Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Sisi Gelap Jadi Guru Swasta yang Gajinya Tidak Seberapa

M. Afiqul Adib oleh M. Afiqul Adib
11 Oktober 2024
A A
Sisi Gelap Jadi Guru Swasta yang Gajinya Tidak Seberapa Mojok.co

Sisi Gelap Jadi Guru Swasta yang Gajinya Tidak Seberapa (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sistem pemberian gaji guru swasta di sebuah yayasan sangat kacau, bahkan tidak manusiawi. 

Pekan ini video tentang guru di Banyuwangi yang digaji dengan angka yang miris. dia hanya mendapat Rp200.000 sebulan. Iya, kalian tidak salah dengar, itu gaji dalam sebulan.  

Di dalam video guru tersebut bercerita, dia mengajar selama 25 jam seminggu. Seharusnya, setiap mengajar dia mendapat dana Rp15.000 per jam, dengan kata lain dia mendapat setidaknya Rp375 ribu per pekan alias Rp1,5 juta sebulan. Kenyataannya, gaji yang didapat tidak sebanyak seharusnya karena pemasukan sekolah terbatas. 

Miris memang. Kenyataannya, kejadian seperti ini tidak hanya dialami oleh satu atau dua orang guru saja. Di berbagai penjuru negeri banyak guru bernasib serupa. Saya jadi ingat cerita teman saya. Dia seorang guru swasta. Dia ini seminggu mengajar 10 jam pelajaran. Idealnya tiap jam akan mendapat Rp32 ribu. Artinya kalau pakai rumus matematika, dalam satu bulan seharusnya dia mendapat sekitar Rp1,23 juta. 

Itu seharusnya. Kenyataannya, seperti kasus di atas, teman saya mengatakan hanya mendapat gaji Rp 320.000 saja. Iya, jadi kerja satu bulan seakan hanya terhitung seminggu saja. Miris kan?

Dilema jadi guru swasta

Saya kemudian bertanya kepada teman saya, bagaimana mungkin sistem di yayasan memungkinkan gaji serendah itu. Dia menjelaskan, intinya yayasan memang hanya mampu membayar sebanyak itu untuk saat ini.  Sumber pendapatan sekolah dari SPP. Sementara, SPP sekolah itu sangat murah. Belum lagi ada murid yang nunggak pembayaran. Alasan yang klasik memang. 

Menjadi guru di lingkup swasta memang cukup menggelisahkan. Teman saya cerita, kalau guru di lingkup negeri, dia masih punya harapan untuk mendaftar sebagai P3K. Sementara di lingkup swasta, terutama di yayasan di mana dia bekerja, tak ada sistem seperti itu. 

Sistem yang menyiksa

Bukan hanya soal nominal yang miris, sistem pemberian gaji memungkinkan guru swasta tidak mendapat gaji secara utuh. Sistem tersebut membuat gaji guru bisa dibayarkan secara suka-suka. Tentu itu bukan kabar baik, apalagi datang dari sebuah yayasan yang tujuannya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Mirisnya, berdasar beberapa narasumber saya mendapatkan informasi kalau petinggi yayasan ini punya rumah yang layak. Bahkan, beberapa mengatakan kalau rumah ketua yayasan sering direnovasi.

Sebelum dirujak pembaca, saya ingin menekankan, ini bukannya saya tidak memperbolehkan mereka punya rumah bagus ya. Tapi, rasanya kok seperti kurang etis ya. Apalagi itu dilakukan saat gaji-gaji karyawannya dipotong dengan alasan yang kurang jelas. 

Saya menyadari, tidak semua yayasan di Indonesia memperlakukan gurunya seperti itu. Hanya segelintir saja problematik. Namun, bukan berarti persoalan ini didiamkan begitu saja. Dari yang saya tahu, jumlah yayasan problematik itu memang sedikit, tapi membawahi banyak sekali guru yang harus tetap bertahan hidup dengan gaji Rp200 ribu saja.

Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 5 Pekerjaan Entry Level dengan Gaji Layak yang Cocok untuk Fresh Graduate

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Oktober 2024 oleh

Tags: gajigaji gurugaji guru swastaguruswasta
M. Afiqul Adib

M. Afiqul Adib

Seorang tenaga pendidik lulusan UIN Malang dan UIN Jogja. Saat ini tinggal di Lamongan. Mulai suka menulis sejak pandemi, dan entah kenapa lebih mudah menghapal kondisi suatu jalan ketimbang rute perjalanan.

ArtikelTerkait

sarjana pendidikan

Bukti kalau Kepanjangan S.Pd. itu Bukan Sarjana Pendidikan, tapi Sarjana Penuh Derita

11 April 2020
sarjana pendidikan guru nasihat kiai mengajar Jangan Jadi Guru Kalau Baperan, kecuali Hatimu Sanggup Legawa PPG

Guru Jangan Ngoyo Ingin Memintarkan Murid, Itu Masalah: Nasihat Kiai Maimun Zubair

7 Mei 2020
Guru SD Cuma Manusia Biasa tapi Dituntut Serba Bisa. Jangan Menaruh Ekspektasi Berlebihan pada Kami

Kalau Mau Cari Uang Jangan Jadi Guru, Terus Mereka Mau Makan Apa? Tenaga Dalam?

7 September 2025
Emang Iya Kuliah Keguruan Cepat Balik Modal?

6 Hal yang Harus Dipertimbangkan sebelum Memutuskan Jadi Guru

16 Maret 2023
Pengalaman Kawan Saya Mengajar Siswa SMP yang Belum Bisa Baca: Bukannya Dapat Hadiah, Malah Mengundang Masalah

Pengalaman Kawan Saya Mengajar Siswa SMP yang Belum Bisa Baca: Bukannya Dapat Hadiah, Malah Mengundang Masalah

9 Agustus 2024
UU Perlindungan Guru, Hal Darurat yang Harus Segera Digarap agar Masa Depan Negara Ini Tak Semakin Gawat

UU Perlindungan Guru, Hal Darurat yang Harus Segera Digarap agar Masa Depan Negara Ini Tak Semakin Gawat

30 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.