Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Saya Usul Supaya Profesi Tukang Parkir Jadi Pilihan Cita-Cita

Andrian Eksa oleh Andrian Eksa
11 Agustus 2019
A A
tukang parkir

tukang parkir

Share on FacebookShare on Twitter

Perihal cita-cita, seingat saya, hampir dari dulu hanya itu-itu saja—terbersit profesi tukang parkir pun tidak. Bahkan saya masih ingat, dulu di Taman Kanak-kanak, ketika ditanya oleh pamong terkait cita-cita, saya ingin menjadi pilot. Saya rasa bisa mengendalikan burung besi di udara itu sungguh keren. Meskipun, dalam lubuk hati yang dalam, saya pun ingin menjadi dokter. Seseorang yang bisa menyembuhkan sakit, saya kira akan sangat berguna bagi masa depan. Sayangnya, sang pamong waktu itu hanya membolehkan saya memilih satu cita-cita. Betapa tidak asyik!

Teman-teman saya ada yang ingin menjadi tentara dan polisi karena boleh menembak. Kata mereka, bermain tembak-tembakan tidak kalah keren. Apalagi menembak musuh. Teman-teman saya bisa bahagia penuh seluruh. Ada pula yang ingin jadi koki yang punya banyak restoran. Pokoknya, seolah-olah cita-cita kami harus profesi-profesi berpenghasilan tinggi.

Saya sama sekali tidak mendengar ada yang ingin jadi bakul jamu. Padahal, bakul jamu—yang saya tahu—pasti pandai meracik jamu atau obat. Minuman yang ketika memasuki tubuhmu rasanya enak saja. Tidak ada penolakan sama sekali, meskipun sepahit brotowali dan puyang. Saya pun tidak mendengar ada yang ingin menjadi buruh pabrik. Padahal, sampai hari ini, profesi tersebutlah yang paling banyak dibutuhkan.

Cita-cita seolah sudah ada templatenya. Ketika saya menanyakan pada adik saya atau anak-anak lain, jauh setelah saya beranjak dari masa kanak, jawaban mereka masih serupa. Bahkan, alasan pemilihannya pun masih sama. Apa memang seperti itu pengajaran di sekolah—sudah ada templatenya—sehingga pola pikir tentang cita-cita tidak pernah berkembang?

Nilai guna cita-cita, bisa dibilang tinggi. Sekalipun cita-cita berbentuk abstrak. Sesuatu yang terkadang tidak bisa kita genggam. Akan tetapi, kehadiran cita-cita mampu menjadi pemicu semangat hidup seseorang. Misalnya, kamu bercita-cita menjadi imam bagi dirinya. Setidak mungkin apa pun, kamu pasti akan berusaha untuk bisa meraihnya. Meskipun, kamu sudah tahu hasil akhirnya, mimpi semata.
Nah, setelah beranjak dewasa seperti sekarang ini, saya ingin usul. Saya telah mengamati beberapa profesi kekinian yang penghasilannya tidak bisa disepelekan. Salah satunya adalah profesi tukang parkir. Profesi yang selalu digadang sebagai pekerjaan mulia.

Kamu pasti sudah sering membaca tulisan tentang mulianya seorang tukang parkir. Saya yakin kalau sesekali akan mampir di layar gawaimu, sebuah meme tukang parkir: seseorang yang tidak sombong meski menjaga banyak kendaraan, karena semua hanya titipan. Dari meme tersebut seringkali dibubuhkan pelajaran keikhlasan dan kerendahan hati.

Tidak hanya itu, tukang parkir selalu mengingatkan saya pada matematika. Meskipun bidang ilmu tersebut saya pelajari mati-matian sejak Sekolah Dasar, nyatanya terbantahkan oleh tukang parkir. Kamu mungkin pernah mengalami hal yang sama: seribu diterima, tapi dua ribu tidak ada kembaliannya.

Dari pengalaman itu, saya sering pula menemui teman yang tidak jadi mampir ke ATM Center hanya karena tidak punya uang seribuan. Padahal, teman saya ingin mengambil uang. Sekeluarnya dari mesin penarik tersebut, teman saya pasti punya uang. Tapi, human kan memang banyak perhitungan. Akhirnya, teman saya memilih untuk mencari Indomaret yang menyediakan mesin ATM dan parkirnya gratis. Di Indomaret kalau kamu beruntung pun akan disambut Mbak Kasir yang manis. ehehe~

Baca Juga:

Jangan-jangan, Kita Ini Sebenarnya Butuh Tukang Parkir dan Nggak Benci sama Mereka

Tukang Parkir Memang Bikin Pusing, dan Ini Adalah Salah Satu Cara agar Kita Nggak Perlu Pusing Lagi Nyari Duit 2 Ribu buat Mereka

Usul saya ini berdasar pada pengamatan di lapangan. Di dekat rumah saya ada pasar. Setiap saya mengantar ibu belanja, motor harus diparkir dengan biaya dua ribu rupiah. Saya amati baik-baik, tukang parkir yang menjaga motor di sana, setiap blok berbeda-beda. Setiap tukang mempunyai lahannya sendiri-sendiri. Bahkan, terkadang ada tukang pengganti.

Sambil menunggu ibu belanja, saya biasanya duduk di dekat parkiran. Saya menghitung berapa banyak motor yang keluar masuk dari setiap blok. Saya sering terkagum, hampir semua tukang begitu gesit menata kendaraan. Mobil-mobilnya pun diarahkan dengan begitu gampang. Seolah mereka adalah ahlinya ahli dalam bidang tata kelola parkiran pasar. Kamu pasti mengerti maksud saya. Pasar tradisional padatnya bisa melebihi rindumu padanya. Sesak sedemikian rupa.

Tukang parkir, sebagaimana yang saya saksikan di pasar, sangatlah menjanjikan. Anggap saja setiap tukang mendapat seratus motor setiap hari. Jika dari satu motor mereka mendapat dua ribu rupiah, maka dua ratus ribu membuat senyumnya merekah. Kalau dihitung, dalam sebulan mereka akan mengantongi kurang lebih enam juta rupiah. Angka yang cukup tinggi, bukan? Lagipula, pasar kan tidak ada matinya. Hari libur malah lebih banyak pengunjungnya. Kalau istiqomah menjalani pekerjaannya, penghasilan itu sudah menyalip jauh profesi PNS golongan III A.

Melihat peluang itulah saya kemudian terpikir untuk usul: jadikan profesi tukang parkir sebagai cita-cita. Selain dilihat sebagai pekerjaan mulia dan menjanjikan penghasilannya, tukang parkir biasanya diisi oleh orang-orang yang grapyak. Orang yang egaliter dan mempunyai kesadaran sosial tinggi. Orang-orang yang mendedikasikan diri pada profesi tukang parkir biasanya menyenangkan untuk diajak jagongan.

Jadi, apa kamu mau bercita-cita menjadi tukang parkir? (*)

 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: anak sekolahcita-citaKritik Sosialmasa mudaMasa SekolahTukang Parkir
Andrian Eksa

Andrian Eksa

Kelahiran Boyolali, 15 Desember. Saat ini sedang bergiat di Dolanan Anak Jogja.

ArtikelTerkait

Ironi Jalur Satu Arah di Indonesia: Jalur yang Harusnya Bebas Macet, tapi Jadi Nggak Berguna karena Kiri Kanannya Isinya Kendaraan Parkir

Ironi Jalur Satu Arah di Indonesia: Jalur yang Harusnya Bebas Macet, tapi Jadi Nggak Berguna karena Kiri Kanannya Isinya Kendaraan Parkir

22 Desember 2024
catcalling

Sudahi Catcalling Berdalih Salam

2 Juli 2019
pak tua

Pak Tua itu Lebaran di Penjara

5 Juni 2019
Nikahan mantan

Yakin Mau Nangis di Nikahan Mantan?

4 Juni 2019
scan barcode juru parkir Pengalaman Berurusan dengan Tukang Parkir yang Nggak Mau Kepanasan terminal mojok.co

Andai Bayar Tukang Parkir Bisa Scan Barcode, Pasti Tidak Sulit Cari Kembalian

3 Juni 2021
Iklan Indomilk Gemas 2022 Iklan Cerdas yang Sarat Kritik Sosial Terminal Mojok

Iklan Indomilk Gemas 2022: Iklan Cerdas yang Tampar Masyarakat Indonesia

22 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Lamongan Memang Maido-Able, sebab Lamongan Problematik dan Memprihatinkan

Lamongan Memang Maido-Able, sebab Lamongan Problematik dan Memprihatinkan

30 Desember 2025
Stop Mengira Kuliah Online UT Itu Main-main, Kenyataannya Lebih Serius dan Menantang Dibanding Kuliah Konvensional Mojok.co

Stop Mengira Kuliah Online UT Itu Main-main, Kenyataannya Lebih Serius dan Menantang Dibanding Kuliah Konvensional

30 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

Dosen Perlu Belajar dari Aktivis Kampus, Masa Sudah Jadi Dosen Public Speaking-nya Masih Jelek?

29 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.