Arsenal adalah anomali dalam pergelaran Liga Inggris musim 2019/2020. Performa bobrok, konfrontasi dengan fans, tiga kali mengganti pelatih, hingga terlempar ke posisi kedelapan klasemen akhir Liga Inggris, eh ladalah kok bisa-bisanya mereka keluar sebagai juara FA dan Community Shield. Kalau sudah begini, ucapan terima kasih harus diaturkan kepada Mikel Arteta, mantan kapten yang kini didapuk sebagai pelatih kepala Arsenal.
Pelatih yang dulunya bermain sebagai gelandang playmaker tersebut masih dapat menunjukkan magisnya, kali ini dari balik meja berlabel head coach. Beberapa “komoditas panas” pun berhasil didaratkan, di antaranya Gabriel dan Willian. Anjaaay!1!!
Namun yang menarik adalah bagaimana Arteta menentukan komposisi pemain dalam taktiknya. Berbekal pengalaman musim lalu, saya iseng-iseng memprediksi taktik yang akan diterapkan mantan anak buah Pep ini untuk musim 2020/2021 menggunakan game simulasi Football Manager.
#1 Formasi 3-4-3
Meski beberapa kanal informasi seputar Arsenal menyatakan Mikel Arteta berencana menduplikasi 4-3-3-nya Pep, saya sendiri sangsi karena seperti terlalu berjudi. Mengingat hobi blundernya David Luiz dkk. yang sudah menahun dan sulit diobati, solusinya adalah khilafah dengan mempersempit area yang di-cover para bek, yakni dengan sistem tiga bek menggunakan formasi 3-4-3.
Pola permainan akan tetap sama, direct pass mengarah kepada penyerang sayap: Auba atau Pepe. Namun pola ini akan semakin dimaksimalkan dengan kehadiran dua bek baru dengan tipikal ball-playing defender. Dalam bertahan, Arsenal sepertinya masih akan menggunakan blok medium, alih-alih blok tinggi yang mengharuskan penyerang melakukan pressing hingga mendekati kotak 16 musuh. Hal ini tak lain agar memberikan ruang bagi penyerang sayap untuk berakselerasi dalam situasi counter attack.
#2 Kiper: Emi Martinez
Posisi ini agaknya memberikan dilema tersendiri bagi Arteta. Memang saat ini bisa dikatakan Arsenal memiliki dua penjaga gawang, Bernd Leno dan Emi Martinez, yang sama bagusnya. Namun, konsekuensi dari keadaan tersebut adalah ketika salah satu dipilih, besar kemungkinan yang lainnya akan angkat kaki.
Dalam situasi tersebut, sepertinya Arteta masih akan tetap menggunakan jasa Emi daripada Leno. Tak lain karena performanya yang masih konsisten dan keunggulannya dalam mendistribusikan bola sepertinya akan cocok dengan pendekatan Arteta yang mengedepankan build-up dari lini terbawah.
#3 Tiga bek tengah: Saliba-Luiz-Gabriel
Posisi bek tengah kanan dan kiri sepertinya akan diplot oleh Saliba dan Gabriel, dua bek yang baru saja mendarat di Emirates Stadium musim ini walau sejatinya Saliba dibeli musim lalu dan dipinjamkan ke klub pemilik sebelumnya, Saint Etienne. Namun kemungkinan keduanya akan turun langsung di laga-laga awal akan sangat kecil. Hal ini tak lain agar keduanya memiliki waktu lebih untuk memahami atmosfer Liga Inggris. Untuk pos bek tengah sentral akan tetap milik David Luiz.
Ketiganya akan memainkan peran ball-playing. Hal ini tak lain untuk memaksimalkan taktik build-up Arteta yang melibatkan peran bek untuk menyuplai bola ke sayap, gelandang, atau bahkan ke penyerang.
#4 Bek sayap: Bellerin-Tierney
Bek sayap kiri dan kanan sepertinya akan masih tetap milik Tierney dan Bellerin. Kombinasi kecepatan dan umpan lambung keduanya akan memberikan agresivitas di sisi lapangan.
Musim kemarin, pos bek sayap kiri agak sering gonta-ganti pemain. Terkadang Saka, terkadang AMN. Ini dikarenakan kurangnya stok bek tengah kiri dengan kaki dominan kiri sehingga mau tak mau Tierney pun dipaksa menjadi bek tengah tipe hybrid-overlapping center back dan hasilnya positif.
Namun, untuk musim selanjutnya, sepertinya Tierney akan kembali ke posisi naturalnya, sebagai bek sayap kiri.
#5 Gelandang: Xhaka-Ceballos
Xhaka-Ceballos masih menjadi favorit untuk mengisi pos gelandang sentral. Meski sempat diisukan ambil bagian dalam rencana Zidane, namun pada akhirnya Madrid mengizinkan Ceballos kembali ke Arsenal, walau masih dengan status pinjaman.
Peran keduanya sebagai deep-lying playmaker dan box to box musim lalu agaknya tidak akan banyak berubah musim depan. Hanya saja akan terjadi sedikit perubahan role apabila tim dibawah naungan Kroenke Sport Entertainment tersebut jadi memboyong Thomas Partey ke Emirates Stadium.
#6 Penyerang: Aubameyang-Lacazette-Pepe
Trio Auba-Laca-Pepe sepertinya akan menjadi kombinasi trisula yang tetap dipertahankan untuk musim depan. Role deep-lying forward masih akan diemban oleh Lacazette guna menyuplai bola kepada penyerang di sisi sayap, khususnya Auba sebagai goal getter, yang berperan sebagai inside forward.
Untuk penyerang sayap kanan sepertinya akan juga diisi oleh Bukayo Saka yang mana menunjukkan performa yang positif kala memainkan peran yang sama saat mengalahkan Liverpool. Juga jangan lupa dengan Wilian dan Martinelli. Namun, sepertinya keduanya hanya akan menjadi pelapis Auba atau Pepe.
Akan sangat aneh jika nantinya Lacazette angkat kaki dari Emirates Stadium untuk bergabung dengan Juventus. Meski jarang mencetak gol, pemain bernomor punggung 9 tersebut mempunyai peran yang begitu sentral. Kalau memang hal itu terjadi, maka ini akan menjadi masalah yang serius, mengingat tim asuhan Arteta tersebut tidak memiliki striker tipikal deep-lying forward sekaliber Lacazette.
BACA JUGA Fans Arsenal dengan Militansi Ormas Tukang Gebuk dan Kemunculan Fabrizio Romano dan tulisan EmArif lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.