Seperti yang kita tahu, perguruan tinggi kedinasan (PTK) sejuta umat PKN STAN tidak membuka pendaftaran tahun 2020 ini. Ah daripada larut dalam kesedihan, saya bakal sedikit lebih jauh mengenalkan beberapa sekolah kedinasan yang ada di bawah koordinasi Kemenpan-RB (alias ikatan dinas).
Sekolah kedinasan di Indonesia #1 Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN)
PTK yang satu ini pokoknya idaman banget. PTK sejuta umat. Kalau dihitung-hitung peminat PKN STAN itu sama dengan jumlah seluruh peminat semua PTK ikatan dinas lain selain PKN STAN. Muke gile. Tahun lalu peminatnya sekitar 137.561 dengan kebutuhan formasi yang hanya 3.000. Menjadi PTK ikatan dinas dengan persaingan paling ketat pada 2019 lalu.
PKN STAN sesuai namanya bergerak di bidang keuangan negara yang tentunya merupakan PTK di bawah naungan Kementerian Keuangan. Memiliki program studi D1, D3, D4 dengan program studi Kepabeanan dan Cukai, PBB/Penilai, Akuntansi, Pajak, Manajemen Keuangan, Manajemen Aset, serta Perbendaharaan Negara. Kampusnya ada di kawasan Bintaro, Tangerang, Banten dan beneran luas dan rame banget sih karena di dalemnya mungkin ada sekitar 10 ribuan mahasiswa.
Sekolah kedinasan di Indonesia #2 Sekolah Kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan
Sekolah Kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan jika diakumulasikan, pelamarnya mencapai 27.050 pelamar dengan formasi 2.676 pada tahun 2018. Namun, tidak kesebelas PTK dalam naungan Kemenhub ini ramai peminat.
Sebelas PTK tersebut adalah STTD Bekasi, PKTJ Tegal, API Madiun, STPI Curug, ATKP Medan, ATKP Makassar, POLTEKBANG Surabaya, STIP Jakarta, PIP Semarang, PIP Makassar, POLTEKPEL Surabaya. Dan setahu saya, sejak 2019 lalu beberapa PTK di bawah Kemenhub telah bertransformasi menjadi Politeknik, seperti PPI (Politeknik Perkeretaapian Indonesia) Madiun dan PPI (Politeknik Penerbangan Indonesia) Curug.
Sekolah kedinasan di Indonesia #3 Sekolah Kedinasan di bawah Kementerian Hukum dan HAM
Kemenkumham memiliki dua PTK yang namanya agak-agak mirip yaitu Poltekip dan Poltekim. Pelamar Poltekim mencapai 6.808 dengan formasi 300 taruna. Sedangkan Poltekip mencapai 6.072 dengan formasi 300 taruna. Itu data 2018. Kedua kampus ini letaknya satu kompleks, yakni di Kecamatan Cinere, Depok, Jawa Barat.
Politeknik Imigrasi (POLTEKIM) membuka tiga program studi yaitu Hukum Keimigrasian, Administrasi Keimigrasian, dan Manajemen Teknologi Keimigrasian. Kurang lebih nanti kalau sudah lulus ya pekerjaannya seputar imigrasi di bawah Kemenkumham.
Sementara itu, Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP) membuka tiga program studi juga, yaitu Teknik Pemasyarakatan, Manajemen Pemasyarakatan, dan Bimbingan Pemasyarakatan. Lulusan Poltekip ini nantinya banyak berurusan dengan pelanggar hukum (narapidana).
Sekolah kedinasan di Indonesia #4 Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)
Kalo PTK ini di bawah naungan Badan Intelijen Negara (BIN). Orang-orang STIN katanya itu sangat misterius, saking misteriusnya saya belum pernah ketemu taruna STIN pas kumpul himpunan mahasiswa daerah kedinasan. “Berhasil tak dipuji, gagal dicaci maki, hilang tak dicari, mati tak diakui.” Begitulah kiranya.
Eh bukan hanya nggak pernah ketemu taruna STIN, bahkan dalam situs resminya stin.ac.id muka-muka tarunanya diblur semua loh. Nggak percaya, lihat saja sendiri. STIN ini terdapat dua jurusan, yaitu Agen Intelijen dan Analisis Intelijen. Pendaftarnya sendiri mencapai 4.256 dengan formasi 250 taruna pada 2019. Kampusnya berada di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Sekolah kedinasan di Indonesia #5 Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN)
Poltek SSN ini baru bertransformasi pada 2019 lalu, setelah sebelumnya bernama STSN. PTK satu ini berada di bawah naungan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)—mungkin PTK ini paling gampang diketahui kepanjangannya sih, karena mirip-mirip bapaknya.
Poltek SSN ini membuka dua program studi D4, yaitu Rekayasa Keamanan Siber, Rekayasa Perangkat Keras Kriptografi, dan Rekayasa Kriptografi. Prospek kerjanya sudah pasti di bidang persandian mengamankan data-data negara dari peretas. Meski banyak berkutat dengan ilmu komputer, sistem pendidikannya sih katanya mirip-mirip taruna begitu. Pendaftarnya sendiri mencapai 1.801 dengan formasi 100 mahasiswa pada 2019. Kampusnya berada di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat.
Sekolah kedinasan di Indonesia #6 Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi Geofisika (STMKG)
STMKG adalah sekolah kedinasan di bawah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)—sama seperti Poltek SSN, mungkin PTK ini gampang diketahui kepanjangannya sih, karena mirip-mirip namanya sama bapaknya.
STMKG membuka 4 program studi D4 yaitu Meteorologi, Klimatologi, Geofisika, dan Instrumentasi—itu kan, jurusannya saja mudah ditebak. Prospek kerjanya berkaitan dengan pekerjaan BMKG yang sering meramal cuaca, dan sebagainya. Taruna STMKG banyak berkutat dengan Matematika dan Fisika. Pendaftarnya sendiri mencapai 3883 dengan formasi 250 taruna pada 2019. Sama seperti PKN STAN, kampusnya juga berada di kawasan Bintaro, Tangerang, Banten.
Sekolah kedinasan di Indonesia #7 Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
IPDN ini merupakan PTK di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Berbeda dengan PTK lainnya, sebutan untuk mahasiswa IPDN bukanlah mahasiswa ataupun taruna, tetapi praja. Sistem pendidikannya pun tidak seperti politeknik atau sekolah tinggi yang menerapkan program studi diploma tanpa fakultas.
IPDN membuka program studi D4, S1, dan pascasarjana (S2 dan S3) dengan tiga fakultas, yaitu Fakultas Politik Pemerintahan, Fakultas Manajemen Pemerintahan, dan Fakultas Hukum Tata Pemerintahan. Pendaftarnya sendiri mencapai 43.037 dengan formasi 1.700 praja pada 2019. Kampusnya tersebar di beberapa daerah Indonesia, yaitu Jakarta, Sumbar, Sulsel, Sulut, NTB, Papua, Kalbar, dan Riau. Kampus utamanya ada di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Sekolah kedinasan di Indonesia #8 Politeknik Statistika STIS (Polstat STIS)
Yang terakhir ini hampir mirip-mirip dengan PKN STAN, karena menganut sistem mahasiswa ketimbang taruna seperti PTK pada umumnya. Polstat STIS ini bergerak di bidang statistika dan merupakan PTK di bawah naungan Badan Pusat Statistik (BPS)—itu loh badan yang tahun ini lagi sibuk sensus penduduk.
Polstat STIS ini hanya membuka 600 formasi untuk 3 program studi, yaitu D3 Statistika, D4 Statistika, dan D4 Komputasi Statistik. Meski begitu pendaftarnya pada tahun 2019 mencapai 17.606 pelamar. Prospek kerjanya sudah tentu menjadi ahli statistik dan ahli komputasi di lingkungan BPS dan kementerian lain.
Mata kuliahnya sendiri berhubungan dengan matematika, statistika, pemrograman, dan ilmu sosial kependudukan dan ekonomi. Kampusnya berada di Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Iya, kali ini beneran Jakarta ya bukan pinggiran Jakarta, hehe.
Sebenarnya kalau ngomongin sekolah kedinasan sih banyak banget, tapi nggak semuanya ikatan dinas dan di bawah Kemenpan-RB. Akmil, Akpol, AAU, dan AAL contohnya. Keempat akademi tersebut ikatan dinas tetapi tidak di bawah koordinasi Kemenpan-RB. Ada pula sekolah kedinasan yang bukan ikatan dinas seperti Poltekesos, Poltek APP, Poltek AKA Bogor, dan sebagainya.
Ya sudah, karena sudah terlalu panjang saya cukupkan. Sekian.
BACA JUGA Saya Anak STIS dan Beginilah Enaknya Masuk Sekolah Kedinasan dan tulisan Rezky Yayang Yakhamid lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.