Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sudah Saatnya Banyuwangi Pindah Ibu Kota, agar Pembangunan Kota Ini Merata dan Tidak di Situ-situ Aja

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
9 Oktober 2025
A A
Banyuwangi Seharusnya Masuk dalam Daftar Tempat Pensiun Paling Enak Mojok.co

Banyuwangi Seharusnya Masuk dalam Daftar Tempat Pensiun Paling Enak (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya harus katakan ini: tata kota Banyuwangi itu tidak bisa dibilang bagus. Salah satu alasan saya bilang begitu, karena pusat kota ini berada di ujung wilayah, mirip Batang. Jadi jika misalnya kalian tinggal di Kalibaru, butuh satu jam untuk mencapai pusat kota Banyuwangi.

Tentu ini menyulitkan banyak penduduk Banyuwangi yang akan mengakses pusat kota. Saya yang sempat menetap di sana tujuh tahun merasakan sendiri. Saya tinggal di Glenmore dan saat harus ke Kota Banyuwangi butuh upaya ekstra untuk bisa ke sana.

Tak hanya itu, selain masalah pusat kota yang susah diakses, pemerataan daerah juga jadi masalah penting di Kota ini.

Kalian akan melihat perbedaan mencolok antara Kecamatan Kota Banyuwangi dengan wilayah lain seperti Srono, Muncar, Gambiran, atau Kalibaru. Sudahlah infrastruktur timpang, kondisinya juga menyedihkan.

Nah, jika boleh usul nih, apa tidak sebaiknya ibu Kota Banyuwangi digeser ke titik lain. Setidaknya langkah itu bisa mengurangi kepadatan di pusat kota. Lokasi pindahnya pun bisa di dua tempat. Jika nggak Muncar ya Gambiran. Ini alasannya.

Banyuwangi jangan mengekor Bali

Kondisi Banyuwangi sekarang, menurut saya, mirip seperti Bali. Pembangunan berpusat di tempat perputaran uang, tapi mengabaikan daerah lain. Oke, memang masuk akal jika wilayah seperti Denpasar jadi perhatian utama, tapi apakah daerah lain macam Jembrana, Buleleng, lalu diabaikan?

Alangkah baiknya Pemda Banyuwangi tidak melakukan hal semacam itu. Sebab implikasi pada masyarakat akan berimbas panjang. Contohnya ya, di Bali ada usulan pemekaran provinsi gara-gara masalah ketimpangan ini. Menurut saya pribadi, alih-alih mengikuti langkah Bali, justru lakukan langkah sebaliknya.

Maka dari itu, saya menyarankan pindah “ibu kota”. Jadi, daerah lain bisa ikutan kena percikan-percikan pembangunan agar lebih merata.

Baca Juga:

Fakta Kerja di Bali Tidak Seindah Kata Orang

4 Kemungkinan Kenapa Banyuwangi Tidak Diajak Kerja Sama oleh Tiga Kabupaten Tetangganya

Muncar, daerah dengan sejarah panjang

Tapi, mengusulkan ibu kota baru untuk Banyuwangi itu tak mudah. Jangan melupakan faktor histori. Banyuwangi dulu kala tidak terlepas dari Kerajaan Blambangan, yang konon merupakan kerajaan Hindu terakhir yang bertahan di Pulau Jawa sebelum akhirnya dikalahkan oleh Kesultanan Mataram Islam.

Nah, pada masa itu pusat Kerajaan Blambangan disinyalir berada di Kecamatan Muncar. Tidak heran di sana ada Desa Blambangan yang menjadi pusat Kecamatan Muncar.

Nah, wilayah Muncar ini cocok menjadi alternatif lokasi ibu kota baru karena sejarahnya yang panjang untuk Bumi Blambangan. Selain itu jika kalian melihat wilayah Muncar juga masih daerah yang minim pembangunan. Kawasan-kawasan di sana bisa dikembangkan untuk relokasi pusat pemerintahan Banyuwangi. Sehingga Pemda memiliki alternatif baru sebagai pusat pemerintahan solusi ketimpangan warga Banyuwangi selatan.

Gambiran, daerah tengah yang bisa diubah

Selain Muncar, saya juga mengusulkan Gambiran sebagai alternatif ibu kota baru untuk Banyuwangi. Jika Pemda ingin pindah dan beralih ke sini, mungkin ini salah satu langkah win-win solution agar tidak ada lagi keluhan warga yang merasa kejauhan saat mengakses layanan publik. Sebab posisi Gambiran memang berada di tengah wilayah Banyuwangi. Warga yang berada di Kalibaru pun nggak merasa kejauhan, begitu pun mereka yang ada di Kalipuro. Intinya berada di tengah wilayah biar adil dan tidak saling iri dengki.

Tidak hanya faktor jarak yang adil, Gambiran juga bisa dikembangkan. Selama saya bekerja di daerah ini, nama kecamatan ini justru kalah pamor dengan Desa Jajag yang merupakan bagian dari kecamatan ini. Sehingga pemilihan Gambiran akan kembali mengangkat nama daerah ini. Gambiran juga punya fasilitas kesehatan yang lengkap dengan tiga rumah sakit berdiri di tempat ini, jadi modalnya nggak kelewat gede lah.

Pembangunan Banyuwangi memang seharusnya tidak hanya berpusat di kota saja. Sudah daerahnya dikuasai satu dinasti keluarga, masak pembangunannya berpusat di situ-situ aja. Apa nggak malu sama tetangga?

Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Banyuwangi Kota yang Tak Pernah Ramah bagi Pekerja, Gajinya Rata dengan Tanah!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Oktober 2025 oleh

Tags: baliBanyuwangiibu kota banyuwangikesenjangan banyuwangipusat kota banyuwangi
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Perantauan Tinggal di Banyuwangi

ArtikelTerkait

Mr. Gary dan istri (Foto milik Fareh Hariyanto).

Surga Dunia Banyuwangi Bikin Bule Betah dan Pengin Jadi WNI

14 November 2022
Bagi Saya, Pesisir Utara Buleleng Bali Istimewa, Bukti Nyata Bhinneka Tunggal Ika bule

Bagi Saya, Pesisir Utara Buleleng Bali Istimewa, Bukti Nyata Bhinneka Tunggal Ika

10 Oktober 2023
Menyiksa Diri dari Bali ke Jepang Bersama AirAsia, Maskapai LCC Terbaik di Dunia

Menyiksa Diri dari Bali ke Jepang Bersama AirAsia, Maskapai LCC Terbaik di Dunia

15 Maret 2024
Sambal Matah vs Sambal Bawang, 2 Sambal Penguasa Dunia Kuliner dengan Penikmat yang Militan

Mencari Pemenang Sambal Matah vs Sambal Bawang Nggak Bakal Bikin Bingung, Jawabannya Jelas, Sambal Matah!

23 Agustus 2023
Katanya Jogja Kota Wisata, tapi Malah Study Tour ke Bali terminal mojok.co

Katanya Jogja Kota Wisata, tapi Malah Study Tour ke Bali

17 Desember 2021
Membedah Alasan di Balik Kualitas Kopi Jawa Timur yang Begitu Fantastis

Membedah Alasan di Balik Kualitas Kopi Jawa Timur yang Begitu Fantastis

22 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.