Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Seblak Adalah Makanan yang Paling Aneh dan Saya Punya Argumen Logis

Aisyah Nabilla oleh Aisyah Nabilla
19 November 2020
A A
Balasan untuk Tulisan tentang Seblak sebagai Makanan yang Paling Aneh terminal mojok.co

Balasan untuk Tulisan tentang Seblak sebagai Makanan yang Paling Aneh terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Seblak belakangan ini menjadi makanan populer. Sajian pedas dengan kerupuk basah dan aroma kencur ini memang bikin banyak orang gandrung. Apalagi kalau dimakan pas hujan-hujan, enak banget katanya.

Tapi, ada hal penting yang akan saya bahas mengenai makanan ini. Saya merasa heran dengan beberapa orang yang sangat menggemarinya. Sebab bagi saya, makanan ini tidak cukup familier di lidah orang-orang yang awam tentang kuliner. Mungkin jika rasanya seperti mi ayam atau bakso, kita bisa bandingkan. Tetapi, saya bingung, rasa dari seblak sendiri tidak ada mirip-miripnya dengan makanan yang dijual abang-abang gerobak ataupun rumah makan pada umumnya.

Mungkin jika fans seblak berdalih bahwa makanan ini mirip kwetiau rebus atau mi tek tek yang sering dimasak abang-abang nasi goreng, saya tidak setuju. Wong kwetiau rebus atau mie tektek itu nggak ada kerupuk basahnya kok. Saya malah lebih memaklumi makan kwetiau benyek daripada kerupuk yang seharusnya krenyes-krenyes malah berubah jadi kenyal-kenyal.

Tapi, tetap saja, penggemar setia makanan ini sudah banyak di seluruh penjuru Indonesia. Mau orang asli Bandung ataupun bukan, mereka akan tetap mencari seblak sebagai jajanan utama di kala lapar dan hujan datang. Mungkin bagi penyuka pedas, mereka akan memesan level tertinggi dan berusaha menghabiskan isi beserta kuah-kuahnya demi mendapat pengakuan sebagai “ratu cabai”.

Dari sekian banyaknya fans seblak yang bertebaran, saya tetap menganggap makanan ini aneh dan tidak ada keinginan untuk memakannya dua kali. 

Pertama, saya heran dengan isi dari seblak yang tidak konsisten. Katanya dulu, isian makanan ini hanya berupa kerupuk yang direbus dan kuah dari bumbu-bumbu dapur. Kemudian sekarang dimodifikasi dengan tambahan telur, sayur, makaroni, sosis, bahkan mi, dan kwetiau. Benar kan nggak konsisten? Padahal mi dan kwetiau sendiri sudah punya branding sendiri. Ini malah dijadikan sebagai “pendamping” kerupuk basah. Apa-apaan?

Tidak konsistennya seblak juga dapat dilihat dari jenisnya yang berbagai macam. Ada yang kering, basah, dan berkuah. Lumayan banyak kan? Entah mengapa saya juga tidak tahu perbedaan dari ketiganya. Mungkin yang kering dan basah tidak menggunakan kuah seperti seblak pada umumnya. Tapi, tetap saja menurut saya aneh, di mana-mana orang makan seblak kan untuk menghangatkan badan dengan kuah panasnya, kok ya bisa orang makan seblak kering-kering? Itu mah semacam makan keripik yang kalau dimakan bunyi “krenyes-krenyes”.

Kedua, makanan ini hanya bisa dinikmati untuk orang yang menyukai makanan pedas. Saya sebagai orang yang nggak bisa makan pedas nggak tahu letak nikmatnya dimana. Sebab, saya pikir, bumbu dari bawang merah, bawang putih, dan kencur akan terasa lebih pas ketika dicampur dengan sambal. Tetapi jika tidak ada sambal di sana, aroma bumbu tadi akan sangat kuat, rasanya pun jadi kurang sedap. Apalagi warnanya yang putih pucat membuat kita yang melihatnya jadi tidak berselera.

Baca Juga:

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

5 Hal Menyebalkan di Purwokerto yang Bikin Wisatawan Mikir Dua Kali sebelum Berkunjung

Selain itu saya juga sering nggak habis pikir sama orang-orang yang buat video challenge makan pedas seblak level tinggi hanya untuk mendapat pengakuan dari para pengikutnya bahwa dia kuat makan pedas. Padahal jelas-jelas di sela-sela dia makan, saya lihat tuh mukanya tersiksa kayak mau mati. Kok ada ya, orang dengan mudahnya merelakan kesehatan lambungnya hanya untuk pamer.

Ketiga, pada jenis seblak berkuah ada beberapa macam isian unik berupa kerongkongan maupun tulang ayam. Membayangkannya saja saya bingung, bisa-bisanya ayam yang pada dasarnya dimasak untuk diambil dagingnya, malah diambil tulangnya untuk isian makanan. Bahkan ada embel-embel seblak spesial plus komplit hanya untuk memberi tahu bahwa ada organ tubuh ayam yang dipakai sebagai salah satu komponen makanan ini.

Coba bayangkan ada semangkuk makanan berkuah pedas dengan potongan tulang ayam di sana. Saat kalian makan tulangnya, pasti sulit jika harus menggunakan sendok. Jadi mau tidak mau harus menggunakan tangan. Namun, apa yang diharapkan dari memakan tulang ayam?

Entahlah.. mungkin hanya penyuka seblak yang bisa menjawabnya.

Mungkin itulah beberapa pendapat mengenai seblak yang menurut saya adalah jenis makanan aneh. Perlu kalian tahu, meski saya nggak suka sama makanan ini, tapi saya nggak lagi mau cari ribut ya. Saya menyampaikan pendapat dengan damai, tentu dengan argumen yang mungkin akan disetujui banyak orang yang juga punya pemikiran sama.

Sumber gambar: Wikimedia Commons

BACA JUGA Divisi Acara Pantas Dinobatkan sebagai Kasta Tertinggi dalam Kepanitiaan dan tulisan Aisyah Nabilla lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Februari 2022 oleh

Tags: Kulinerseblak
Aisyah Nabilla

Aisyah Nabilla

Mahasiswa yang suka nulis dan nonton film

ArtikelTerkait

Balasan untuk Tulisan tentang Seblak sebagai Makanan yang Paling Aneh terminal mojok.co

Balasan untuk Tulisan tentang Seblak sebagai Makanan yang Paling Aneh

21 November 2020
5 Kuliner Khas Jember yang Jarang Dinikmati Orang Jember Asli Terminal Mojok

5 Kuliner Khas Jember yang Jarang Dinikmati Orang Jember Asli

16 Januari 2022
17 Rekomendasi Street Food di Jakarta, biar Duit Cekak Tetap Bisa Makan Enak (Bagian 1) Terminal Mojok

17 Rekomendasi Street Food di Jakarta: Duit Cekak Tetap Bisa Makan Enak (Bagian 1)

6 Juli 2022
5 Kuliner Viral Sepanjang 2023 yang Patut Dicoba sebelum Ganti Tahun Mojok.co

5 Kuliner Viral Sepanjang 2023 yang Patut Dicoba sebelum Ganti Tahun

26 Desember 2023
5 Alasan Seblak Jawa Kurang Disukai di Pulau Sulawesi (Wikimedia Commons)

5 Alasan Seblak Kurang Disukai di Pulau Sulawesi

5 Maret 2023
Kuliner Palembang Memang Sedap, tapi Nggak Semua Lidah Orang Cocok Mojok.co

Kuliner Palembang Memang Sedap, tapi Nggak Semua Lidah Orang Cocok

16 November 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.