Surat Cinta untuk Walikota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Pojok Tubir

Surat Cinta untuk Wali Kota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!

Dani Alifian oleh Dani Alifian
2 April 2022
0
A A
Surat Cinta untuk Walikota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!

Surat Cinta untuk Walikota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja! (Akhmad Dodi Firmansyah via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Selamat ulang tahun kota yang ke-108 tahun kota Malang! Kolaborasi, Akselerasi dan Bangkit Bersama. Tagline satu abad lebih yang luar biasa. Tulisan ini saya hadiahkan sebagai kado dari pendatang untuk Bapak Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji. 

Pada pertengahan Maret lalu, publik kota Malang dan netizen seluruh Indonesia dikejutkan oleh tindakan kontroversial Pak Sutiaji, Wali Kota Malang. Beliau mengimbau para camat dan lurah untuk instal MiChat, aplikasi dating yang didapuk sebagai biang prostitusi di kota Malang. 

Imbauan itu dikeluarkan menyusul adanya belasan orang yang diamankan Satpol PP di wilayah Tlogomas dan Dinoyo. Sutiaji menilai Malang Kota dalam keadaan darurat prostitusi. Sehingga perlu segera diberantas, apalagi kota ini mencanangkan diri sebagai halal city alias kota halal.

Persoalan label halal city memang patut diacungi jempol. Apalagi kota Malang sebagai gudang dari mahasiswa dan pelajar memang sudah semestinya terbebas dari jerat prostitusi. Namun, di balik gembar-gembor kota halal, ada hal genting yang seolah luput dari suluk mata Pak Wali Kota.


Sejujurnya, Pak, saya bukan warga Malang Kota, hanya saja sudah empat tahun ini saya merasakan kota ini yang mulai berubah. Dari perubahan, biasanya muncul masalah. Nah, dari segala masalah itu, sebenarnya ada hal yang lebih penting ketimbang prostitusi ini adalah kelola kota. Dan apa yang bisa kita lihat dari kelola kota yang buruk? Yak, kemacetan.

Ilustrasi macet (Pixabay.com)

Konsep kota halal sudah baik, punya tujuan yang jelas, sulit untuk mencari celah. Namun, kemacetan ini jadi semacam bibit penyakit, yang menggerogoti indah dan dinginnya kota Malang. Kemacetan sekaligus jadi bukti kalau tata kelola kota ini belum cukup baik—untuk tidak menyebutnya jelek.

Kemacetan terjadi di lima kecamatan yang ada di Kota Malang. Kecamatan Lowokwaru saya klaim jadi salah satu yang paling parah. Saya merasakan betul setiap sore saat jam pulang kerja, macet di daerah Merjosari dan Dinoyo sudah nyaris mirip di Jakarta. 

Apalagi macet selepas hujan reda, saya kadang harus misuh-misuh sendiri di tengah jalan. Sebagai pengendara motor saja saya sudah merasa jengah, apalagi yang menggunakan mobil. Bisa jadi kakinya sampai lecet harus nyeimbangi kopling dan rem.

Selain tulisan ini yang membahas soal macet di kota Malang, Mas Iqbal AR ternyata pernah menulis 5 Titik Kemacetan di Malang Raya yang Bikin Kepala Pusing dan Naik Darah. Dari tulisan itu, macet di kota Malang kalau diibaratkan penyakit, sudah sampai pada tahap kronis. 

Dari sudut pandang pengamatan saya, sebenarnya ada tiga penyebab kemacetan di kota Malang. Pertama, macet terjadi karena ada momentum hajatan. Entah izin dari siapa, tapi jelas-jelas hajatan itu meresahkan. Hajatan ini yang menyebabkan jalan raya punya dwifungsi. Selain sebagai lalu lalang kendaraan, juga berfungsi sebagai tempat terop dan tata rias pengantin. 

Ya mau gimana, kalau jalan sudah beralih fungsi jadi tempat hajatan, mau tak mau ya harus melakukan pengalihan jalan. Nah, inilah yang menyebabkan kemacetan.

Kedua, macet karena hari libur panjang. Malang adalah destinasi wisata. Meski tak seterkenal Jogja, tapi tetap saja kota ini punya daya tariknya tersendiri. Masalahnya, jalan di kota ini sempit. Yang terjadi adalah jalan jadi sesak gegara wisatawan yang datang plus akamsi yang berkeliaran.

Benar, memang itulah efek samping yang tak bisa dihindari jika kota jadi jujugan wisata. Masalahnya, kalau tata kotanya bagus, lak yo kemacetan bisa diminimalisir kan? 

Ketiga, dan yang paling mengesalkan, adalah parkir yang tak tertata alias sembarangan.

Ilustrasi parkir (Pixabay.com)

Parkir sembarangan bisa dibilang sudah jadi budaya. Hal ini tak pernah eksklusif milik kaum tertentu. Semua jadi pelaku. Kalau ingin bukti, silakan lihat Jalan Soekarno Hatta hingga Dinoyo, banyak orang parkir sembarangan. Apalagi di daerah jalan sempit sekitar Sigura-gura, Merjosari, atau Tlogomas, akan Anda temui kendaraan yang parkir sembarangan. 

Bahkan saya pernah menyaksikan seorang pengendara sepeda motor yang nyaris berkelahi dengan pemilik mobil mewah yang parkir sembarangan. Barangkali si pengendara motor itu kesalnya sudah tak tertahan. Dari kejauhan saya melihat, beberapa saat sebelum peristiwa, dia misuh sembari meludah ke arah si pengendara mobil. Mungkin, seandainya perkelahian itu bebas, sudah babak belur si pengendara mobil itu. Beruntung pengendara lain sigap memisah kedua orang itu.

Baku hantam (Pixabay.com)

Saya pikir, Pak Wali, instruksi untuk mengunduh MiChat itu sebaiknya tidak dijadikan fokus utama. Ada hal yang lebih penting, yaitu tata kota. Saya tahu, pemberantasan prostitusi itu sama pentingnya dengan tata kota. Tapi, bukankah keduanya juga bisa beriringan, dan pantas untuk diberi eksposur yang sama?

Selain mewajibkan mengunduh MiChat, sebaiknya Bapak juga menertibkan pegawai Bapak. Berkali-kali saya melihat mobil plat merah dengan kode N Malang parkir sembarangan. Nah, bagaimana menegakkan moral kalau aturan saja tidak ditaati? 


Padahal, sebentar lagi puasa. Yang artinya, akan banyak orang jualan takjil di pinggir jalan, dan itu bisa bikin kemacetan. Maka dari itu, jangan hanya MiChat yang diperhatikan, kemacetan juga, Pak!

Penulis: Dani Alifian
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Jalan di Malang yang Lebih Pantas Disebut Rintangan Benteng Takeshi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 April 2022 oleh

Tags: macetMalangMiChat
Dani Alifian

Dani Alifian

Artikel Lainnya

4 Mie Ayam Malang yang Aneh, tapi Tetap Bikin Nagih Terminal Mojok.co

4 Mie Ayam Malang yang Aneh, tapi Tetap Bikin Nagih

15 April 2022
Puncak Bogor: Tempat Healing yang Bisa Bikin Kamu Sinting

Puncak Bogor: Tempat Healing yang Bisa Bikin Kamu Sinting

9 April 2022
Banjir dan Macet, Dua Sejoli yang Bikin Ngalam Bernasib Malang Terminal Mojok

Banjir dan Macet, Dua Sejoli yang Bikin Ngalam Bernasib Malang

8 April 2022
5 Rekomendasi Hotel Murah Dekat Alun-alun Malang di Bawah 500 Ribuan

5 Rekomendasi Hotel Murah Dekat Alun-alun Malang di Bawah 500 Ribuan

6 April 2022
5 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Malang. Takjil Hunter, Merapat!

5 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Malang. Takjil Hunter, Merapat!

4 April 2022
Pasar Buku Wilis, Surga Buku Murah Mahasiswa Malang Terminal Mojok

Pasar Buku Wilis, Surga Buku Murah Mahasiswa Malang

29 Maret 2022
Pos Selanjutnya
Apa Iya Upah Penjahit di Dunia Fesyen Itu Ngenes?

Apa Iya Upah Penjahit di Dunia Fesyen Itu Ngenes?

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Fitur Canggih pada Mobil yang Sebenarnya Nirfaedah Terminal Mojok

Fitur Canggih pada Mobil yang Nirfaedah

14 Mei 2022
Surat Cinta untuk Walikota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!

Surat Cinta untuk Wali Kota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!

2 April 2022

Dari MOJOK

  • Ciptakan 4,6 Juta Lapangan Kerja, Kominfo Kebut Jaringan 5G
    by Yvesta Ayu on 19 Mei 2022
  • KKN di Desa Penari Hingga Elon Musk yang Ditemui Jokowi
    by Ali Ma'ruf on 18 Mei 2022
  • Mengenang Kebesaran Raja-raja Jawa di Pajimatan
    by Syaeful Cahyadi on 18 Mei 2022
  • Kementerian PPPA Minta UGM Bantu Buat Aturan Turunan UU TPKS
    by Yvesta Ayu on 18 Mei 2022
  • Dubes Palestina: Perjuangan Melawan Israel Dilanjutkan Anak-anak Muda
    by Arif Hernawan on 17 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In