Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sapeken, Pulau Tertinggal di Sumenep Madura yang Tak Layak Diremehkan

Roni Alialfatani oleh Roni Alialfatani
12 Desember 2024
A A
Sapeken, Pulau Tertinggal di Sumenep Madura yang Tak Layak Diremehkan

Sapeken, Pulau Tertinggal di Sumenep Madura yang Tak Layak Diremehkan (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pulau Sapeken mungkin bukan nama yang sering Anda dengar. Letaknya yang jauh di ujung timur Madura membuatnya terdengar seperti tempat yang “terlupakan.” Sering kali, Sapeken yang masuk dalam wilayah Sumenep Madura ini disebut sebagai daerah tertinggal. Sebuah label yang sayangnya tidak terlalu jauh dari kenyataan.

Berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM), Sapeken masih berada dalam kategori rendah, bergulat dengan masalah infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan yang serba terbatas. Namun, apakah itu berarti pulau di Sumenep Madura ini layak diremehkan? Tidak sama sekali. Jika Anda menengok lebih dalam, cerita Sapeken jauh lebih menarik dari sekadar angka-angka statistik.

Pulau Sapeken tertinggal, tapi kaya sumber daya

Ironi terbesar Sapeken adalah potensi alamnya yang luar biasa, kontras dengan keterbatasan yang dialami warganya. Pulau ini memiliki tambang minyak dan gas (migas) yang menjadi salah satu andalan perekonomian nasional.

Menurut data SKK Migas, Pulau Sapeken menyumbang produksi hidrokarbon dalam jumlah yang cukup signifikan. Anda mungkin membayangkan pulau ini dipenuhi infrastruktur canggih dengan masyarakat yang hidup makmur berkat kekayaan sumber daya alam tersebut. Tapi kenyataannya jauh dari itu. Hasil dari tambang migas yang ada lebih banyak dinikmati oleh pihak-pihak dari luar Sapeken. Warga setempat hanya menjadi saksi dari eksploitasi sumber daya di tanah mereka sendiri, tanpa mendapat manfaat yang sepadan.

Kondisi ini membuat Sapeken menjadi salah satu contoh nyata dari paradoks daerah kaya sumber daya, tetapi miskin secara sosial-ekonomi. Tidak hanya itu, sektor perikanan di Pulau Sapeken Sumenep Maduran ini juga sangat potensial. Lautan luas di sekitarnya menjadikan pulau ini salah satu penghasil ikan terbesar di Jawa Timur.

Akan tetapi rantai distribusi hasil laut lebih banyak menguntungkan para pedagang besar ketimbang nelayan kecil setempat. Akibatnya, sebagian besar masyarakat masih hidup di bawah garis kemiskinan meski bekerja keras setiap hari.

Bandara ada, fasilitas publik tetap memprihatinkan

Sapeken adalah salah satu dari sedikit pulau kecil di Indonesia yang memiliki bandara sendiri. Bandara Sapeken, yang melayani penerbangan perintis, sebenarnya adalah aset penting bagi transportasi dan logistik. Kehadirannya membuka peluang bagi pulau ini untuk terhubung dengan dunia luar, membawa harapan kemajuan ekonomi.

Akan tetapi bandara itu sering kali lebih dimanfaatkan oleh kalangan luar yang memiliki kepentingan bisnis daripada masyarakat setempat. Sebagian besar warga Sapeken bahkan tidak mampu memanfaatkan akses ini karena tingginya biaya penerbangan dan minimnya pilihan transportasi lokal untuk mencapai bandara.

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Fasilitas publik lainnya pun tidak kalah memprihatinkan. Jalan-jalan di Pulau Sapeken sebagian besar masih berupa tanah yang sulit dilalui saat musim hujan. Pelayanan kesehatan terbatas, dengan hanya beberapa puskesmas yang kondisinya memprihatinkan. Sekolah-sekolah di Sapeken juga menghadapi kekurangan guru, dan para siswa sering kali harus belajar dalam kondisi serba minim.

Mengapa Pulau Sapeken Sumenep Madura layak mendapat perhatian?

Sapeken adalah potret kecil dari “ironi Indonesia.” Pulau ini kaya akan sumber daya alam—baik migas maupun hasil laut—dan memiliki infrastruktur strategis seperti bandara. Namun, semua itu belum mampu membawa dampak besar bagi masyarakat setempat.

Ketimpangan antara potensi alam yang melimpah dan keterbatasan fasilitas publik menjadi gambaran nyata dari ketidakseimbangan pembangunan di negeri ini. Mungkin ada yang bertanya, mengapa kita harus peduli pada pulau kecil yang jauh di pelosok? Jawabannya sederhana: Sapeken adalah bagian dari Indonesia. Perjuangan masyarakat di sana untuk mendapatkan hak-hak dasar mereka adalah tanggung jawab kita bersama.

Selain itu, dengan perhatian dan investasi yang tepat, Pulau Sapeken memiliki peluang besar untuk menjadi pusat ekonomi di kawasan sekitarnya. Bayangkan jika bandara Sapeken dimaksimalkan untuk mendorong pariwisata atau mempermudah akses transportasi bagi warga lokal. Bayangkan hasil tambang migas sebagian digunakan untuk membangun infrastruktur dan fasilitas publik di pulau ini. Atau seandainya para nelayan Sapeken mendapatkan dukungan dalam rantai distribusi hasil laut mereka sehingga keuntungan tidak hanya berhenti di tangan pedagang besar.

Harapan untuk masa depan Sapeken

Perubahan memang tidak bisa terjadi dalam semalam. Namun, langkah kecil bisa dimulai dengan memberikan perhatian yang lebih kepada Pulau Sapeken. Pemerintah perlu memastikan bahwa pembangunan di wilayah ini tidak hanya fokus pada eksploitasi sumber daya, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

Selain itu, dukungan dari masyarakat luas—baik melalui kampanye sosial, investasi, maupun wisata—dapat membantu mengangkat Sapeken dari status “daerah tertinggal”. Jadi, sebelum Anda berpikir untuk meremehkan Sapeken, ingatlah bahwa pulau ini bukan sekadar titik kecil di peta Indonesia.

Di balik label “tertinggal”, ada masyarakat yang terus berjuang di tengah keterbatasan, di tanah yang sebenarnya sangat kaya akan potensi. Pulau Sapeken di Sumenep Madura hanya butuh satu hal: perhatian yang lebih serius. Bukankah sudah saatnya kita memberikan itu?

Penulis: Roni Alialfatani
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Lupakan Bangkalan, Lebih Baik ke Sumenep ketika Berwisata ke Madura.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Desember 2024 oleh

Tags: maduraPulau Sapekensumenepsumenep madura
Roni Alialfatani

Roni Alialfatani

Orang yang suka jalan-jalan walau tak punya uang.

ArtikelTerkait

Hilangnya 9 Besi Penutup Got di Bangkalan Menegaskan kalau Orang Madura Memang Tak Layak Dibela

Hilangnya 9 Besi Penutup Got di Bangkalan Menegaskan kalau Orang Madura Memang Tak Layak Dibela

2 Agustus 2024
Mempertanyakan Tarawih Beramplop di Sumenep, Sebuah Usaha Meramaikan Masjid atau "Memelihara" Kemiskinan?

Mempertanyakan Tarawih Beramplop di Sumenep, Sebuah Usaha Meramaikan Masjid atau “Memelihara” Kemiskinan?

5 Maret 2025
Cuma Tradisi Toron yang Bikin Orang Madura Rela Meliburkan Warung dan Usaha Lainnya Mojok.co

Cuma Tradisi Toron yang Bikin Orang Madura Rela Meliburkan Warung dan Usaha Lainnya

19 Juni 2024
Warung Madura Pahlawan bagi Pekerja Keras di Kota Solo (Ishaq Robin-Unsplash)

Pengalaman Menyenangkan Belanja di Warung Madura yang Tidak Akan Kamu Temui di Indomaret atau Alfamart. Bagi Pekerja Keras di Kota Solo, Warung Madura Adalah Pahlawan!

4 Juni 2025
kebiasaan orang madura logat asli sapi sonok kerapan sapi sate madura pangkas rambut sarung mojok.co

Madura dan Pernak-perniknya yang Orang Sering Salah Sangka

5 April 2020
Gaji Pekerja Jogja Sepele di Depan Gaji Penjaga Warung Madura (Unsplash)

Warung Madura Bahagia Kantongi Omzet 90 Juta per Bulan: Penjaganya Hidup Bahagia Banyak Duit Sementara Pekerja Jogja Merana Sampai Kiamat

25 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.