Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Sudah Sewajarnya Mahasiswa Meminta Transparansi Nilai kepada Dosen

Muhammad Iqbal Habiburrohim oleh Muhammad Iqbal Habiburrohim
7 Oktober 2022
A A
Sudah Sewajarnya Mahasiswa Meminta Transparansi Nilai kepada Dosen

Sudah Sewajarnya Mahasiswa Meminta Transparansi Nilai kepada Dosen (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Wajar-wajar saja kalau mahasiswa minta transparansi nilai kepada dosen. Semuanya bisa diobrolkan kok.

Tak bisa dimungkiri, mendapatkan nilai yang baik adalah tujuan akhir dari pembelajaran yang dilakukan di kuliah. Persetan dengan narasi yang menyatakan bahwa tak semua diorientasikan kepada nilai, tapi pada kenyataannya tetap saja angka menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan. Ingat ya salah satu tolok ukur, bukan satu-satunya~

Mahasiswa selama satu semester harus mendedikasikan waktunya untuk belajar. Ya benar, belajar merupakan kewajiban semua orang yang telah memilih menjadi mahasiswa, namun tetap saja mahasiswa yang telah menjalani perkuliahan dengan kerja keras pasti menginginkan hasil yang maksimal pula. Walaupun pada kenyataannya, dosen memang kejam dalam memberikan nilai. Sepertinya kata motivasi “hasil tidak akan mengkhianati usaha” tidak berlaku di sini, karena kenyataannya hasil lebih sering mengkhianati!

Terkadang kami sebagai mahasiswa menjadi bingung dan mempertanyakan mengapa nilai yang didapatkan berbanding terbalik dengan ekspektasi yang telah dibangun. Padahal, kami merasa bahwa apa yang kami usahakan telah maksimal mulai dari datang ke kelas, mengerjakan tugas, membuat project tertentu, hingga mengikuti ujian. Namun, saat nilai keluar ternyata hasilnya mengecewakan. Saat hal tersebut terjadi, muncul pergolakan batin untuk mempertanyakan transparansi nilai kepada dosen, tapi di sisi lain kami takut pertanyaan tersebut membuat dosen tersinggung.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa mempertanyakan transparansi nilai saat ini masih dianggap tabu karena nilai yang dikeluarkan dosen biasanya telah melalui proses evaluasi dan perhitungan secara matang sehingga seharusnya dosen tidak salah dalam melakukan input nilai. Tidak jarang terdapat dosen yang merasa bahwa meminta transparansi nilai merupakan bentuk ketidakpercayaan atas hasil pengolahan nilai yang dilakukan dosen. Namun, tetap saja hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan konkret untuk tidak mempertanyakan transparansi nilai karena human error tetap bisa terjadi kepada siapapun termasuk Bapak dan Ibu dosen.

Oleh karena itu, di sini saya sebagai mahasiswa juga ingin menyampaikan argumen bahwasanya meminta transparansi nilai merupakan salah satu hak yang dimiliki mahasiswa. Sebab, kami berkuliah selama satu semester juga perlu mengetahui bagaimana proses penilaian yang dilakukan oleh dosen dan apa faktor yang menyebabkan kita mendapatkan nilai yang buruk. Lagipula jika mahasiswa tahu apa faktor penyebab jebloknya nilai paling tidak kita bisa menjadi bahan evaluasi diri. Selain itu, kami juga lebih fokus dan mengerti kekurangan apabila diharuskan mengulang mata kuliah tersebut.

Saya pikir konteks menanyakan transparansi nilai di sini sama sekali tidak bermaksud untuk mendiskreditkan usaha Bapak dan Ibu dosen. Kami hanya ingin memastikan apa faktor penyebab nilai seperti tidak sesuai dengan usaha yang kami lakukan. Ketika Bapak dan Ibu dosen memang memiliki alasan yang logis dan memang sesuai dengan kenyataan yang terjadi seperti nilai UTS atau UAS kami yang buruk, kami pasti juga akan mengerti.

Toh bukan tidak mungkin terdapat kesalahan acak atau blunder yang tidak bisa dikendalikan, seperti kesalahan ketik atau terdapat rumus perhitungan nilai yang kurang tepat. Beberapa hal tersebut dapat menjadi alasan kenapa nilai kami tiba-tiba jeblok dan hal tersebut memang sering terjadi, bahkan dosen saya sendiri pun mengakuinya. Hal tersebut membuktikan bahwa sebenarnya dosen pun juga manusia yang bisa mengalami human error dan kami mahasiswa pun memakluminya dengan cara meminta transparasi nilai tersebut sebagai validasi.

Baca Juga:

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

Dosen yang Mewajibkan Mahasiswa Beli Bukunya Sendiri Itu Kenapa, Sih?

Pada akhirnya, antara dosen dan mahasiswa hanya butuh rasa legowo atas apa yang terjadi. Mahasiswa harus tetap menghormati keputusan final dosen apabila memang hasil perkuliahan ternyata tidak semulus ekspektasi kita. Sebaliknya, dosen juga harus tetap menghargai hak mahasiswa ketika meminta transparansi nilai dengan cara memastikan ulang nilai yang telah diolah. Apabila ternyata kesalahan terdapat pada dosen, kami mahasiswa tidak perlu menyalahkan dan dosen juga tidak perlu merasa bahwa martabatnya turun karena kesalahan tersebut. Sebenarnya semua bisa diobrolkan, kok~

Semua hal tersebut dapat dilakukan dengan catatan mahasiswa juga meminta transparansi nilai dengan cara yang benar dan sesuai prosedur. Jangan sampai mahasiswa merasa karena transparansi nilai merupakan hak mahasiswa, kita jadi seenaknya bertanya kepada dosen tanpa etika yang benar. Ha nek ngono ra perlu dosen, aku yo bakal emosi, Lur!

Penulis: Muhammad Iqbal Habiburrohim
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Jenis Mahasiswa Tukang Protes Nilai yang Menyebalkan bagi Dosennya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Oktober 2022 oleh

Tags: DosenMahasiswatransparansi nilai
Muhammad Iqbal Habiburrohim

Muhammad Iqbal Habiburrohim

Mahasiswa biasa yang ingin mencurahkan keresahan

ArtikelTerkait

4 Hal Sepele yang Sebaiknya Dihindari Mahasiswa Unpad Mojok.co

4 Hal Sepele yang Sebaiknya Dihindari Mahasiswa Unpad

11 Juni 2024
11 Istilah Tempat yang Cuma Diketahui Mahasiswa ITB

11 Istilah Tempat yang Cuma Diketahui Mahasiswa ITB

3 Oktober 2023
dosen ngasih nilai

Pak Dosen, Ngapunten, Kalau Ngasih Nilai Mbok Jangan Kebangetan

23 Juli 2019
divisi konsumsi

Divisi Konsumsi, Dipuji dan Digunjing

20 Agustus 2019
reformasidokorupsi polisi gembosi lemahkan mahasiswa pelajar video pengakuan kantor polisi polda metro jaya demonstrasi aksi mojok

Polisi Libatkan Orang Tua untuk Gembosi Gerakan Mahasiswa/Pelajar #ReformasiDikorupsi

28 April 2020
Kuliah di Unesa Menyenangkan asal Mahasiswa Mau Berdamai dengan Tiga Kesialan Ini

Kuliah di Unesa Menyenangkan asal Mahasiswa Mau Berdamai dengan Tiga Kesialan Ini

12 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.