Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Sego Boran, Kuliner Legendaris yang Cuma Ada di Lamongan

Adhitiya Prasta Pratama oleh Adhitiya Prasta Pratama
25 Mei 2022
A A
Sego Boran, Kuliner Legendaris yang Cuma Ada di Lamongan

Sego Boran, Kuliner Legendaris yang Cuma Ada di Lamongan (Joko Utomo via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Mendengar kuliner asal Lamongan, pikiran kita akan terbesit kuliner soto, pecel lele, paling banter wingko babat. Nggak salah, sih, tapi kuliner Lamongan nggak sebatas itu, Gaes. Perjalanan liburan saya ke Lamongan bulan lalu menjadi salah satu hal yang menarik. Pasalnya, Kabupaten Lamongan nggak cuma berisi kuliner itu-itu tok. Ada banyak.

Beberapa penulis Terminal Mojok asal Lamongan tentu sudah pernah membahas keresahan-keresahan yang ada. Misalnya kabupaten yang sering kebanjiran, kabupaten yang hanya dikenal sebagai kota soto dan pecel lele, bahkan tentang karakter calon menantu idaman versi orang Lamongan.

Soto Lamongan (Shutterstock.com)

Di sisi lain, sebagaimana yang sudah saya singgung tadi, liburan saya ke Lamongan dari Surabaya memang cukup memakan waktu lama, yakni butuh 2 jam dengan menggunakan motor. Namun, sesampainya di sana, ternyata saya disuguhkan dengan sebuah kuliner unik yang berhasil mengganjal perut saya, dan pastinya nggak kalah enaknya dengan kuliner soto maupun pecel lelenya, yakni nasi boran.

Kuliner nasi boran mungkin terdengar asing bagi para wisatawan luar Lamongan, termasuk saya. Konon, nasi ini hanya ada dan dijual di kota ini. Saya bersama teman saya, pergi ke sebuah tempat makan nasi boran di emperan pinggir-pinggir jalan raya atau jalan nasional di Lamongan. Awalnya, saya nggak begitu memperhatikan kuliner ini. Soalnya, sepintas, ya, sama lah dengan kuliner nasi-nasi lainnya, seperti nasi langgi, nasi campur, dan nasi-nasi lainnya.

Akan tetapi, nasi boran memiliki sejarah dan mitos-mitos yang unik, di samping rasanya yang nggak kalah unik. Secara historis, nasi/sego boran dulunya merupakan kuliner yang hanya disajikan ketika acara hajatan ataupun upacara-upacara tertentu. Kata teman saya, kuliner ini hanya untuk acara khusus dan populer di tahun 40-50-an. Istilah “boran” sendiri pada dasarnya merupakan tempat nasi yang terbuat dari anyaman bambu. Sebab, dulu para penjual nasi boran menjual dagangannya dengan cara menggendong boran/wakul yang diisi oleh nasi. Makanya, namanya nasi boran.

Nasi boran (Yongky Pratama via Shutterstock.com)

Saya pun yang awalnya biasa saja, setelah mendengar cerita tersebut langsung kepo. “Emang apa keunikan sego boran ini, sih?” gumam saya. Ternyata, isi dari nasi boran itu sangat variatif, mulai dari daging ayam, ikan bandeng, ikan sili, aneka telur, bahkan juga ada sate uritan atau sate yang terbuat dari bakal telur.

Selain itu, nasi boran juga dilengkapi dengan rempeyek, empuk (tepung terigu goreng), dan plethuk (rempeyek kacang ijo), pokoknya lengkap, deh. Uniknya lagi, Nasi boran ini hanya ditemukan di kota asalnya, yakni Lamongan itu sendiri. Konon, nasi boran ini sulit ditemukan di kota-kota luar Lamongan, entah mungkin karena cita rasanya nggak cocok di lidah orang luar, kurang populer, atau memang punya ikatan khusus dengan Lamongan. Meski begitu, itulah yang menjadikan nasi boran menjadi kuliner identitas kota ini selain Soto dan Pecel Lele.

Untuk rasanya, wes nggak usah diperdebatkan. Memang, kuliner dengan embel-embel nasi cukup banyak ditemukan. Namun, nasi boran memiliki cita rasa yang Lamongan banget, mulai manis, gurih, asin, dan pedas. Kemudian, selain hanya ditemukan di kota ini, nasi boran juga hanya dijual oleh kaum perempuan. Menurut sejarahnya, dahulu, kaum perempuanlah yang bertugas mengantar nasi boran tersebut ke para suami atau kaum laki-laki yang sedang bekerja. Sehingga, sampai saat ini, untuk menjaga keautentikannya, maka para perempuanlah yang bertugas berjualan.

Baca Juga:

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

3 Hal Soal Lamongan yang Jarang Dibahas Banyak Orang

Pecel lele (Faris Fitrianto via Shutterstock.com)

Walaupun demikian, eksistensi nasi boran di Kabupaten Lamongan telah membuktikan bahwa kuliner yang ada di sana sangat beragam. Yah, itung-itung saya sebagai orang luar jadi tahu lah kuliner ini, jadi nggak mikir soto sama pecel lele saja, deh. Makanya, liburan bulan depan saya berencana berkunjung lagi agar bisa menikmati kuliner yang satu ini lagi. Kalau kebetulan berkunjung, saya rekomendasikan nasi boran di sekitaran Stadion Surajaya, Plaza Lamongan, dan depan Gedung Pemkab Lamongan.

Tertarik? Tertarik laaah.

Penulis: Adhitiya Prasta Pratama
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 4 Hal Tidak Menyenangkan Jadi Warga Kabupaten Lamongan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Mei 2022 oleh

Tags: lamongansego boran
Adhitiya Prasta Pratama

Adhitiya Prasta Pratama

Seorang mahasiswa yang hobi baca apa aja di depannya.

ArtikelTerkait

Lamongan Destinasi Liburan yang Logis ketimbang Jogja (Unsplash)

Ketimbang Jogja, Lamongan Adalah Destinasi Paling Logis untuk Liburan Tahun Baru

30 Desember 2024
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Lamongan Megilan: Tagline Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja

28 Juni 2025
Meromantisisasi Lamongan Adalah Hal yang Mustahil, Kota ini Tercipta untuk Dicintai Apa Adanya

Meromantisisasi Lamongan Adalah Hal yang Mustahil, Kota Ini Tercipta untuk Dicintai Apa Adanya

17 Mei 2024
5 Hal Normal di Lamongan tapi Susah Ditemukan di Jogja, Bikin Culture Shock Perantau

5 Hal Normal di Lamongan tapi Susah Ditemukan di Jogja, Bikin Culture Shock Perantau

17 September 2024
Di Mana Ada Lahan, di Situ Ada Warung Pecel Lele Lamongan

Mencoba Berprasangka Baik terhadap Kondisi Jalan Lamongan yang Rusaknya Abadi

2 November 2024
Surat Terbuka untuk Bupati Lamongan Terpilih dari Warga yang Sudah Lelah Mojok.co

Surat Terbuka untuk Bupati Lamongan Terpilih dari Warga yang Sudah Lelah

4 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.