• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Home Artikel

Saya Nggak Akan Pernah Percaya Mitos Jawa, Karena Nggak Ada yang Masuk Akal

Ilus Trian Dayano oleh Ilus Trian Dayano
10 Juli 2020
0
A A
mitos jawa anak sesajen mojok

mitos jawa anak sesajen mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai seorang bapak yang baru saja memiliki anak pertama, tentunya saya sangat gembira. Namun rasa gembira itu tidak sepenuhnya seratus persen karena adanya mitos Jawa. Hah, memangnya kenapa dengan mitos Jawa?

Begini, tolong disimak dengan saksama ya. Dari awal menikah dengan istri cantik saya dulu, mertua saya selalu mengaitkan kehidupan di dunia ini dengan mitos. Oh ya, perkenalkan dulu, saya adalah orang asli Mojokerto yang mendapatkan istri orang Batu. Ingat, Batu sekarang sudah pisah dengan Malang ya. Kalau masih ada yang bilang Batu itu di Malang, saya nggak akan segan-segan gampar kalian. Batu ya Batu, Malang ya Malang wooiii. Jangan digabung-gabungin seenak udelnya dewe.

Loh, kok saya malah marah-marah? Oke balik ke cerita. Setelah menikah, saya tinggal di rumah mertua. Sampai punya anak pertama, saya pun masih tinggal di rumah mertua. Bukan karena nggak punya duit untuk beli rumah atau sewa kontrakan loh ya. Ini murni permintaan mertua. Saya maklumi permintaan itu karena istri cantik saya anak terakhir.

Tapi kalau masalah mitos, wah saya tidak mau memakluminya. Masa setiap hal selalu dihubung-hubungkan dengan mitos. Bayangkan, kata mertua, anak saya kalau menguap lebar sekali buka mulutnya, itu karena saya selalu makan pakai piring lebar. Kan nggak masuk akal, iya kan? Memang saya kalau makan selalu memakai piring yang gede, biar nasinya banyak, hehe. Tapi ini kan nggak ada hubungannya dengan anak saya yang menguap lebar, iya kan?


Saya ingat, saat saya dan istri pulang dari rumah sakit usai melahirkan, saya dan istri diminta langsung mandi. Istri saya bilang pengin keramas karena rambutnya gatal sekali. Tapi apa kata ibunya?

“Nggak boleh keramas. Pokoknya nggak boleh keramas, nanti rambut kamu basah, anak kamu bisa pilek. Pokoknya nggak boleh keramas sebulan!”

Waduh. Ngeri juga ya kalau tidak keramas selama sebulan. Istri saya ya manut saja saat itu. Tapi saya bilang ke dia kalau larangan keramas setelah melahirkan itu hanya mitos. Tidak ada kaitannya keramas dengan pilek. Toh, selesai keramas kita kan bisa segera mengeringkan rambut. Sehingga saat menyusui anak, rambut si istri sudah tidak dalam keadaan basah lagi. Jadi si anak merasa nyaman.

Hingga akhirnya, istri saya sudah tidak betah lagi dengan rambutnya yang super gatal. Mungkin tidak hanya kutu yang hinggap di rambutnya, tapi juga semut, lalat, tawon, atau hewan-hewan lain.

Maaf, jokes bapak-bapak emang kek gini.

Saya lalu bilang ke istri, silakan keramas tapi saat ibu tidak ada di rumah biar tidak ketahuan. Alhasil tiga hari kemudian, saat ibu jalan-jalan ke Malang, istri saya lekas-lekas ke kamar mandi, keramas sampai satu jam, lalu lekas-lekas dikeringkan sebelum ibu sudah pulang.

Ada lagi, mitos harus ke dapur dulu ketika masuk rumah. Saya sebelumnya tidak tahu mitos itu. Jadi begini ceritanya, saya bersama istri pergi ke rumah sakit untuk kontrol pertama anak saya. Pulang dari rumah sakit, saya dan istri langsung masuk ke kamar. Eh 20 detik kemudian, mertua masuk ke kamar dan bilang:

“Loh, kok nggak ke dapur. Ke dapur dulu sana, kalau ada anak kecil harus ke dapur dulu!”

“Lah, memangnya kenapa bu?” tanya saya.

Dan mertua saya tidak bisa menjawab alasan kita diminta ke dapur dulu. Saya kemudian bertanya ke mbah Google terkait hal itu. Saya kemudian mengetahui kalau anjuran masuk ke dapur dulu saat ada anak kecil merupakan mitos. Kata mbah Google, dapur dapat menetralisir kita dari gangguan setan. Jadi, kita yang baru saja pulang dari bepergian harus ke dapur dulu agar setan-setan yang mengikuti kita hilang. Waduh, mitosnya aneh banget ya.

Alhasil, sering-sering masuk dapur jadilah kebiasaan saya. Kebiasaan yang aneh, ganjil, menggelikan, mengagetkan, membingungkan, menyedihkan dan tidak masuk akal.

Memang saya mengikuti apa saja mitos yang dipercaya oleh mertua saya. Tapi semuanya hanya sekadar menghargai, menghormati dan menunjukkan rasa patuh saya terhadap mertua. Saya tidak akan pernah percaya terhadap mitos-mitos tengik itu. Saya tidak akan percaya segala pantangan dan anjuran tengik itu. Tengik, tengik, pokoknya semuanya tengik.

Namun bagaimana pun juga, mertua saya adalah ibu saya. Saya menaruh hormat kepada beliau layaknya kepada ibu sendiri. Saya suka membantu beliau, mencintai beliau, mendengarkan nasihat-nasihat bijak beliau, melakukan apa yang diinginkan beliau. Tapi saya benci dengan mitos yang dipercaya beliau.

Tentu saja karena saya nggak percaya mitos yang nggak masuk akal sama sekali.


BACA JUGA Takut Makan Buah Gara-gara Mitos Biji Buah yang Tertelan Waktu Masih Kecil.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Juli 2020 oleh

Tags: AnakJawaMitos
Ilus Trian Dayano

Ilus Trian Dayano

Saya suka menulis dan makan kentang

Artikel Lainnya

6 Hal Enaknya Punya Anak di Jepang Terminal Mojok

6 Hal Enaknya Punya Anak di Jepang

29 Juni 2022
Stop Nyinyirin Tumbuh Kembang Anak Orang Lain, Kondisi Tiap Anak Berbeda-Beda!

Stop Nyinyirin Tumbuh Kembang Anak Orang Lain, Kondisi Tiap Anak Berbeda-Beda!

22 Juni 2022
Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Sulawesi

Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Sulawesi

18 Juni 2022
3 Air Terjun di Indonesia yang Tidak Boleh Dikunjungi Calon Pengantin Terminal Mojok

3 Air Terjun di Indonesia yang Tidak Boleh Dikunjungi Calon Pengantin

28 Mei 2022
Investasi Bodong THR Anak Adalah Guyonan yang Paling Memuakkan Terminal Mojok.co

Investasi Bodong THR Anak Adalah Guyonan yang Paling Memuakkan

10 Mei 2022
Berbahayakah Kalau Anak PKI Bisa Jadi Tentara Terminal Mojok

Berbahayakah Kalau Anak PKI Bisa Jadi Tentara?

2 April 2022
Pos Selanjutnya
tata boga mojok

3 Stereotipe Ngawur yang Disematkan kepada Guru Tata Boga

Terpopuler Sepekan

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

24 Juni 2022
4 Oleh-oleh Khas Solo yang Sebaiknya Jangan Dibeli

Kota Solo, Sebaik-baiknya Kota untuk Menetap

24 Juni 2022
mitos jawa anak sesajen mojok

Saya Nggak Akan Pernah Percaya Mitos Jawa, Karena Nggak Ada yang Masuk Akal

10 Juli 2020
Stasiun Cipeundeuy Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati Terminal Mojok

Stasiun Cipeundeuy: Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati?

21 Juni 2022
6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala Terminal Mojok

6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala

25 Juni 2022
5 Toko Lumpia Paling Enak di Semarang Terminal Mojok

5 Toko Lumpia Paling Enak di Semarang

29 Juni 2022
Saran untuk Warga Jawa Tengah yang Daerahnya Mulai Diserbu Pabrik

Saran untuk Warga Jawa Tengah yang Daerahnya Mulai Diserbu Pabrik

28 Juni 2022

Dari MOJOK

  • Menanti Prambanan Jazz Festival 2022 yang Penuh Kolaborasi
    by Hammam Izzuddin on 30 Juni 2022
  • PPDB SMA/SMK Ditutup, Sekolah Pinggiran di DIY Kekurangan Murid
    by Yvesta Ayu on 30 Juni 2022
  • Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar: Antara Keriaan dan Kemarahan yang Tak terjawab
    by Billy Soemawisastra on 30 Juni 2022
  • Sambangi Sultan, KPK Pastikan Kembangkan Kasus Haryadi Suyuti
    by Yvesta Ayu on 30 Juni 2022
  • Kritik Thomas Doll: Ini Lapangan atau Ladang Angon Sapi?
    by Ali Ma'ruf on 30 Juni 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GzeZNzywPSE&t=45s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In