Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sewa Tanah Gratis Buruh Jawa: Sejarah Pabrik Gula di Jogja

Muhammad Arief Bimaputra oleh Muhammad Arief Bimaputra
15 Juli 2022
A A
Sewa Tanah Gratis Buruh Jawa: Sejarah Pabrik Gula di Jogja

Sewa Tanah Gratis Buruh Jawa: Sejarah Pabrik Gula di Jogja (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi beberapa orang, Jogja itu pahit. Banyak cerita mengerikan yang terjadi di Jogja. Kisah tentang ditikung kawan, ditinggal nikah, ditikung lalu ditinggal nikah, menikung lalu ditikung balik, kerap terjadi di Jogja. Tapi, tentu saja ada yang menganggap sebaliknya: Jogja itu manis. Dan saya berani bilang, memang beneran manis, sebab dulunya, banyak pabrik gula berdiri di Jogja.

Sebelum memiliki julukan sebagai Kota Pelajar, ternyata Jogja sempat dijuluki Land of Sugar. Total ada 19 pabrik gula yang pernah beroperasi di Jogja pada 1920-an, yang melatarbelakangi julukan tersebut. Pabrik gula tersebut di antaranya adalah pabrik gula Padokan, Randu Bantul, Barongan, dan beberapa lainnya.

Nah, yang mungkin jadi pertanyaan adalah, kok bisa usaha industri gula bisa menjadi sangat besar pada saat itu?

Jadi, dulunya Jogja adalah penghasil nila. Industri nila merajai di kota ini. Tapi, semua datang setelah ditemukannya pewarna sintetis yang jadi substitusi, yang bikin industrinya ambruk. Sampai pada akhirnya muncul seorang saudagar terkaya di Yogyakarta yang menginisiasi peralihan dari perkebunan nila menjadi perkebunan gula.

Saudagar terkaya tersebut bernama Erven Weijnshenck, pemilik Pabrik Barongan. Kesuksesan tersebut diikuti pengusaha lainnya untuk ikut mengubah pabrik nila menjadi pabrik gula.

Saya yakin, kalau kamu orang Eropa yang tinggal di Jogja, pasti kepengin juga ikutan terjun industri gula. Meski tidak bisa beli tanah, kamu bisa menyewanya. Satu periode sewa itu berlaku selama 50 tahun. Wedyan!

Pengusaha yang menyewa tanah juga tidak perlu pusing akan kebutuhan tenaga kerja, karena penyewa tanah selain mendapatkan tanah, juga mendapatkan buruh untuk dipekerjakan. Ini baru definisi buka pabrik gratis buruh Jawa, jokes gelap ini.

Peraturan tersebut bukan akibat dari sistem tanam paksa yang berakhir pada 1870, melainkan akibat dari peraturan agraria yang berlaku di Vorstenlanden (Jogja dan Solo) yang merupakan Pemerintah Swapraja pada masa tersebut yang memiliki perbedaan status dengan pemerintahan kolonial.

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Pada akhirnya masa kejayaan gula di Jogja perlahan mulai memudar. Hal tersebut dimulai ketika terjadinya krisis ekonomi global pada 1929 yang biasa disebut The Great Depression. Krisis tersebut menyebabkan banyak pabrik pada masa itu gulung tikar.

Ketika Jepang masuk, pabrik yang gulung tikar berubah menjadi kamp tawanan orang Belanda atau jadi pabrik senjata. Gejolak revolusi kemerdekaan Indonesia juga menyebabkan bangunan pabrik gula di Jogja hilang karena dibumi hanguskan oleh pejuang kemerdekaan Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari pabrik jatuh ke tangan kolonial Belanda pada masa agresi militer Belanda II.

Pabrik Gula Madukismo adalah salah satu sisa kejayaan industri gula di Jogja. Pabrik Gula Padokan yang hancur akibat peristiwa Agresi Militer Belanda II dibangun kembali atas Prakarsa dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang kemudian namanya diganti menjadi Pabrik Gula Madukismo dan mulai beroperasi kembali pada 1958 setelah diresmikan oleh Soeharto.

Ada beberapa bangunan di Jogja yang mungkin kita tidak sadar bahwa bangunan tersebut dulunya adalah pabrik gula. Bangunan tersebut di antaranya adalah SMKN 1 Godean yang dulunya Pabrik Gula Klaci, Kantor Badan Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRPTD) Pundong yang dulunya lokasi Pabrik Gula Pundong, dan Markas Kompi Senapan C di Demak Ijo yang dibangun di atas lokasi Pabrik Gula Demak Ijo.

Sedikit sejarah di tulisan ini semoga saja bisa membuat kita semua tahu bahwa di balik manisnya gudeg, ada sejarah pahit yang harus dialami warga Jogja.

Penulis: Muhammad Arief Bimaputra
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Peninggalan Kolonial Belanda di Banyuwangi yang Jarang Diketahui

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Juli 2022 oleh

Tags: Jogjamadukismopabrik gulasejarah
Muhammad Arief Bimaputra

Muhammad Arief Bimaputra

Mahasiswa HI yang suka menulis dan haha-hihi.

ArtikelTerkait

3 Hal yang Lumrah di Kudus, tapi Nggak Biasa bagi Orang Jogja

3 Hal yang Lumrah di Kudus, tapi Nggak Biasa bagi Orang Jogja. Salah Satunya Pakai Sarung ke Mall

18 September 2024
Di Balik Pro Kontra soal Daendels Ada Kita yang Kurang Banyak Baca Buku Sejarah terminal mojok.co

Wajar Saja jika Kemendikbud Tak Ingin Wajibkan Pelajaran Sejarah

21 September 2020
Derita Mahasiswa Manado yang Tersiksa Kuliah di Kota Jogja (Unsplash)

Derita Mahasiswa Manado Penghuni Kosan Tanpa AC di Tengah Panasnya Kota Jogja yang Menusuk Sampai Lapisan Kulit Paling Dalam

20 April 2024
Jogja Menertawakan Orang yang Putus Asa (Unsplash)

Jogja Tak Selalu Istimewa, tapi di Sini Kamu Bakal Malu kalau Putus Asa

21 Maret 2024
Lamongan Destinasi Liburan yang Logis ketimbang Jogja (Unsplash)

Ketimbang Jogja, Lamongan Adalah Destinasi Paling Logis untuk Liburan Tahun Baru

30 Desember 2024
Ujungberung

Ujungberung, Daerah yang Punya 4 Versi Sejarah yang Berbeda

20 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.