Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Sinetron

Si Doel Anak Sekolahan Episode 3, Musim 1: Nama Asli Atun Terungkap

Dini N. Rizeki oleh Dini N. Rizeki
31 Mei 2020
A A
resensi sinopsis jalan cerita si doel anak sekolahan episode 3 mojok

resensi sinopsis jalan cerita si doel anak sekolahan episode 3 mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Di Si Doel Anak Sekolahan episode 3, penonton disodori masalah pelik: Doel terancam tidak bisa menyelesaikan kuliah!

Kenapa? Sederhana. Belum bisa bayar uang ujian. Mak Nyak bilang pada Doel bahwa orang yang berniat membeli tanah Babe Sabeni di Condet ternyata membatalkan rencananya. Jadi Mak Nyak minta Doel bersabar dulu. Hans datang menanyakan kenapa Doel tidak ke kampus padahal jadwal ujian sudah dekat. Doel cerita bahwa dia belum mampu membayar uang ujian. Hans menawarkan bantuan yang langsung ditolak mentah-mentah oleh Doel. Hans mencoba meyakinkan Doel bahwa dia harus tetap melanjutkan kuliah.

“Sayang kan Doel, lu kan udah berjuang bertahun-tahun. Dulu kamu pernah bilang kamu ingin menjawab ejekan orang-orang yang bilang bahwa anak Betawi paling banter jadi calo tanah.”
“Mungkin omongan mereka bener, Hans.”
“Nggak, Doel. Mereka tuh salah. Makanya kamu harus buktikan pada mereka, kamu harus menjadi sarjana!”

Malam harinya, Hans mampir ke rumah Sarah untuk menceritakan hal itu. Roy datang membawakan kue dan sebuah undangan ulang tahun untuk Sarah dari kerabat Roy. Tapi Sarah menolak mentah-mentah. Sarah beralasan dia sedang sibuk dengan skripsinya. Roy menyangkal dengan bilang bahwa tidak mungkin dia datang ke pesta tanpa Sarah. Kalimat Roy ini malah membuat Sarah jadi terbawa emosi. Sarah memilih masuk ke dalam rumah.

Selama tidak masuk kuliah, Doel tentu saja mengisi hari-harinya dengan menarik opelet. Suatu pagi opelet itu mogok, Doel pulang berjalan kaki untuk meminta uang pada Babe. Doel bilang bahwa rem opelet juga blong, mau membeli pun tidak ada yang menjual karena opelet itu sudah begitu tuanya.

“Opeletnya mogok, udah gitu remnya blong, mau beli nggak ada yang jual!”
“Apenye?”
“Remnya!”
“Pake dong akal, pake rem apa kek gitu?!”
“Rem apaan? Kayak nggak ngarti mobil aja Babe lah!”
“Emang opelet kagak ada remnye?”
“Ya ada di pabriknye!”
“Di mana?”
“Di Londen!”
“Sebelah mananya Bekasi?”
“Jauuuhhh. Di luar negeri!”
“Udah tau jauh, lu ngomong!”

Di lain hari saat Doel sedang memotong kayu yang biasa dipakai Mak Nyak untuk masak, Hans datang membawa Sarah. Ini pertama kalinya Sarah mampir ke rumah Doel. Mak Nyak bertanya pada Babe, di mana Babe pernah bertemu Sarah sebelumnya.

“Itu yang nabrak opelet kita!”
“Ooohhh, yang duitnye ketinggalan di opelet?”
“Naaaaah, kalo duit aje inget lu! Tuyul,” kata Babe ke Mak Nyak, nyebelin banget. “Wah, dijajah lagi si Doel ame Belande!” sambung Babe.

Baca Juga:

Semakin Dewasa, Saya Semakin Relate dengan Mandra “Si Doel Anak Sekolahan”

Mandra, Sebenar-benarnya Sadboy dalam Si Doel Anak Sekolahan

Kalimat terakhir Babe selanjutnya inilah yang pasti akan membuat kita tertawa sambil membatin, “Lha iya yak?”

Momen perkenalan Sarah dengan Atun seharusnya cukup menarik bagi kita, karena di sini akhirnya nama asli Atun terungkap: Zaitun. Yang disingkat menjadi Atun. Hehehe. Sarah memanfaatkan kesempatan untuk mengambil banyak foto keluarga Doel, bahkan meminta mereka memakai baju yang rapi untuk mengambil foto keluarga. Hans beralasan bahwa hari itu Sarah mengajak keliling kota dari mulai Ragunan sampai ke Condet hanya untuk mencari buah salak.

Di adegan perbincangan keluarga Doel dengan Sarah dan Hans ini bisa kita tangkap keresahan orang Betawi akan perubahan kondisi kota. Babe dan Mak Nyak bilang, dulu kalau ingin buah tertentu kita tidak perlu membeli. Di kebun dan bahkan di pinggir jalan semua pohon ada, kalau mau tinggal petik. Tidak seperti sekarang, pohon-pohon di kebun sudah berganti jadi kawasan real estate. Hawa Jakarta juga jadi semakin panas. Pandangan ala orang lama (tua) ini disangkal oleh Atun (sebagai wakil dari orang muda) bahwa zaman sekarang jelas lebih enak karena sudah listrik jadi bisa menonton televisi di rumah.

Sebelum Sarah dan Hans pulang, Atun meminta Sarah datang lagi minggu depan karena akan ada perayaan 17 Agustusan di kampung.

Sarah tentu saja senang, besoknya dia datang lagi ke rumah Doel. Hanya ada Mak Nyak dan Atun di rumah. Sarah banyak bertanya tentang keluarga mereka pada Mak Nyak. Di sini juga terlihat bahwa Atun masih sering memanggil Sarah dengan sebutan “Mpok” yang akhirnya diminta oleh Sarah untuk cukup memanggil namanya saja. Sarah juga menanyakan pada Mak Nyak kenapa Atun tidak dibiarkan melanjutkan sekolahnya lagi? Jawaban logis realistis Mak Nyak cukup mewakili pemikiran ala orang Betawi konvensional.

“Abis anak perempuan sih, buat ape sekolah tinggi-tinggi? Nanti juga kalo die udah kawin, larinye cume ke dapur!”

Saya yakin kalau ucapan Mak Nyak ini kalau diucapkan sekarang di Twitter, pasti sudah jadi perdebatan pro-kontra dan bisa jadi trending topic di Twitter. Hahaha.

Sarah juga datang saat perayaan 17 Agustus di kampung Doel. Mereka bersama-sama melihat Mandra yang sedang ikut lomba panjat pinang, Doel menolak saat diajak oleh Mandra dan ternyata Atun yang malah menawarkan diri. Atun manjat pohon pinang? Yes!

Atun memang digambarkan sebagai anak perempuan yang tomboy di sini. Beberapa kali dia terlihat membawa layangan dan benang gelasan untuk diadu. Dari cara berpakaiannya juga, tidak ada femininnya sama sekali. Atun cuma terlihat “manis” saat di hadapan Mas Karyo. Hal ini bisa dipastikan karena Atun memang naksir Mas Karyo. Yang sialnya justru dimanfaatkan oleh Mas Karyo. Seperti saat adegan Atun bersepeda dengan niat ingin olah raga supaya bisa jadi kurusan, Mas Karyo yang baru pulang membawa dagangannya malah memanfaatkan momen itu dengan menyuruh Atun membawa beban di boncengan sepedanya. Ya, dagangannya Mas Karyo itu! Alias minta dibawain! Resek, emang!

Hans sempat memperingatkan Sarah atas kedatangannya ke rumah Doel. Hans takut Doel dan keluarganya akan curiga. Hans juga merasa bahwa Sarah mulai jatuh cinta pada Doel.

“Wajar kan, Hans? Aku perempuan, Doel laki-laki,” jawab Sarah.

Roy yang datang menanyakan kenapa Sarah berubah malah dijawab dengan ketus oleh Sarah. Roy ngotot bilang bahwa Sarah adalah calon istrinya. Sarah hanya menertawakan hal itu. Hans kembali panik karena kondisinya jadi runyam. Tapi kepanikan Sarah malah dibalas dengan pertanyaan oleh Sarah, “Gimana kalau aku sama Doel pacaran?”

Eng ing eng, mulai geregetan ya Gaes? Saya yang nulis juga mulai gemes lho ini.

Sabaaaaar. Tunggu sinopsis Si Doel Anak Sekolahan episode 4 besok ya!

BACA semua sinopsis sinetron Si Doel Anak Sekolahan musim 1 di sini.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Januari 2022 oleh

Tags: Si Doel Anak Sekolahansi doel anak sekolahan musim 1sinopsis sinetron
Dini N. Rizeki

Dini N. Rizeki

Seorang yang menulis supaya tetap waras.

ArtikelTerkait

si doel anak sekolahan episode 9 musim 2 atun kejepit terompet tanjidor sinopsis jalan cerita review ulasan mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 9, Musim 2: Atun Kejepit Terompet Tanjidor! Ini kan yang Kalian Tunggu!

12 Juni 2020
si doel anak sekolahan episode 13 musim 2 mak nyak jadi janda sinopsis jalan cerita review resensi mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 13, Musim 2: Mak Nyak Siap-siap Jadi Janda

16 Juni 2020
si doel anak sekolahan episode 44 musim 3 sarah marah besar kepada roy mandra digebukin mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 44, Musim 3: Sarah Marah Besar!

31 Agustus 2020
sinopsis sinetron lorong waktu episode 1 episode 2 musim 1 mojok.co

Lorong Waktu Episode 1, Musim 1: Berkenalan dengan Mesin Waktu Buatan Ustad Addin

9 September 2020
Mandra, Sebenar-benarnya Sadboy dalam Si Doel Anak Sekolahan Terminal Mojok

Mandra, Sebenar-benarnya Sadboy dalam Si Doel Anak Sekolahan

27 Januari 2023
si doel anak sekolahan episode 2 sinopsis jalan cerita review mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 2, Musim 1: Semua Tentang Sarah

30 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.