Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Olahraga

Sulitnya Jadi Fans Liverpool, Menang atau Kalah Tetap Jadi Bahan Olokan

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
13 Maret 2020
A A
Sulitnya Jadi Fans Liverpool, Menang atau Kalah Tetap Jadi Bahan Olokan
Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah seorang fans Liverpool. Lantaran saya bukan orang Liverpool, maka akan lebih tepat disebut Kopite. Sebab, merujuk dari beberapa literatur, Liverpudlian bermakna warga kota Liverpool itu sendiri. Jadi, fans Liverpool akan lebih tepat jika disebut Kopite. Saya beri penegasan di awal biar nggak salah kaprah dalam menyebut apalagi memaknai dua kata tersebut. Warga Liverpool juga bukan, lha kok disebut Liverpudlian.

Saya sudah menjadi Kopite sejak Steven Gerrard menjalani debutnya sebagai pemain. Sewaktu masih mengenakan nomor punggung 28. Kala itu, saya masih SD. Nonton bola di TV hanya sesekali. Dan ketika melihat beberapa cuplikan pertandingan Liverpool yang ada Gerrard-nya, saya pikir, ini pemain hebat betul. Mainnya “ugal-ugalan”. Enerjik. Nendang dari jarak sebegitu jauh bisa gol dan tepat sasaran. Iya, awal mula saya menyukai Liverpool adalah karena melihat Gerrard bermain.

Kebahagiaan saya sebagai fans semakin lengkap ketika akun Twitter saya di-follback oleh akun Twitter resmi Liverpool. Apalagi pada 20 Juli 2013 silam, Liverpool bertandang ke GBK untuk pertandingan persahabatan dengan Garuda Selection dalam rangka tur dunianya. Saya nonton langsung dan ingat betul tanggalnya, karena bertepatan dengan tanggal lahir saya. Uhuk. Betul-betul kado yang spesial.

Kata sebagian Kopite, nggak penting seberapa lama kita sudah mendukung Liverpool, yang penting itu sampai kapan dukungan akan tetap diberikan. Bagi saya sih tetap penting. Saya merasa perlu menceritakan sedikit gambaran sejak kapan saya menjadi seorang penggemar, biar nggak dibilang glory hunter, atau “fans plastik”. Apalagi disangka dukung Liverpool karena tim ini lagi ugal-ugalan lajunya.

Iya, ugal-ugalan. Beberapa kali melaju begitu cepat, meninggalkan para pesaing jauh di belakang. Tapi, di beberapa kompetisi, keok tanpa diduga-duga. Sebagai fans yang larut dalam euforia kemenangan, kekalahan tidak terduga, apalagi beruntun, tentu bikin kecewa. Belum lagi harus menghadapi olokan dari fans tim lain. Hadeeeh. Sakit rasanya, Bung!

Ketika Liverpool menang berturut-turut dan tampil konsisten, rasanya wajar jika banyak fans yang larut dalam euforia. Menjadi sosok yang vocal dalam meluapkan kegembiraannya di media sosial. Namun, pada kenyataannya, nggak semua fans dari tim lawan bersimpati terhadap hal tersebut. Sudah sering sekali saya lihat di linimasa, para Kopite dibilang norak oleh fans tim lawan. Terlalu berlebihan dalam meluapkan kegembiraan. Dan kami, diminta untuk biasa saja.

Lha, gimana, sih. Namanya juga sedang dalam euforia. Memang, apa salahnya sih mengekspresikan kegembiraan? Bukannya itu hal yang wajar? Saya rasa, fans dari tim lain pun akan merasakan dan melakukan hal yang sama ketika sedang berada dalam fase tersebut. Fans Manchester United, Manchester City, Chelsea, dan Arsenal pernah melakukan hal serupa pada masanya. Saya sih lihatnya biasa saja, karena paham betul mereka sedang larut dalam euforia.

Termasuk fans Manchester City yang turun dari tribun penonton ke dalam lapangan ketika juara Liga Inggris setelah penantian yang sangat panjang, pada pertandingan penentuan melawan Queens Park Rangers beberapa tahun lalu. Betul-betul euforia yang luar biasa. Dan saya ikut merasakan bagaimana mereka larut dalam suka cita. Banyak penonton yang berteriak sambil berpelukan di dalam stadion kala itu.

Baca Juga:

Persamaan Kontroversi Feodalisme Pondok Pesantren dan Liverpool yang Dibantu Wasit ketika Menjadi Juara Liga Inggris

Manchester United Adalah Lelucon Dimulai dari Internal, tapi Selalu Bodoh lalu Menyalahkan Pelatih dan Pemainnya

Dalam kondisi yang sama seperti fans Manchester City kala itu, fans Liverpool pun sedang larut dalam suka cita yang serupa. Ingin segera mengakhiri penantian panjang sekaligus menambah koleksi piala.

Nah, baru-baru ini Liverpool kan kalah beruntun di beberapa kompetisi. Teranyar, Liverpool tersingkir dari Liga Champions. Sudah terbayang bagaimana ledakan tawa juga olokan dari fans tim pesaing seperti apa? Apalagi Liverpool kalah di Anfield, yang katanya punya magis itu. Nyatanya, mental dan daya juang Atletico Madrid lebih magis sekaligus bikin ngeri. Liverpool memang bukan tanpa celah, sudah pasti akan kalah pada waktunya.

Dan ini merupakan hal yang berat bagi para Kopite yang kadung disuguhkan banyak kemenangan. Eh, apa biasa saja karena di masa lalu sering terpeleset di banyak pertandingan penting, ya? Hehehe~

Saat ini, harapan Liverpool hanya menyisakan Liga Primer Inggris. Liverpool hanya butuh enam poin atau dua kemenangan lagi untuk mengangkat piala yang sudah lama diidam-idamkan. Kalau sampai kepeleset lagi, ini kebangetan banget, sih. Nggak ngerti lagi maunya Liverpool ini gimana.

Untuk fans tim lain, saran saya sih, ketika Liverpool akhirnya berhasil mengangkat piala Liga Primer Inggris musim ini yang sudah lama sekali dimimpikan, biarkanlah Kopite di seluruh dunia larut dalam euforia. Kami sudah terlalu lama berpuasa (gelar). Jadi, biarkanlah kami merayakan hari raya juara sebagaimana mestinya. YNWA.

BACA JUGA Dear Rama Sugianto, Tidak Perlu Lucu untuk Jadi Komentator Sepak Bola atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Oktober 2021 oleh

Tags: liga inggrisLiverpoolSepak Bola
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Dear Rama Sugianto, Tidak Perlu Lucu untuk Jadi Komentator Sepak Bola, bundesliga

Dear Rama Sugianto, Tidak Perlu Lucu untuk Jadi Komentator Sepak Bola

9 Maret 2020
liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Kenapa Prestasi Tim Nasional Sepak Bola Junior Lebih Baik ketimbang Senior?

2 Oktober 2020
36 Istilah yang Sering Muncul dalam Gim Fantasy Premier League Terminal Mojok.co

36 Istilah di Gim Fantasy Premier League yang Sering Muncul

17 Maret 2022
liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Ketika Kepolisian Indonesia Fobia dengan Sepak Bola

13 November 2020
Apa Betul Arsenal Bisa Hidup Tanpa Arsene Wenger? MOJOK.CO

Apa Betul Arsenal Bisa Hidup Tanpa Arsene Wenger?

23 Februari 2020
Olahraga Lari itu Sederhana, Kamu Sendiri yang Bikin Rumit

Olahraga Lari Adalah Olahraga yang Lebih “Drama” ketimbang Sepak Bola

18 April 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.