Jogja ruwet saat musim liburan
Hal lain yang menjadi penderitaan adalah ketika hari libur nasional. Jogja yang sekecil ini harus berkelahi dengan mobil-mobil plat luar yang tentunya memenuhi setiap ruas jalan. Keruwetan di mana-mana. Terutama di Jalan Kaliurang, entah kenapa masih jadi top kontributor.
Saat libur nasional Semarang sebenarnya juga padat. Tapi, seperti yang saya jelaskan sebelumnya, sebagai pengendara roda dua kepadatan Semarang masih sangat mungkin untuk diakali. Saya masih bisa melewati jalan-jalan tikus. Saya juga tidak perlu berhadapan pada mobil-mobil yang kerap mengambil alih jalur lambat.Â
Semarang memang panas, Jogja tidak jauh berbeda
Panasnya Semarang memang sudah tidak bisa dibantah lagi. Namun, menurut saya, ini tidak bisa menjadi alasan Semarang kalah nyaman dengan daerah lain. Kenyataannya daerah lain juga panas, Jogja misalnya.Â
Semakan hari panasnya Jogja tidak bisa dianggap enteng lagi. Apalagi sebagai pengendara sepeda motor, panasnya terasa semakin buruk karena harus melewati jalanan yang sempit dan padat.Â
Rasanya setiap hari saya harus bersiasat lebih ketika hidup di Jogja. Energi yang dikeluarkan untuk melewati hari demi hari terasa begitu besar di Jogja daripada ketimbang hidup di Semarang. Tapi, sekali lagi, ini pengalaman saya, sangat mungkin berbeda dengan pengalaman kalian.Â
Penulis: Shila Nurita
Editor: Kenia IntanÂ
BACA JUGA 7 Sisi Gelap Gunung Telomoyo yang Belum Disadari Banyak Orang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















