Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Susahnya Menulis Parodi Kayak Haris Firmansyah dan Gusti Aditya

Aliurridha oleh Aliurridha
20 Maret 2020
A A
Susahnya Menulis Parodi Kayak Haris Firmansyah dan Gusti Aditya
Share on FacebookShare on Twitter

Waktu pertama membaca tulisan bergaya parodi, saya sempat berkomentar dalam hati, “Ah, tulisan macam apa ini? Kok bisa orang menulis seperti ini dan diterbitkan?” Lama kelamaan baca, gurih sekali tulisan ini. Baru sekali saya membaca tulisan seperti ini. Siapa pula ini penulisnya, Haris Firmansyah. Ah, siapa dia?

Sebelumnya saya sama sekali tidak kenal nama Haris Firmansyah, seseorang yang menulis novel sepak bola tapi selalu malas diajak main futsal. Seseorang yang juga mengaku melihara Tuyul seperti halnya Seto Wicaksono tapi tidak untuk dieksploitasi, diperintahkan untuk mencari ide dan menulis, tapi memeliharanya dalam bentuk sinetron. Seseorang yang telah banyak menerbitkan esainya di berbagai media.

Sebelum membaca tulisan bergaya parodinya di Mojok saya sama sekali tidak mengenalnya, maklum saya masih seorang newbie di dunia kepenulisan esai. Haris Firmansyah adalah orang pertama yang saya kenal, bukan kenal sih tapi tahu, yang menulis parodi. Bahkan sampai saat ini saya belum pernah benar-benar menemukan seseorang yang menulis parodi seperti Haris Firmansyah.

Saya tertarik, saya ingin belajar menulis parodi, berkali-kali saya coba tetap saja gagal. Ia dengan mudahnya menggabungkan segala fenomena yang yang dekat dengan keseharian kita kemudian dijadikan parodi. Bahkan tragedi pun bisa dibuat menjadi komedi dengan memparodikannya lewat tulisan. Membaca karya saya jadi menerka-nerka apa yang ada di otaknya.

Saya tertarik dengan karya-karyanya, saya membaca tulisan-tulisannya mulai dari Mojok, Voxpop, Basabasi, Kumparan, dan masih banyak media lainnya. Gila ini orang kok bisa produktif banget menelurkan karya di berbagai media, bahkan telah menerbitkan beberapa buku. Lah kok saya bisa tahu? Ya bisalah Googling aja jangan malas.

Saya kalau sudah tertarik dengan karya seseorang maka saya akan berusaha mencari tahu. Semua dipermudah dengan adanya internet kita bisa tahu rekam jejak seseorang dari karya seseorang. Mudah sekali untuk mengetahui seseorang apalagi jika ia sangat produktif dalam berkarya. Ternyata saya memang berbakat jadi stalker. Tapi sayang saya tidak berbakat menulis parodi.

Saya meyakini menulis parodi adalah sesuatu yang tidak akan mati dan diambil alih oleh kecerdasan buatan. Seiring perkembangan teknologi yang mendisrupsi banyak profesi, menulis gaya parodi dengan satire adalah sesuatu yang menurut saya tidak akan bisa diambil alih oleh kecerdasan buatan.

Perlahan tapi pasti kecerdasan buatan mengambil alih kerja jurnalistik. Lama kelamaan kecerdasan buatan akan menggantikan jurnalistik manusia. Namun sampai kapanpun ia tidak bisa menggantikan manusia dalam membuat parodi karena mesin tidak akan punya kesadaran, tidak akan punya perasaan, meski ia bisa lebih cerdas dari manusia. Itulah salah satu alasan saya belajar menulis parodi, karena lebih susah untuk beadaptasi dengan perkembangan teknologi, setidaknya masih ada yang bisa saya kerjakan di masa tua nanti.

Baca Juga:

Iseng Ikut Kelas Menulis Terminal Mojok, TernyataLebih Berbobot daripada Mata Kuliah di Kampus

3 Tips Ampuh untuk Kalian yang Bingung Mencari Tema Tulisan dari Redaktur Mojok

Sayang sekali sampai saat ini saya belum berhasil menulis parodi yang menarik seperti Haris Firmansyah. Berkali-kali mencoba menulis parodi, malah hasilnya seperti menulis teks informatif dengan sedikit sentuhan fiksi, paling bagus jadi tulisan feature. Parodi masih jauh. Meski sekeras apa pun saya berusaha menulis parodi dan mencoba satire dengan menggabungkan cerita manga dan fenomena sehari-hari malah hasil buruk dan terkesan terlalu dipaksakan.

Di saat saya setengah mati berusaha untuk bisa menulis parodi, eh ada juga seseorang yang menulis parodi semudah kentut. Gusti Aditya yang sekarang menjadi bintang baru di Terminal Mojok, pelan-pelan mulai menggeser status Seto Wicaksono yang dulu tidak pernah libur tayang artikelnya di Terminal Mojok. Bahkan bisa dua sampai empat esainya tayang sehari di Terminal. Tapi tidak sekarang di mana persaingan Terminal Mojok sangat kompetitif. Meski begitu tidak membuat Gusti Aditya goyah, esainya tidak pernah libur, bahkan bisa sampai dua naskah tayang sehari.

Di saat penulis terminal sudah seramai ini yang bahkan penulis lama mulai mengeluh susahnya naskahnya tayang, dia bisa tayang dua kali, tanpa libur. Tiap hari karya-karya parodi khas Haris Firmansyah bisa kita nikmati dari tulisan Gusti Aditya. Jika Haris banyak memparodikan film, Gusti, yang mungkin adalah Wibu ini, memparodikan manga. Pelan tapi pasti Gusti Aditya mulai memperlihatkan tajinya menggeser para penulis lama yang dulunya disangka punya privilese. Ah, privilese betapa indahnya jika kau memang ada. Mungkin juga kau benar ada, tapi kau adalah buah dari kerja keras.

Saya mulai pelan-pelan percaya bahwa privilese memang ada, tapi ia buka merupakan sesuatu yang diberi tapi sesuatu yang diusahakan. Privilese datang kepada mereka yang bekerja lebih keras, berusaha lebih banyak, dan dalam konteks menulis lebih banyak yang membuat tulisannya semakin baik.

Kalau kalian tidak percaya sempatkan Googling karya-karya para penulis besar yang karyanya mondar-mandir di media. Jangan malas, belajar dari mereka. Lihat juga bagaimana rupa karya mereka di awal periode menulis. Semua pasti punya titik awal ketika kualitas tulisannya jauh sekali dari tulisan yang saat ini kalian baca. Karena menulis adalah pelajaran seumur hidup.

BACA JUGA Parodi Iklan Binomo: Budi Sariawan atau tulisan Aliurridha lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Maret 2020 oleh

Tags: menulisparodiTerminal Mojok
Aliurridha

Aliurridha

Pekerja teks komersial yang sedang berusaha menjadi buruh kebudayaan

ArtikelTerkait

Alangkah Kesalnya Kalau Ada Orang Minta Diajarin Nulis Tapi Dia Pemalas terminal mojok.co

Saya Bukan Anak Raja, Maka Saya Menulis

12 Juli 2019
tren tiktok welcome to indonesia mojok

Tren ‘Welcome to Indonesia’ dan Latah yang Bermasalah

7 Juli 2021
menulis

Sudah Lama Tidak Menulis, Ketika Menulis Tidak Lama

30 Juli 2019
rasanya jadi kru bayangan di mojok Riset Saya Soal Gimana Caranya Tulisan Bisa Sayang Eh Tayang Di Terminal Mojok

Riset Saya Soal Gimana Caranya Tulisan Bisa Sayang Eh Tayang Di Terminal Mojok

2 Januari 2020
Beberapa Alasan untuk Tidak Menulis di Terminal Mojok

Gara-Gara Menulis di Terminal Mojok Saya Dikira Wibu Gila yang Kaya

28 Maret 2020
Emang Penulis Terminal Mojok Ada yang Punya Privilege, ya?

Emang Penulis Terminal Mojok Ada yang Punya Privilese, ya?

18 Maret 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.