Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Sekolah Tidak Lebih Penting dari Belajar

Bonefasius Zanda oleh Bonefasius Zanda
3 Juli 2019
A A
belajar dan sekolah

belajar dan sekolah

Share on FacebookShare on Twitter

Bulan Mei, Juni dan Juli adalah bulan-bulan penuh suka dan duka. Duka karena banyak hal yang terjadi tidak sesuai dengan harapan. Semisal, tidak lulus UN, tidak naik kelas, tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi karena alasan ekonomi, hingga pada kebebasan untuk memilih sekolah sesuai dengan minat dan bakat dijegal oleh sistem zonasi. Sedangkan yang sukanya adalah lulus UN, naik kelas dan bisa melanjutakan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Teman-temanku sekalian. Suka dan duka adalah dua realitas sosial yang tak bisa kita hindari. Sebaliknya, dua realitas ini memang harus di alami oleh setiap manusia. Orang tidak akan mengalami kebahagiaan yang sejati jikalau tak pernah mengalami kegagalan. Kata orang kegagalan adalah guru terbaik untuk menggapai keberhasilan. Dan perlu diketahui bahwa di dunia ini tak ada orang yang berhasil tanpa melalui jalan kegagalan. Jadi, bagi yang gagal tak perlu kalian larut dalam kesedihan. Juga tak boleh berlama-lama mengutuk diri kalian.

Untuk itu bagi para sahabat yang mengalami kegagalan dalam dunia pendidikan kalian, syukuri itu sebagai berkat. Dan jadikan itu sebagai jalan menuju keberhasilan. Jika belum lulus, maka tumbuhkanlah segara kesabaran dan semangat perjuangan yang semakin tinggi agar tahun berikutnya bisa lulus.

Bagi yang tak bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi karena alasan ekonomi keluarga, jangan sekali-kali kalian mengutuk orang tuamu. Terimalah itu sebagai buah cinta yang Tuhan berikan untuk kalian. Ingat bahwa dunia ini tidak selebar daun kelor. Jadi kalau kalian bersabar, berjuang dan terus berdoa, jalan pasti selalu hadir di depan kalian. Untuk hindari sejauh mungkin pikiran-pikiran untuk menghabisi nyawa kalian. Itu tak baik. Dan bukanlah jalan yang dikehendaki baik oleh manusia maupun Sang Pencipta.

Para sahabatku sekalian yang keberhasilanya masih tertunda, di mana saja kalian berada. Sampai pada titik ini, jikalau kalian membaca tulisan saya di atas pasti kalian kalian baik-baik saja. Anda sekalian boleh bebas mengatai saya sebagai orang yang sok menggurui. Lalu sok berkotbah seperti imam lah. Itu tak soal bagi saya. Sebab itu hak kalian. Namun perlu kalian tahu bahwa saya juga seperti kalian yang seringkali mengalami kegagalan.

Bahkan hingga detik ini saya masih mengalaminya. Dan bahkan esok, lusa dan seterusnya akan gagal lagi. Kalian semua pasti sangat kenal dengan sang motivator Indonesia Mario Teguh yang amat terkenal itu, kan. Dia memang hebat tapi dia juga gagal kan. Jadi tak salah lah kalau saya memaknai status saya sebagai makluk sosial yang tak sempurna ini untuk sedikit berkotbah buat kalian, ya.

Mengapa saya harus berkhotbah? Jadi ini alasanya. Pertama, sekolah tidak menjamin bahwa saya dan Anda sekalian akan sukses. Banyak fakta membuktikan bahwa pengangguran itu justru lebih banyak dari kalangan para sarjana.

Mengapa demikian? Ya, karena cara pandang seorang sarjana itu begini. Saya sudah sarjana, jadi pekerjaan pun harus yang neces dan bersih-bersih begitu. Sedangkan yang sederhana, apalagi petani, itu bukan levelnya serjana. Jadi tak heran saat ini sarjana menumpuk dimana-mana. Di desa maupun kota pasti ada. Kerja mereka hanya menunggu tes PNS. Kreatifitas dan inovasi adalah istilah yang sangat asing dari telinga mereka. Ohhh sungguh sedih bukan~

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Menjamurnya Bimbel Bukan karena Pendidikan Kita Ampas, tapi karena Mengajar di Bimbel Memang Lebih Mudah

Kedua, banyak orang yang putus sekolah atau sekolahnya hanya sebatas SD, SMP dan SMA, malah sangat sukses dalam hidup ini. Orang-orang yang macam ini biasanya daya juang mereka sangat tinggi. Mereka tak malu mengerjakan apa saja. Intinya halal dan bisa bertahan hidup. Coba kalian tanya pada orang tua kalian yang petani itu. Apakah mereka bisa mengongkos anaknya hingga sarjana hanya karena mereka miliki gelar yang mentereng? Tidak, coy. Mereka hanya miliki semangat juang yang tanpa henti.

Coba kalian juga tanya pada penjual bakso dan penjahit sepatu yang menghiasi hampir di setiap perwajahan kota. Apakah mereka miliki gelar. Tidak juga, coi. Lagi-lagi mereka hanya miliki semangat juang yang tinggi. Bayangkan dari hasil jahit sepatu dan jual bakso, meraka orang Jawa itu, pulang kampung pakai pesawat, buat rumah hingga menyekolahkan anak dengan baik.

Kesimpulanya; Mau sukses maka miliki semangat tanpa kenal lelah. Lalu budayakan sikap untuk menjadikan semua tempat itu ilmu dan jadikan semua orang itu perpustakaan. Belajar tak harus kuliah segala. Tapi cukuplah banyak tanya, banyak dengar, banyak mencoba, jangan gengsi dan banyak berdoa. Manusia adalah makhluk pengajar dan pembelajar. Jadi sebenarnya setiap hari-hari dalam hidup kita adalah sekolah dan belajar.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: beasiswa sekolahBelajarKritik SosialSekolahsistem zonasitidak lulus sekolah
Bonefasius Zanda

Bonefasius Zanda

ArtikelTerkait

sok tahu

Lima gerakan Jurus Bebek Cuek untuk Menghadapi Orang yang Sok Tahu

23 Oktober 2019
sistem zonasi calon menantu

Belajar Dari Sistem Zonasi Calon Menantu yang Pernah Saya Alami, Sistem Zonasi Sekolah Itu Tidak Ada Apa-Apanya

28 Juni 2019
pak tua

Pak Tua itu Lebaran di Penjara

5 Juni 2019
Perbedaan Jurusan Favorit di SMK Zaman Dulu vs Zaman Sekarang Terminal Mojok

Jurusan SMK yang Jadi Favorit Zaman Dulu vs Zaman Sekarang

7 Juli 2022
memanusiakan

Memanusiakan Manusia

28 Mei 2019
Maraknya Kasus Siswa Keracunan Makanan Bukti Bobroknya Kualitas Kantin Sekolah di Indonesia

Maraknya Kasus Siswa Keracunan Makanan Bukti Bobroknya Kualitas Kantin Sekolah di Indonesia

17 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.