Kepopuleran musisi-musisi indie saat ini sudah tidak dapat dibendung. Jenis musik yang katanya identik dengan lirik metafora dan diiringi dengan petikan gitar juga suara drum yang minim-minim ini kini sudah memiliki pasarnya sendiri, orang-orang menyebutnya anak Indie. Yaa anak Indie. Mereka adalah sekumpulan mahluk hidup yang sering kalian temui di konser-konser macam Danilla, atau Fourtwnty dan sejenisnya, dengan gaya berpakaian khas indie mereka, sambil melambaikan kedua tangan ke kanan dan ke kiri, mulut komat-kamit mengikuti musisi kesayangannya bernyanyi, seolah-olah mengerti betul maksud liriknya.
Seiring dengan semakin alaynya beberapa penggemar musik indie ini, konsep indie yang mulanya diterapkan oleh musisi-musisi yang tidak ingin terikat kontrak dengan major label, kini telah bertambah fungsinya menjadi pedoman hidup bagi anak-anak indie khususnya anak indie alay. Mulai dari gaya berpakaian, teknik bertutur kata, konsumsi sehari-hari, tujuan liburan, sampai body language pun, semua harus mengacu pada ideologi indie yang mereka ciptakan sendiri.
Proses menghimpun butir-butir yang terkandung dalam ideologi ini pun sangat simpel. Mereka cukup mendengarkan beberapa lagu dari musisi indie idolanya. jika ada lirik yang bisa membuat mereka berkata, “Anjirrr…ini gue banget” atau ketika lirik itu mampu menyentil batin mereka, maka secara otomatis masuk dalam butir-butir ideologi indie tersebut untuk kemudian diterapkan dalam hidup.
Sebenarnya ada keuntungan yang bisa didapat dari menjadi seorang indie alay. Karena dengan menerapkan konsep indie dalam menjalani hidup, prospek anak indie jadi semakin luas. Salah satunya, masalah pekerjaan. Siapa bilang anak indie cuma bisa jadi musisi? Tidak ada Banyak bakat dan hobi mereka yang bisa dimanfaatkan untuk mencari nafkah dan bahkan bisa digunakan untuk membantu masyarakat Indonesia.
Beberapa jenis pekerjaan di bawah ini membutuhkan keahlian anak indie. Mengisi pekerjaan ini perlahan akan mengubah stigma manusia normal, kalau ternyata indie itu nggak melulu soal musik, nongkrong, muncak, sebat yang kebablasan sampai 20 batang, dan sebagainya. Ternyata kehadiran mereka begitu dibutuhkan oleh masyarakat. Saya telah merangkum beberapa pekerjaan yang cocok untuk mereka selain menjadi musisi. Simak baik-baik!
- Selebgram
Selebgram adalah pekerjaan yang paling menjanjikan di zaman sekarang. Selain kalian dijadikan panutan para umat galau yang bertebaran di media sosial, menjadi selebgram juga bisa mendatangkan rezeki dan ketenaran.
Langkah awal untuk anak indie menjadi seorang selebgram sangatlah mudah. Cukup manfaatkan fitur instastory di instagram lalu pilih objek foto yang instagramable. Objek-objek ini harus mampu memberi pesan kegalauan, keresahan, kegelisahan, kebahagiaan dan lainnya yang ingin kalian sampaikan. Contoh objek foto yang paling bisa melambangkan rasa-rasa itu adalah “jendela dengan butir-butir hujan”. Setelah itu, kalian bisa menyelipkan kalimat-kalimat indie di foto kalian, baik berupa pertanyaan ataupun pernyataan dari musisi, penyair, atau penulis favorit kalian.
Perlu diingat, konsistensi akan menghasilkan eksistensi. Jadi, untuk menjadi seorang selebgram, kalian harus rutin update story dan memenuhi feeds instagram kalian dengan foto dan caption yang norak menarik.
- Pemantau Hilal
Anak indie tidak pernah bisa lepas dari yang namanya senja. Bahkan mereka punya panggilan khusus yang biasaya ditaruh di bio Instagram, “Penikmat Senja”. Senja dan anak indie bagai sepasang kekasih. Akan sangat sayang sekali bila hobi seperti ini tidak dimanfaatkan dengan sangat baik untuk mencari uang dan mencari pahala untuk bekal di akhirat kelak.
Dengan didominasi ratusan juta umat islam, masyarakat Indonesia tentu membutuhkan tim pemantau hilal yang kompeten dan dengan kredibilitas yang tinggi. Para penggemar indie pasti tahu betul kapan awal puasa dan lebaran kan. Jadi, daripada aktivitas menatap senja kalian berlalu begitu saja, mending sekalian dipakai buat mencari pahala.
- Seismograf
Selain penikmat senja, anak indie juga suka mendaki gunung. Senja dan gunung adalah kolaborasi dari dua unsur alam yang bisa buat anak indie auto update story ngefly. Anjir indie parah~.
Beberapa bulan lalu Indonesia sering dilanda bencana gempa bumi. Ada baiknya kalian, anak indie, memanfaatkan hobi kalian guna meminimalisir kerugian masyarakat Indonesia akibat bencana alam yang sering datang secara tiba-tiba. Anak-anak indie yang sudah menyatu dengan alam ini pasti paham bagaimana tanda-tanda gempa bumi melalui sinyal-sinyal yang mereka terima dari dalam perut bumi yang tidak bisa dideteksi manusia normal. Akan baik sekali jika kalian mau menjadi pengganti alat pendeteksi getaran. Analisa kalian pasti tidak akan melenceng.
- Reporter Cuaca
Anak indie tahu betul kapan hujan akan turun. Karena hujan adalah momen yang tepat untuk memperlihatkan sisi indie mereka. Hujan jadi semacam panggilan buat anak indie untuk mencurahkan isi hati kepada followers alam semesta secara berjama’ah di media sosial.
Dengan begitu, saya yakin analisis cuaca kalian lebih tajam dari manusia pada umumnya. Jadi ini kesempatan yang besar untuk kalian menjadi reporter cuaca. Atau mungkin kalian bisa mengawali karir dengan menjadi pawang hujan di konser-konser band indie favorit kalian terlebih dahulu.
- Luwak
Beberapa anak indie memang sangat picky masalah kopi. Mereka paling anti minum kopi sachet ala-ala warkop dengan harga 5k. Jadi daripada ribet, mending kalian produksi kopi sendiri. Menjadi luwak memang terlihat tidak realistis, tapi apa salahnya mencoba. Nyatanya sedikit sekali orang yang melihat ini sebagai sebuah peluang bisnis. Padahal bila diasah dengan baik, kalian bisa menjadi luwak-luwak professional dengan skill yang mumpuni.
Bagaimana? Indie banget kan kerjaannya. Sekian artikel ini ya wak. Selamat menikmati kopi, senja, puisi, badai, gempa, dan kiamatmu kembali.