Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sabun Pepaya: Murah dan Jadi Andalan Anak Pesantren Kayak Saya

M. Syamilul Hikam oleh M. Syamilul Hikam
17 Desember 2020
A A
Sabun Pepaya: Murah yang Jadi Andalan Anak Pesantren Kayak Saya terminal mojok.co

Sabun Pepaya: Murah yang Jadi Andalan Anak Pesantren Kayak Saya terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Banyak alternatif bagi mereka yang alergi terhadap sabun muka tertentu atau alergi kepada semua jenis sabun muka. Namun, tenang saja, sabun Pepaya hadir sebagai sabun badan paling ramah bagi muka kita semua.

Sejak era per-sabun-an dimulai (atau setelah ditemukannya ukiran pada gerabah di Babilonia Kuno sekitar tahun 2800 SM) sampai detik ini, sabun menjadi benda penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Terutama, jenis sabun muka. Lantaran sebegitu pentingnya, kemudian banyak bermunculan merek sabun yang berbeda dari belahan daerah. Para peracik sabun pun mencoba meramu beragam bahan sedemikian rupa, guna menciptakan sabun muka dengan kualitas berkelas serta menarik bagi para pembeli.

Untuk ukuran setiap jenis sabun, biasanya semua pabrik akan mencantumkan beberapa hal termasuk kelebihannya. Lumrahnya, di belakang kemasan akan tercantum pula cara pemakaian. Semua merek sabun seperti punya satu redaksi, “Bilas menggunakan air, usap sampai leher, pijat dengan lembut, lalu bersihkan dengan air.”

Ini layaknya strategi dalam jual beli yang tak boleh hilang demi meyakinkan konsumen. Meski, bagi saya, step-step di atas tidak terlalu penting. Pasalnya, jika dibilas pakai tepung, khawatir muka kita jadi adonan puding agar-agar yang kenyal mendadak.

Singkat kata, karena banyaknya produk sabun saat ini, membuat sebagian teman pondok saya (termasuk saya) bingung mau pakai sabun merek apa dan pengin khasiat yang seperti apa. Apalagi, masing-masing dari sabun saat ini memiliki kelebihan tersendiri.

Banyak teman yang menganjurkan dan menyuruh saya untuk pakai sabun muka ini dan itu. Dengan dalih bahwa efek yang ditimbulkan sangat membantu memperbaiki kulit wajah saya. Mungkin bisa dimaklumi, karena muka saya emang pas-pasan gini. Lebih-lebih, mereka sadar punya teman kayak saya yang wajahnya layak diperindah.

Melihat hasil perawatan teman-teman yang menggunakan sabun muka, menggerakkan hati saya untuk juga ikut mencoba sabun muka mereka. Meskipun, sejak awal memang saya suka nebeng, nebeng, dan nebeng dulu sebelum beli. Ya, saya ini tipe orang yang butuh bukti terlebih dahulu sebelum benar-benar memiliki. Takutnya, ketika sudah beli, lalu nggak cocok, bisa berabe nih urusan. Efeknya, bisa-bisa muka kayak sering berminyak, jerawatan, wa akhwatuha. Jadi, sedia payung sebelum hujan gitu, lah.

Akhirnya, setelah merasa cocok dengan satu sabun, saya pun mencoba membeli sabun itu di toko pondok. Sabun itu bernama “Pepaya RDL Brightening Soap”. Harapannya, semoga muka saya bisa agak lebih cerah. Untung-untung, bisa membikin wajah saya sedikit mirip Angga Aldi Yunanda, lah. Atau kalau nggak, mungkin mentok di bawah kualitas wajah Ari Irham dikit (Uhuk!)

Baca Juga:

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Persamaan Kontroversi Feodalisme Pondok Pesantren dan Liverpool yang Dibantu Wasit ketika Menjadi Juara Liga Inggris

Meski sebenarnya, tujuan awal dari penggunaan sabun muka ini bagi saya hanya untuk mengurangi minyak berlebih pada wajah yang berpotensi menjadi biang munculnya jerawat. Bukan mengubah muka saya ujuk-ujuk jadi lebih tampan.

Bagaimanapun, jerawat selalu menjadi momok menakutkan bagi semua orang. Jerawat yang terlihat sepele ini sanggup bikin seseorang kehilangan gairah untuk sekadar keluar rumah. Luar biasa bukan dampaknya?

Kegiatan di pesantren yang padat dan banyaknya barang yang harus digunakan bersama-sama, membuat saya harus pintar untuk menjaga dan merawat diri. Apalagi dengan uang saku yang nggak berlimpah, saya harus pintar-pintar menyiasati agar tetap hidup dengan muka cerah dan nggak ngeluntruk.

Ternyata, sabun Pepaya betul-betul memperlihatkan manfaatnya. Ia menjadi sabun yang multifungsi betul. Sabun ini dipakai mandi bisa, digunakan sebagai sabun muka pun bisa. Apalagi, harga sabun Pepaya ini sungguh murah meriah. Cukup dengan mengeluarkan uang Rp10.000, kamu bisa menggunakannya hampir 3 bulan.

Tentu dengan catatan, sabun ini nggak dimintain temenmu, nggak hilang, dan kamu mandinya nggak rajin-rajin amat. Namun, sini saya kasih tahu rahasianya supaya sabun ini betul-betul hemat adanya. Sabun yang bentuknya padat ini, kamu potong jadi 4-8 bagian. Lalu, pakai satu bagian saja sampai ia habis, simpan sisanya di lemari.

Coba bandingkan dengan sabun khusus muka merek yang lain. Harganya bisa mencapai Rp20.000 atau lebih per kemasan. Bagaimana? Soal kehematannya nggak perlu diragukan lagi, kan?

Selisih Rp10 ribu itu bagi kami bukanlah jarak yang dekat. Maklum, keterbatasan kiriman dari orang rumah dan sering kali datangnya telat, memaksa kami harus cerdas dalam memanajemen prioritas pengeluaran. Kami kan nggak pengin, glowing tapi perut kurang asupan jajan. Kalau perut nggak terisi, gimana saya kuat dan khusyuk beribadah, coba? (uhuk!)

Sebagai anak pesantren, saya dan teman-teman memang dituntut untuk hidup sederhana. Dalam artian, kami diajak untuk menjauhi kehidupan glamor dan foya-foya. Maka dari itu, dalam upaya mengatasi persoalan wajah pun, saya lebih memilih sabun Pepaya daripada sabun muka lainnya.

Tujuannya lagi-lagi sama. Di samping untuk mengurangi minyak berlebih, sabun Pepaya juga diperkaya dengan berbagai nutrisi, seperti vitamin A, C, dan E yang fungsinya membantu mencerahkan  mengangkat sel kulit mati, dan meregenerasi kulit. Tentu saja selain nggak ganggu keuangan saya, sabun ini juga berhasil bikin saya PD seketika!

BACA JUGA Membandingkan Tiga Merek Sabun Cuci Tangan Harga Sepuluh Ribuan, Mana yang Terbaik?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Desember 2020 oleh

Tags: pepayaPesantrensabun
M. Syamilul Hikam

M. Syamilul Hikam

Santri. Bercita-cita sederhana, ingin bermimpi Nabi dan Kiai.

ArtikelTerkait

7 Benda Masa Lalu yang Baunya Khas Banget, Bikin Nostalgia Terminal Mojok

7 Benda Masa Lalu yang Baunya Khas Banget, Bikin Nostalgia!

24 Januari 2023
Surat Keterangan Kelakuan Baik sebagai Syarat Pendaftaran Pesantren Itu Merupakan Birokrasi yag Ramashok terminal mojok

Surat Keterangan Kelakuan Baik sebagai Syarat Pendaftaran Pesantren Itu Merupakan Birokrasi yang Ramashok

10 Agustus 2021

Bagaimana Rasanya Jadi Santri yang Pondoknya Dekat dengan Rumah?

10 Januari 2020
Cuci Motor: Aktivitas Paling Sia-sia yang Pernah Dilakukan Manusia terminal mojok.co

Jangan Asal Pakai Sabun untuk Mencuci Motor kalau Nggak Mau Bodi Motor Kusam

22 Oktober 2020
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Panduan Memilih Pesantren Agar Tepat Sasaran dan Calon Santri Kerasan

Panduan Memilih Pesantren agar Tepat Sasaran dan Calon Santri Kerasan dari Seorang Alumnus Pesantren

27 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.