Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Suka Duka Tinggal di Rumah Adat Madura Taneyan Lanjhang

Siti Halwah oleh Siti Halwah
31 Agustus 2023
A A
Suka Duka Tinggal di Rumah Adat Madura Taneyan Lanjhang

Suka Duka Tinggal di Rumah Adat Madura Taneyan Lanjhang (Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap daerah di Indonesia biasanya memiliki rumah adat masing-masing, misalnya rumah joglo dari Jawa Tengah, rumah gadang dari Sumatra Barat, dll. Nah, di daerah Madura juga ada rumah adat Madura yang disebut taneyan lanjhang.

Taneyan berarti halaman, sementara lanjhang artinya panjang. Jadi, rumah adat Madura taneyan lanjhang memiliki arti rumah dengan konsep halaman yang panjang dan luas.

Konsep rumah adat Madura taneyan lanjhang ini masih tetap dilestarikan hingga sekarang. Biasanya terdiri dari beberapa rumah yang berhadapan (bagian utara dan selatan) dengan ujung bagian barat adalah langgar atau surau. Rumah ini biasanya dihuni oleh satu keluarga atau orang-orang yang memiliki ikatan kekerabatan satu sama lain.

Menurut saya, tinggal di rumah adat Madura dengan konsep taneyan lanjhang ini rasanya nano-nano. Kadang enak, tapi banyak juga nggak enaknya. Nih, saya kasih tau suka dan dukanya.

Suka tinggal di rumah adat Madura taneyan lanjhang

#1 Dekat dengan saudara

Seperti yang sudah saya jelaskan di awal, konsep hunian taneyan lanjhang adalah agar tinggal berdekatan dengan saudara. Jadi, rumah yang berdempet-dempetan tersebut isinya ya saudara sendiri.

Sebenernya kalau kayak gini enak, sih, sebab kita nggak perlu khawatir karena ada saudara di dekat kita. Kalau ada perlu pun kita nggak usah repot-repot pergi jauh. Tinggal jalan kaki selangkah dua langkah, sudah sampai deh di rumah saudara sendiri.

#2 Tolong-menolong

Namanya aja saudara, tentu harus tolong-menolong, kan? Kalau ada genteng bocor dan kebetulan kita nggak bisa memperbaikinya, tinggal minta tolong aja sama saudara sendiri. Jika kebetulan lagi masak dan lauknya kebanyakan, tinggal kita bagi ke saudara sendiri. Kalau pengin pergi ke pasar dan anak nggak ada yang jagain, tinggal minta tolong ke saudara untuk menjaga anak selagi kita pergi.

Pokoknya kalau ada apa-apa tinggal minta tolong ke saudara aja. Nggak usah khawatir karena dekat.

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

#3 Nggak kesepian

Poin ketiga ini paling penting sih, sebab tinggal di rumah adat Madura dengan konsep taneyan lanjhang berarti kita nggak bakal kesepian. Gimana mau sepi wong sama saudara tinggalnya deketan gitu.

Pengin ngegosip, tinggal datang ke rumah sebelah. Pengin ngobrol malem-malem, tinggal jalan kaki ke depan. Mau ngerujak bareng, tinggal ketemuan di teras depan. Pokoknya kita nggak bakal sendirian dan kesepian, deh. Kita nggak harus menelepon dan menghabiskan pulsa untuk ngobrol atau menunggu waktu-waktu tertentu kayak Lebaran cuma buat kangen-kangenan sama saudara sendiri.

Duka tinggal di rumah adat Madura taneyan lanjhang

#1 Nggak punya privasi

Namanya saja hidup, pasti ada suka dan dukanya, termasuk tinggal di rumah adat Madura berkonsep taneyan lanjhang ini. Salah satu duka yang saya rasakan adalah nggak punya privasi.

Namanya saudara, kadang sering banget seenaknya sendiri. Ada yang asal nyelonong masuk ke rumah kita. Ada yang pengin tahu aktivitas kita di rumah alias kepo saking merasa nyamannya berada di sekitar satu sama lain. Belum lagi kalau mau diskusi dengan keluarga sendiri, kadang ada juga saudara lain yang ikut campur.

Hidup rukun di satu lingkungan seperti ini kadang memang harus dibayar dengan harga yang agak mahal. Ya itu tadi, kehilangan privasi dalam hidup kita.

#2 Terlalu berisik

Rumah saudara yang berdempetan satu sama lain tentu bikin suasana di rumah hampir nggak pernah sepi. Artinya, bakal selalu berisik. Kalau ada yang teriak, pasti bakal terdengar sama yang lainnya. Belum lagi kalau dalam rumah adat Madura tanyena lanjhang itu banyak anak-anaknya, wah makin banter suara sahut-sahutannya.

Sayangnya, kalau sudah begini kita nggak akan bisa protes pada suara-suara berisik tersebut. Jadi, demi kedamaian bersama, mendingan sediakan earphone buat menyumpal telinga sendiri. Kalau memang merasa nggak bisa hidup di lingkungan kayak gitu, keluar dari rumah adalah solusinya. Pindah ke kota, pergilah merantau dari Madura!

#3 Kadang sering bertengkar, nggak akur dengan saudara lain

Kalau tinggal di rumah adat Madura berkonsep taneyan lanjhang lalu hidup akur dan rukun dengan saudara, berarti kita termasuk orang yang beruntung. Sayangnya, di dunia nyata yang terjadi malah sebaliknya.

Suatu hari, seorang rekan kerja saya mendapatkan lungsuran sepeda kecil berwarna pink dari temannya. Dia senang banget karena anaknya yang paling bungsu memang sudah sejak lama menginginkan sepeda. Namun, tiba-tiba saja dia merasa khawatir dengan prasangka saudara-saudaranya yang lain. Teman saya takut para saudaranya nggak percaya kalau dia nggak membeli sepeda tersebut, melainkan dapat dari teman—meskipun sepedanya terlihat masih baru.

Awalnya saya bingung, memang kenapa saudara-saudaranya ribet ngurusin asal-usul sepeda tersebut? Teman say. Padahal sebelumnya teman saya ini bilang nggak ada uang pas mau dipinjami.

Yah, merujuk ke poin pertama, nggak pernah ada privasi di rumah adat Madura taneyan lanjhang ini. Barang-barang yang dibeli dan dimiliki tentunya bakalan langsung kelihatan. Lalu muncul prasangka, saling tuding, ujung-ujungnya malah perang dingin satu sama lain.

Belum lagi kalau anak-anaknya bertengkar satu sama lain, yang kadang merambat ke para orang tuanya. Haduh, perang yang semulanya dingin, lama-lama bisa berubah panas dan membakar satu sama lain.

Jadi, saran saya kalau di antara kalian ada yang lagi pacaran sama orang Madura dan ada rencana mau menikah, tolong cari tahu dulu seluk beluk konsep rumah yang dia huni, ya. Biar kalian nggak merasa terjebak, lalu berakhir hidup di konsep hunian yang nggak kalian inginkan.

Penulis: Siti Halwah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Di Madura, Halaman Rumah Luas Adalah Keniscayaan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Agustus 2023 oleh

Tags: Keluargamadurarumah adatsaudarataneyan lanjhang
Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

ArtikelTerkait

Nelangsa Dusun Labang Talon yang Ada di Bangkalan Madura

Nelangsa Dusun Labang Talon yang Ada di Bangkalan Madura

16 April 2023
Belajar dari Kang Bahar di Preman Pensiun: Preman yang Juga Punya Sisi Humanis Kenapa Sih Orang Suka Berkomentar dan Terbawa Suasana Pas Nonton Sinetron?

Kenapa Sih Orang Suka Berkomentar dan Terbawa Suasana Pas Nonton Sinetron?

4 November 2019
kejutan

Memberikan Kejutan Sewajarnya Saja

4 Agustus 2019
4 Penyesalan yang Akan Kalian Rasakan jika Kuliah di Bangkalan Madura, Pikir-pikir Lagi

4 Penyesalan yang Akan Kalian Rasakan jika Kuliah di Bangkalan Madura, Pikir-pikir Lagi

19 Mei 2025
calo makam

Hati-hati Calo Makam: Memanipulasi Duka dan Kematian Menjadi Bisnis yang Merugikan

7 Oktober 2019
jamet madura alay kritik sosial mojok

Mengupas Video Jamet yang Sarat akan Kritik Budaya

29 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.