Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Seni Menghuni Rumah yang Memiliki Atap Seng

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
10 Mei 2023
A A
Seni Menghuni Rumah dengan Atap Seng

Seni Menghuni Rumah yang Memiliki Atap Seng (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Mungkin pengalaman tinggal di rumah yang memiliki atap seng terdengar remeh. Tapi jangan salah, hal ini ada seninya, lho.

Tentu saya ingin hidup seperti para motivator beken itu. Mereka ngomong apa pun tetap didengarkan, bahkan dibayar. Sayangnya, berbekal pengalaman hidup yang saya kira jauh dari cukup, saya bahkan tak yakin sanggup memotivasi diri sendiri. Apalagi pengalaman hidup saya yang lumayan keren sekadar pernah makan kelelawar dan melihat angin puting beliung. Makanya daripada menjadi motivator, saya lebih memilih untuk menulis salah satu pengalaman saya saja. Lebih mudah dan ringan.

Sepanjang hidup saya, selain makan kelelawar dan melihat angin puting beliung, saya juga pernah tinggal di rumah yang memiliki atap seng. Mungkin terdengar sebagai sebuah pengalaman remeh. Tapi, jangan salah, tinggal di rumah beratapkan seng itu ada seninya, lho. Seni yang saya kira lebih mudah dipelajari dibanding belajar jadi motivator.

Banyak orang yang terbiasa tinggal di bawah atap seng, bahkan sejak mereka lahir, atap seng seolah sudah menjadi bagian dari keluarga. Saya sendiri sudah terbiasa tinggal di bawah atap genteng tanah liat dari kecil, dan pengalaman tinggal di bawah atap seng saya dapatkan saat tinggal di sebuah kontrakan di wilayah Kabupaten Semarang.

Kipas angin jadi penolong

Iklim tropis di Indonesia berpadu dengan daerah yang punya “kedekatan” dengan matahari seperti Semarang membuat suasana rumah saya lumayan syahdu. Panas sudah pasti. Berkeringat sepanjang waktu adalah keharusan. Semua area rumah rasanya mengeluarkan hawa jahat. Mungkin karena jarak atap rumah dengan lantai yang kurang dari tiga meter membuat hawa panas terasa lumayan kejam. Jika tubuh nggak langsung menempel ke lantai, panas tubuh nggak bisa tersalurkan. Yah, mirip sauna dengan versi bau kecut.

Oleh karena itulah kipas angin menjadi penolong bagi penghuni rumah atap seng seperti saya. Lantaran harus bekerja hampir setiap saat, saya pun memutuskan untuk membeli kipas angin yang bagus dan agak mahal. Ini sebuah keharusan.

Selain kipas angin, membuka jendela tiap pagi hukumnya wajib. Sirkulasi udara di dalam rumah harus terjaga, mengingat udara buruk dan hawa panas mampu membuat hari-hari saya penuh penderitaan.

Akan lebih baik juga jika kompor hanya digunakan pada saat tertentu. Subuh mungkin waktu yang paling tepat untuk menyalakan kompor. Sebab, suasana di luar rumah belum terlalu panas sehingga hawa di dalam rumah nggak akan bertambah panas.

Baca Juga:

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

Masalah belum usai

Sayangnya, masalah belum usai. Jika hujan turun, memang terasa sejuk, namun itu akan sedikit mengganggu. Jika saya bisa, saya ingin mengadu pada Pak Presiden mengenai hal ini.

Hujan dan atap seng bermakna satu hal: orkestra. Layaknya ratusan anak STM yang berlari menyerang lawan dengan menyeret kaleng dan mengenakan sepatu PDH di atas jalanan aspal, suara berisik dari titik-titik air beradu dengan atap seng terdengar. Suara berisik itu membuat para penghuni rumah jadi sulit berkomunikasi.

Bayangkan jika saat hujan turun, kita sedang tidur di dalam rumah. Betapa hujan yang penuh rahmat itu makin sulit diterima dan disyukuri.

Memasang peredam bisa menjadi salah satu cara ciamik. Oh ya, jangan berharap saya akan menyarankan mengganti bahan atap ya karena itu kurang nyeni. Preredam yang agak mahal bahkan mampu menahan panas yang masuk. Akan lebih baik lagi jika kita memasang plafon juga, Dijamin rumah jadi makin dingin dan kedap.

Akan tetapi, tinggal di rumah dengan atap seng nggak selamanya buruk. Handuk dan cucian sering kali cepat kering jika dijemur di atasnya. Begitu juga saat saya tindih, atap ini punya daya tahan yang baik. Meski begitu tetap saja, salah satu hal yang membuat saya bisa betah dan beradaptasi dengan rumah atap seng adalah tinggal di dalamnya untuk waktu lama.

Waktu memang akan menyembuhkan, dan kulino akan menghampiri. Apalagi jika belum punya duit untuk pindah, dijamin, seperti apa pun keadaannya, kita pasti akan tetap bertahan dan akhirnya terbiasa. Sobat-sobat yang super, saya adalah contohnya!

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Rumah Atap, Hunian Populer bagi Tokoh Drakor dan Warga Korea Selatan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Mei 2023 oleh

Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

5 Proyek Pemerintah yang Boros Anggaran Terminal Mojok

5 Proyek Pemerintah yang Boros Anggaran

31 Januari 2023

‘Lapor Pak!’: Penerus Acara Komedi Indonesia yang Berkualitas

10 Juni 2021
Membongkar Rahasia Sinetron Jelek Bisa Punya Ribuan Episode (Unsplash)

Membongkar Rahasia Sinetron Jelek Bisa Punya Ribuan Episode

17 Januari 2023
Perlahan tapi Pasti, Warmindo Menggeser Angkringan dari List Tempat Makan Murah terminal mojok.co

Ngopi di Angkringan Itu Lebih Hangat daripada di Coffee Shop

3 Desember 2020
Alasan Orang Malang Malas Berwisata ke Batu Mojok.co

Alasan Orang Malang Malas Berwisata ke Batu

26 November 2024
Lulusan SMK Sudah PKL, tapi Kalah Rebutan Kerja sama SMA (Unsplash)

Lulusan SMK Kalah Cepat Dapat Kerja Dibandingkan Lulusan SMA, meski Punya Pengalaman PKL dan Merasakan Dunia Kerja

10 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet Mojok.co

AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet

11 Desember 2025
3 Hal Soal Lamongan yang Jarang Dibahas Banyak Orang Mojok.co

3 Hal Soal Lamongan yang Jarang Dibahas Banyak Orang

9 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga Mojok

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

11 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah
  • Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur
  • Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua
  • Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban
  • Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri
  • Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.