminal mojok

Warna-warni Hanbok, Pakaian Orang Korea yang Penuh Filosofi dan Elok

26 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.