Memilih Kuliah di Jurusan Seadanya yang Penting Kampus Negeri, Bisa Berujung pada Penyesalan

Memilih Kuliah di Jurusan Seadanya yang Penting Kampus Negeri, Bisa Berujung pada Penyesalan Mojok.co

Memilih Kuliah di Jurusan Seadanya yang Penting Kampus Negeri, Bisa Berujung pada Penyesalan (unsplash.com)

Obsesi masyarakat terhadap kampus negeri sudah akut. Tidak sedikit masyarakat yang terlalu membanggakan perguruan tinggi negeri (PTN) hingga menganggap remeh perguruan tinggi swasta (PTS). Akibat obsesi yang berlebih ini, orang-orang jadi rela melakukan apapun untuk masuk ke kampus negeri. 

Mereka rela bayar berapa aja (entah “jalur depan” atau “jalur belakang”) asal bisa masuk kampus negeri. Tidak sedikit juga yang rela masuk jurusan yang tidak diinginkan atau seadanya asal bisa kuliah di PTN. 

Fenomena di atas memicu pertanyaan yang selalu muncul dari tahun ke tahun: “ Mending kuliah di kampus swasta di jurusan yang kita inginkan atau kuliah di kampus negeri, tapi jurusan seadanya?” Apabila pertanyaan itu ditanyakan kepada saya, jawaban saya singkat saja. Saya memilih kuliah di jurusan yang diinginkan. 

Mengapa? Sini tak jelasin. 

Kampus negeri dan kampus swasta itu sejatinya sama saja

Kita ini hidup di 2025, bukan 1975. Kalau kita masih berada di 1975, mungkin kita masih bisa menganggap bahwa PTN itu lebih bagus, lebih prestisius. Namun, ingat, kita ini tinggal di 2025, anggapan PTN  lebih bagus dari kampus swasta adalah anggapan yang usang. 

Di zaman sekarang, sejatinya, PTN dan PTS itu sama saja. Mulai dari biaya pendidikan hingga kualitas pendidikannya. Keduanya sama-sama punya biaya semester yang mahal sekarang. Anggapan bahwa kampus swasta itu lebih mahal dari kampus negeri juga sudah usang. Keduanya sama-sama mahal, sama-sama makin mahal.

Kualitas pendidikan di PTN dan PTS juga sama, kok. Mulai dari kualitas pengajar, sistem pengajarannya, hingga fasilitas juga nggak jauh beda. Bahkan, ada beberapa kampus swasta yang punya kualitas pendidikan lebih bagus ketimbang PTN. Maksudnya, perbedaan kampus negeri dan swasta saat ini dari segi biaya dan kualitas pendidikan itu makin tipis, makin nggak kelihatan.

Selain itu, banyak yang memandang lulusan PTN dan PTS itu setara. Sudah nggak dipandang berbeda. Bukan zamannya lagi lulusan PTN lebih punya privilese. Sekarang, orang-orang sepertinya lebih tertarik dengan skil dan pengalaman daripada latar belakang kampus. 

Kuliah di jurusan yang nggak diinginkan itu sama saja dengan menyiksa diri

Ini yang paling penting, tapi kadang disepelekan. Kuliah di jurusan yang nggak diinginkan itu nggak enak setengah mati. Itu sama dengan menyiksa diri. 

Saya sempat dengar dari beberapa kawan yang terpaksa (mungkin juga dipaksa) kuliah di kampus negeri di jurusan yang nggak mereka inginkan. Sehari-hari mereka setengah hati datang ke kelas. Mereka juga nggak maksimal dalam proses belajarnya. Semuanya jadi terasa sia-sia.  

Itu mengapa, kalau dihadapkan pada pilihan: kuliah kampus negeri dengan jurusan yang tidak diinginkan atau kampus swasta dengan jurusan idaman, jangan sampai salah pilih. Mending menempuh studi di kampus swasta saja. Ngapain kalian buang-buang waktu 4-5 tahun untuk belajar sesuatu yang nggak kalian suka? Semua hanya demi embel-embel “kuliah di kampus negeri” atau “lulusan kampus negeri” aja? Toh, akhirnya, output-nya juga bakal sama saja. 

Penulis: Iqbal AR
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Sekolah Hanya Bangga pada Muridnya yang Keterima di Kampus Negeri, Sisanya Remah-remah, Dianggap Saja Tidak!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version