Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Supra X 2004, Motor Penuh Kenangan yang Tetap Tangguh meski Dimakan Usia

Iqbal AR oleh Iqbal AR
21 Juli 2023
A A
Supra X Motor Terbaik Sepanjang Sejarah Roda 2 di Indonesia (Unsplash)

Supra X Motor Terbaik Sepanjang Sejarah Roda 2 di Indonesia (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Marilah kita bersepakat bahwa Supra X ini adalah salah satu produk paling sukses dari Honda. Bahkan boleh dikatakan sebagai salah satu motor bebek paling sukses, paling bagus, paling enak sejak generasi pertama hingga sekarang. Lupakan saja keluhan tentang bagaimana beberapa bagian bodi yang selalu bergetar. Itu semua tertutup oleh kenyamanan dan kenikmatan ketika kita mengendarainya.

Supra X pun menjadi satu dari sedikit motor yang mampu bertahan hingga sekarang. Generasi pertamanya keluar pada 1998, dan pada 2023 ini Supra X juga masih punya keluaran terbarunya. Ini berarti bahwa dalam 25 tahun, motor ini tidak kehilangan pasarnya. Motor ini tetap bertahan dengan beberapa inovasi dan perubahan, di tengah gempuran motor matic yang berbagai macam dan bentuk.

Sebagai salah satu motor bebek terbaik yang pernah ada di Indonesia, saya beruntung pernah cukup lama menggunakan motor ini. Bisa dibilang, Supra X adalah motor pertama yang saya kendarai, motor pertama yang saya (lebih tepatnya keluarga saya) punya, dan motor pertama yang saya cintai. Bahkan pertama kali saya belajar naik motor dengan motor Supra X, tepatnya keluaran tahun 2004 warna merah hitam.

Sebelumnya, keluarga saya tidak punya kendaraan pribadi. Sejak saya lahir hingga usia saya sekitar 9 atau 10 tahun, tidak ada kendaraan pribadi di rumah. Ke mana-mana keluarga saya masih memakai angkutan umum, atau sesekali meminjam motor/mobil saudara. Nah, kira-kira ketika saya kelas 4 atau kelas 5 SD, barulah ayah saya membeli motor bekas dari adik iparnya, Supra X tahun 2004 warna merah hitam.

Bonceng empat? Ha mung sepele!

Motor Supra X ini bisa dibilang motor tempur keluarga saya. Menjadi saksi bisu hampir semua kegiatan keluarga saya. Motor ini dipakai ayah saya untuk berangkat kerja, juga dipakai untuk mengantar saya dan adik saya berangkat sekolah. Motor ini juga dipakai untuk mengantar ibu ke pasar. Hebatnya, motor ini dipakai untuk pergi ke mana saja, dan sering sekali kami bonceng empat. Ayah saya mengendarai, saya bonceng depan, adik dan ibu saya di belakang.

Saya lalu perlahan sadar bahwa motor ini tangguh bukan main. Bayangkan saja, motor ini sering sekali dipakai untuk bonceng empat, dan digunakan di medan yang banyak tanjakan dan turunan (kami hidup di Kota Batu, kota yang berada di kaki gunung Arjuno). Dan selama itu, tidak ada masalah yang menerpa motor ini. Mogok tidak pernah, putus rantai juga tidak pernah. Ya selain tangguh, ayah saya juga rutin servis, sih.

Saya nyatanya tidak bisa dipisahkan dari motor ini. Ketika ayah saya meninggal pada 2013, “pengasuh” motor ini jatuh ke tangan saya. Iya, selain menggantikan tugas ayah di rumah sebagai laki-laki tertua, saya juga menggantikan tugas ayah sebagai pengasuh dan pemilik motor. Sejak saat itu, Supra X menjadi motor yang saya pakai sehari-hari. Entah untuk pergi ke sekolah, mengantar ibu ke pasar (dan ke mana pun), atau untuk main dan nongkrong.

Ketangguhan Supra X tahun 2004 juga masih teruji. Motor ini pernah saya pakai pergi ke pantai daerah Malang Selatan yang berjarak kurang nyaris 100 km dari rumah. Apa yang terjadi? Tidak ada. Aman-aman saja. Mesinnya memang lebih cepat panas, tapi tidak ada kendala. Tidak mogok juga. Padahal saya membonceng satu teman saya dari rumah. Benar-benar motor tangguh.

Baca Juga:

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

10 Tahun Mengendarai Honda Supra X 125 Adalah Salah Satu Kebanggaan dalam Hidup Saya

Supra X, sebenar-benarnya tambatan hati

Hati saya rasanya sudah tertambat pada Supra X tahun 2004 warna merah hitam ini. Ketika orang-orang lain membeli motor baru dan ketika Supra X sudah mengeluarkan beberapa keluaran terbaru, saya tidak pernah sekalipun berniat untuk mengganti motor ini. Selain karena ini peninggalan mendiang ayah saya, motor ini nyatanya masih terlalu nyaman untuk ditinggalkan atau diganti baru.

Bahkan di tahun 2014, ketika ibu saya membelikan saya motor Suzuki Spin bekas, saya masih terlalu sayang dengan Supra X ini. Padahal kalau dipikir-pikir, naik motor matic ini lebih nyaman daripada naik motor bebek. Suzuki Spin di rumah selain tahunnya lebih muda, juga lebih kencang. Tapi kembali lagi, saya tidak suka naik motor dengan kecepatan tinggi, dan saya masih nyaman mengendarai Supra. 

Namun, seiring berjalannya waktu (dan juga bertumbuhnya tubuh saya menjadi besar), motor ini menjadi kurang nyaman. Dengan tubuh besar saya, naik Supra X menjadi aneh sekali dilihatnya. Rasanya motor ini lebih kecil dari tubuh saya. Akhirnya, saya memutuskan untuk memakai Suzuki Spin (sebelum pindah lagi ke Suzuki Skydrive dua tahun belakangan ini) dan Supra X 2004 dipakai oleh adik saya.

15 tahun kemudian

Sudah 15 tahun Supra X ini ada di rumah. Motor ini adalah sejarah keluarga saya. Masih berfungsi dengan baik, masih dipakai sehari-hari oleh adik saya. Motor itu juga masih tangguh, masih kuat, seperti menolak tua. Motor ini juga tidak berubah. Warnanya masih merah hitam, dan bentuknya masih sama dengan pertama kali motor itu datang di rumah.

Tidak ada yang berniat mengubah atau memodif. Sebab, selain tangguh, motor Supra X 2004 merah hitam adalah kenangan terhadap mendiang ayah saya. Dan sebaik-baiknya kenangan adalah kenangan yang tak berubah.

Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Juli 2023 oleh

Tags: hondamotor kenangansupra x
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

motor honda astrea 800 Pol espargaro Honda scoopy Honda CT125 Honda CRF honda beat street motor matik MOJOK.CO honda c70

Untuk Bangkit, Honda Butuh Mental Baja Pol Espargaro

12 November 2020
Menghujat Motor Honda ADV 160, apalagi Membandingkannya dengan Honda BeAT, Adalah Blunder yang Harusnya Tak Pernah Terjadi motor honda revo

Motor Honda Revo, Sebenar-benarnya Motor Idaman: Bensin Irit, Perawatan Mudah Nggak Bikin Pailit

17 Januari 2024
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Review Honda Supra X 125 FI 2018 Setelah 5 Tahun Pemakaian: Masih Tahan Banting, Cocok untuk Kaum Mendang-mending

25 Januari 2024
Suzuki Pabrik Motor Paling Aneh, Bukannya Jualan Malah Ibadah (Unsplash)

Suzuki Memang Pabrik Motor Paling Aneh, Bukannya Jualan Cari Cuan, eh Mereka Malah Ibadah

12 April 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

18 Agustus 2025
Honda CB 100 MOJOK.CO

Honda CB 100: Motor Persahabatan yang Selalu Bikin Rindu

9 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.