Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Skema Kedekatan Pertemanan Berdasarkan Banyaknya Grup WhatsApp Turunan

Riyanto oleh Riyanto
17 Februari 2021
A A
Skema Kedekatan Pertemanan Berdasarkan Banyaknya Grup WhatsApp Turunan terminal mojok.co

Skema Kedekatan Pertemanan Berdasarkan Banyaknya Grup WhatsApp Turunan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Percayalah, seberapa banyak kita punya grup WhatsApp turunan akan menunjukkan seberapa banyak pula kita dekat dengan orang-orang. Tau, kan, grup WhatsApp turunan itu apa? Itu loh grup yang tercipta dari pecahan grup utama. Misal ada grup kantor, terus beberapa anggota grup kantor bikin grup lagi namanya grup kantor demen nongkrong.

Nah, berdasarkan analisis ngaco tapi mendalam, saya menemukan berbagai skema yang bisa menjadi pertanda seberapa dekat kita sama orang di dalam grup. Berikut adalah skemanya.

#1 Sistem downline kayak MLM

Grup WhatsApp itu punya downline kayak skema MLM. Bedanya, kalau downline MLM semakin di atas maka semakin bagus, grup WhatsApp justru sebaliknya. Semakin di bawah semakin bagus. Downline yang saya maksud itu grup turunan.

Misal ada grup WhatsApp Terminal Mojok, isinya para penulis dari keseluruhan daerah. Terus karena antar penulis mungkin sudah menjadi akrab, maka ada grup turunan yang fungsinya bisa lebih bebas, kayak misal menggunjing penulis di grup utama yang caper dan gemar bikin masalah atau entah ngapain. Sebut saja grup turunannya itu bernama Terminal Akatsuki. Artinya apa, hash mbuh ra mudeng.

Di grup turunan itu terjalin kedekatan yang lebih dekat antar penghuninya, jauh lebih dekat ketimbang di grup utama. Bahkan nggak menutup kemungkinan ada pula grup turunan dari grup yang sudah turunan itu pula. Misalnya grup Terminal Akatsuki Tanpa Riyanto, yang isinya bebas ngomyang menggunjing saya yang dicap pekok dan suka nguber-uber mereka buat nulis media sebelah sono itu.

Nggak menutup kemungkinan juga, dari grup Terminal Akatsuki Tanpa Riyanto, ada lagi grup turunan bernama Terminal Akatsuki Tanpa Riyanto dan Prabu. Gitu aja terus sampai ada grup yang isinya cuma Gusti Aditya sama Taufik. Urusan ngapain mereka bikin grup kalau isinya cuma dua, rasah dipikir sik.

#2 Makin dalem, ,makin deket

Hal ini terjadi hampir di semua lingkungan. Misalnya ada grup pekerjaan, pasti ada grup turunan yang isinya menggunjing atasan. Ada lagi grup turunan para sista-sista, ada pula grup turunan para mas-mas. Namun, dari setiap turunan itu, pasti ada saja orang yang nggak ikut turun. Nah, percaya atau enggak, seberapa dalam kita mengikuti grup turunan, maka kedekatan personal dengan penghuni grup juga akan semakin dalam.

Intinya, semakin sering kita satu grup sama seseorang, dan semakin sedikit pula anggota grup tempat kita ketemu orang itu, artinya kita juga semakin dekat sama dia. Saking dekatnya, pasti nama panggilannya bukan mas atau mbak lagi, tapi malah nama-nama binatang atau semacamnya.

Baca Juga:

4 Siasat Bertahan di Grup WhatsApp Keluarga Besar 

Working Mom Mending Tinggal di Perumahan agar Terhindar dari Tetangga Nyinyir

Di grup pekerjaan saya misalnya, ada grup divisi, ada grup manajemen, ada grup underground divisi, ada pula grup underground semua pegawai. Saya sudah lama tahu ada grup turunan dari grup underground semua pegawai yaitu grup mas-mas pekok hobi ndem-ndeman geden, ada pula grup sista-sista yang hobi nongkrong cantik di kedai kopi atau malah pada staycation bareng. Saya tidak termasuk anggota dua grup tersebut.

Grup yang sista-sista, tentu saja saya nggak masuk kriteria. Grup yang mas-mas pekok, ternyata saya belum sepekok itu untuk menjadi anggota. Saya hanya bertahan sampai downline pertengahan, yang artinya kedekatan saya dengan sesama pegawai nggak dalem-dalem banget, dan saya nggak masalah sama sekali. Fenomena saya bertahan di downline pertengahan nggak cuma terjadi di urusan pekerjaan. Sudah dari dulu saya seperti itu dan memang jarang dekat sampai sedekat-dekatnya dengan orang di sebuah lingkungan.

#3 Nggak banyak grup, hampir bisa dipastikan nggak punya banyak temen deket

Di beberapa lingkungan, saya sering menemui orang yang kecewa dan sedih ketika orang itu tau ada grup dan dia bukan anggota di dalamnya. Dia merasa tersingkirkan, padahal barangkali memang grup turunan tempat dia bukan anggota emang nggak cocok buat dia. Atau ya memang karena dia nggak sedeket itu sama orang-orang di grup turunan. Yaudah, lah kalau emang nggak deket, ngapain juga maksa berada di grup yang sama. Kan, kasihan anggota lain kalau mau menggunjing jadi nggak bebas.

BACA JUGA Grup WhatsApp Keluarga Besar Adalah Kawah Candradimuka Sebelum Berdebat di Sosial Media dan tulisan Riyanto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Februari 2021 oleh

Tags: gibahgrup whatsappteman dekat
Riyanto

Riyanto

Juru ketik di beberapa media. Orang yang susah tidur.

ArtikelTerkait

Syarat Pendaftaran Magang Mahasiswa: Disuruh Repost Ini Itu Bikin Repot. Mending Mundur!

Syarat Pendaftaran Magang Mahasiswa: Disuruh Repost Ini Itu Bikin Repot. Mending Mundur!

13 Januari 2024
Ketika Anggota Grup WhatsApp Ada yang Tersandung Korupsi terminal mojok.co

Ketika Anggota Grup WhatsApp Ada yang Tersandung Korupsi

15 Desember 2021
4 Hal yang Bisa Dilakukan agar PKK Lebih Bermanfaat dan Nggak Jadi Ajang Ngerumpi doang

4 Hal yang Bisa Dilakukan agar PKK Lebih Bermanfaat dan Nggak Jadi Ajang Ngerumpi doang

16 Februari 2023
Menghalau Gugup Saat Diminta Beri Pidato Pernikahan untuk Teman Dekat terminal mojok.co

Menghalau Gugup Saat Diminta Beri Pidato Pernikahan untuk Teman Dekat

28 Maret 2021
Jika Karl Marx Hidup Lagi, Ia Akan Bilang kalau Jadi Silent Reader Itu Candu

Jika Karl Marx Hidup Lagi, Ia Akan Bilang kalau Jadi Silent Reader Itu Candu

22 Maret 2020
Grup WhatsApp Keluarga Besar Adalah Kawah Candradimuka Sebelum Berdebat di Sosial  Media

Dilema Privasi Saat Ingin Keluar dari Grup WhatsApp

7 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.