Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sudahkah Terbuka Soal Finansial dengan Pacar?

Nursyifa Afati Muftizasari oleh Nursyifa Afati Muftizasari
15 Oktober 2019
A A
soal finansial

soal finansial

Share on FacebookShare on Twitter

Untuk kalian yang saat ini sedang berstatus sebagai pacar orang, terutama untuk kalian yang berusia di atas dua puluh tahun, biasanya… apa saja sih yang kalian bahas saat mengobrol?

Usia sering kali mengubah pola pikir kita. Pacaran ala anak SD, SMP, SMA, kuliah, dan kerja, kemungkinan besar akan berbeda. Pacaran ala anak SD dan SMP (yang sewajarnya), mungkin sebatas bicara soal romansa sederhana seperti mengerjakan PR bersama atau berangkat sekolah bersama. Anak SMA, mungkin wajarnya mulai main ke bioskop atau mall. Tapi kalau kuliah atau bekerja, seharusnya (bukankah) lebih berorientasi ke masa depan?

Untuk yang sudah berusia di atas dua puluh, baik kuliah maupun kerja atau mungkin masih menganggur, sudah sejauh mana kalian membicarakan hal yang serius? Misalnya, pernikahan dan semua bumbu-bumbu masalah rumah tangga di dalamnya.

Usia di atas dua puluh, saya rasa sudah cukup dewasa untuk berpikir ke arah sana, bukan hanya berpikir soal mau menonton film apa malam Minggu depan. Tapi yang saya lihat di sekeliling saya, masih sangat banyak orang yang sudah dua puluh sekian tahun, tapi pacaran tanpa tujuan pasti.

Jika memang mereka tak berniat ke arah pernikahan, mungkin wajar-wajar saya. Tapi setahu saya, tidak begitu, mereka sebenarnya kelompok manusia yang ingin menikah, tapi belum ingin pusing berpikir ke arah sana. Lebih asyik membicarakan hal receh, dibanding pusing mikir hal serius.

Dalam pandangan saya, pada usia tersebut, sudah waktunya bicara serius dengan pasangan. Salah satunya, soal finansial. Bukankah lebih baik jika kita mulai bahas finansial dengan pasangan, jika memang sudah serius dengan dia (terlebih jika berencana menuju tahap pernikahan)?

Masalah yang sering timbul dalam dunia rumah tangga yakni soal finansial. Menurut saya, hal semacam ini sudah selayaknya dibicarakan sejak pra-pernikahan, atau kalau perlu… secepat mungkin setelah memang serius dengan pasangan.

Kita perlu tahu, berapa gaji pacar kita, jika dia sudah berpenghasilan. Atau, jika masih kuliah, kita perlu tahu orientasi keuangan pacar kita. Dia kira-kira mau bekerja dimana, dia menargetkan gaji berapa, dia memikirkan hal-hal sejenis investasi atau tidak, dan sebagainya. Atau jika pacar kita masih dalam proses mencari pekerjaan, sebaiknya kita mendampingi dan menyemangati.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa

Saya wanita, dan berpikiran demikian. Wanita yang banyak tanya soal finansial, terdengar matre kah? Ah, itu jika pikiran kalian selalu negatif. Jadi begini, sekali lagi saya sebutkan, banyak masalah rumah tangga yang berawal dari masalah finansial. So, bukankah sebaiknya dicegah sedini mungkin?

Coba deh, kalian yang sudah berpacaran level serius, mulai sedikit-sedikit membahas soal ini. Menyatukan pandangan tentang finansial itu perlu lho.

Biasanya, sebagian orang menganggap finansial adalah hal privasi. Tapi kalau kita sudah bicara soal rencana pernikahan (maksudnya, sudah saling komitmen untuk serius, meski masih lima atau sepuluh tahun lagi rencana pernikahannya), sudah saatnya mulai terbuka, meski dengan batas tertentu.

Mungkin jangan langsung sampai ke ranah, “kamu punya saham X berapa lot? Kalau aku jadi istri kamu, mau kamu kasih berapa lot?”

Oke, mungkin itu terlalu berlebihan. Jangan ke sana dulu jika masih awal dalam bicara keuangan.

Mungkin, pada awal, lebih baik jika bertanya hanya sebatas lingkup, “kamu punya target finansial nggak untuk sepuluh tahun ke depan? Atau untuk lebih jauh lagi?”

Jika sudah sama-sama terbuka, pembicaraan pasti akan lebih santai dan saling bisa mengerti. Finansial memang sensitif, tapi bukankah hubungan yang sehat didasari dengan kepercayaan? Salah satu kepercayaan tersulit adalah percaya dalam hal finansial, karena nyaris semua sisi kehidupan membutuhkan uang.

Atau, lebih baik lagi, jika mulai merencanakan target finansial masa depan, meski masih level sederhana.

Untuk kalian yang masih belum bekerja, percakapan finansial baiknya juga dilakukan. Contoh sederhananya, terbuka jika salah satu memiliki keterbatasan budget untuk malam Minggu-an. Dari percakapan yang sederhana, kita bisa saling mengerti finansial pasangan kita. Jangan sampai pasangan kita memaksakan berbagai hal demi kelancaran berpacaran, yang berakhir pada masalah finansial pribadinya. Itu pola pacaran yang tidak sehat.

Sebagian laki-laki mungkin minder ketika, maaf, pacarnya (atau keluarga pacarnya) lebih mapan dari dia (atau keluarganya). Di sinilah keterbukaan dan rasa saling memahami diperlukan. Jika memang mereka sudah percaya dengan pacarnya, bukankah diskusi ringan sebaiknya dilakukan.

Tidak buruk jika laki-laki mengatakan, “sebenarnya aku minder pacaran sama kamu. Gajiku jauh lebih kecil dari kamu.” Menurut saya, itu lebih baik dibanding sok tidak ada masalah, namun selalu jadi pikiran dan berakhir pada ketidakjujuran.

Atau, jika sebaliknya, pihak perempuan yang merasa minder, baiknya juga dikatakan jujur, untuk selanjutnya didiskusikan.

Jangan sampai, setelah akhirnya menikah, seminggu kemudian bertengkar hebat karena ketidakcocokan tentang prinsip finansial. Kalau memang butuh pertengkaran, bukankah lebih baik jika di awal, sebelum ke tahap pernikahan?

Ya begitulah pola pikir saya dalam hal pembicaraan finansial di tengah berpacaran. Silakan diambil manfaatnya jika ada, dan tak ada larangan untuk tidak setuju. (*)

BACA JUGA Mencatat Pengeluaran Biar Uang Nggak Kerasa Hilang Secara Ghaib atau tulisan Nursyifa Afati Muftizasari lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Oktober 2019 oleh

Tags: CurhatfinansialkesetiaanketerbukaanPacaranperjanjianpra nikah
Nursyifa Afati Muftizasari

Nursyifa Afati Muftizasari

Lahir di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Mahasiswa Universitas Padjadjaran. Ikuti saya di instagram @afa_mufti.

ArtikelTerkait

Pengalaman Saya yang Pernah Pacaran dengan Seorang Jamaah atau Syarifah terminal mojok.co

Pengalaman Saya yang Pernah Pacaran dengan Seorang Jamaah atau Syarifah

3 Desember 2020
bucin

Kenapa Orang yang Sayang dan Perhatian Pada Pasangannya Justru Diolok-olok Sebagai Bucin?

21 Juli 2019
ngebucin uang

Biaya Ngebucin Mahal, Orang Miskin Dilarang Bucin!

21 September 2019
5 Tempat Pacaran di Purwokerto kalau Sedang Bokek, Suasana Romantis dan Murah Meriah Mojok.co

5 Tempat Pacaran di Purwokerto kalau Sedang Bokek, Suasana Romantis dan Murah Meriah

19 Mei 2024
Beberapa Opsi Kalimat Anti Toxic Positivity Pengganti “Yok Bisa Yok” terminal mojok.co

Beberapa Opsi Kalimat Anti Toxic Positivity Pengganti “Yok Bisa Yok”

20 Januari 2021
pejuang 3,5 tahun

Tidak Perlu Menjatuhkan Mimpi Para Mahasiswa Pejuang 3,5 Tahun

27 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.