Ternyata, dalam menyambut bulan Ramadan, beberapa tradisi PNS adalah nggak jauh-jauh dari tuntutan kerjaannya. Kira-kira, apakah profesimu juga melakukan hal yang sama?
Bulan Ramadan tinggal menghitung hari. Umat Islam di seluruh dunia sudah mulai bersiap menyambut datangnya bulan suci ini, nggak terkecuali umat Islam di Indonesia. Ada banyak kebiasaan umat Islam di Indonesia dalam menyambut bulan Ramadan. Mulai dari berziarah ke makam para leluhur, mandi di sungai dan sumber mata air, atau sekadar saling berkunjung ke sanak saudara. Semuanya dilakukan sebagai tradisi yang diwariskan turun temurun hingga saat ini.
Ternyata tradisi menyambut bulan Ramadan ini nggak cuma dilakukan oleh masyarakat umum. Para PNS yang notabene abdi negara juga punya tradisi khas ketika bulan Ramadan tiba. Tentu saja tradisinya berbeda dengan tradisi yang sudah ada. Kamu pengin tahu tradisi PNS dalam menyambut datangnya bulan Ramadan? Ini adalah beberapa di antaranya.
#1 Perjalanan dinas
Ini adalah tradisi yang terjadi di hampir semua instansi pemerintah. Para PNS akan melakukan perjalanan dinas secara maraton dari satu tempat ke tempat lainnya. Maklum saja, semua kegiatan instansi pemerintah pasti akan berkurang intensitasnya di bulan Ramadan. Salah satunya adalah perjalanan dinas tadi. Maka dari itu, untuk menghindari perjalanan dinas di bulan Ramadan sekaligus memaksimalkan daya serap anggaran, jadwal perjalanan dinas dimajukan lebih awal. Otomatis kegiatan perjalanan dinas akan padat merayap menjelang bulan Ramadan. Makanya jangan heran kalau lihat PNS sering ke luar kota di waktu-waktu itu, ya.
#2 Kegiatan di hotel
Sama halnya dengan kegiatan perjalanan dinas tadi, instansi pemerintah berlomba-lomba menggelar kegiatan pertemuan di hotel-hotel berbintang menjelang bulan Ramadan. Entah itu rapat koordinasi, sosialisasi kegiatan, peresmian program pemerintah, dan kegiatan pertemuan lainnya. Daripada harus menggelar pertemuan di bulan puasa yang pesertanya nggak bisa makan snack atau makan siang, kan lebih baik jadwal pertemuannya dimajukan lebih awal. Makanya menjelang bulan Ramadan itu para PNS pasti sibuk dengan berbagai kegiatan dari satu hotel ke hotel lainnya. Sudah tradisi, Bos!
#3 Mengajukan cuti
Biasanya para PNS mengajukan cuti menjelang Hari Raya Idul Fitri. Akan tetapi, karena kuotanya terbatas dan malah kadang ada larangan cuti oleh pemerintah menjelang Lebaran, nggak sedikit PNS yang mengajukan cuti ketika menjelang bulan Ramadan. Dan ini sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun. Ya daripada nggak bisa pulang kampung sama sekali, kan mending duluan saja cutinya. Lumayan kan bisa bersilaturahmi dengan orang tua dan keluarga di kampung sana.
#4 Makan bersama
Tradisi PNS ini biasanya dilakukan sehari sebelum memasuki bulan Ramadan atau hari terakhir kerja di bulan Syakban. Setiap instansi pemerintah menggelar acara khusus untuk makan bersama seluruh pejabat dan para PNS. Nggak lupa juga mengundang ustaz-ustaz kondang untuk berceramah dengan tema yang berkaitan dengan ibadah di bulan Ramadan. Kegiatan ini diakhiri dengan salam-salaman dan saling bermaafan antara pejabat dengan seluruh PNS di instansi pemerintah tersebut.
#5 Gibah
Nah, ini pernah saya alami sendiri beberapa tahun yang lalu. Alih-alih meningkatkan ibadah atau performa kerja, ada beberapa PNS yang justru bergibah menjelang bulan Ramadan tiba. Tema yang jadi bahan gibah adalah perihal uang munggahan. Apakah bulan Ramadan tahun ini bakal dapat uang munggahan? Kalau nggak dapat, apakah uangnya ditilep oleh pejabat di atas? Dan sederet pertanyaan lainnya yang paripurna dijadikan bahan gibah. Para PNS tadi mungkin berharap kebijakan dari para pejabat di atas untuk membagikan uang munggahan. Lumayan lah buat beli sahur dan takjil di awal-awal bulan Ramadan. Tapi ya tentu saja nggak bisa karena memang nggak ada anggaran untuk itu.
Itulah tradisi PNS dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. Untuk tradisi PNS ini, sampai detik ini saya masih bingung apakah tradisi ini harus dilestarikan atau nggak. Gimana menurutmu, Bos?
Penulis: Andri Saleh
Editor: Audian Laili