Jika harus menyebutkan satu perpaduan makanan yang menurut saya nggak cocok blas, saya akan dengan lantang menyebut rujak bakso. Bagi saya, perpaduan antara rujak dan bakso itu adalah sesuatu yang lahir dari paksaan, sama sekali nggak menggugah selera makan.
Daftar Isi
Rujak bakso bikin kuah bakso nggak lagi terlihat segar
Ada berbagai alasan mengapa saya bisa berpendapat seperti itu, salah satu yang paling utama adalah karena cita rasa rujak menghilangkan kesegaran rasa kuah bakso. Bakso yang biasanya disajikan dengan kuah bening segar nan menggoda, justru berakhir keruh karena campuran bumbu rujak.
Membayangkannya saja saya sudah nggak berselera. Rasanya seperti kehilangan teman lama yang disayang sepenuh kasih. Bakso yang saya kenal seperti bukan lagi seperti bakso biasanya. Ia sudah ternodai dengan bumbu-bumbu rujak.
Sayuran rebus nggak cocok dipadukan dengan kuah bakso
Sayuran yang cocok disandingkan dengan bakso biasanya adalah sayur-sayuran mentah seperti sawi, kubis/kol, dan taoge. Sayur-sayur tersebut menambah cita rasa bakso dengan bunyi krenyes saat dimakan. Kalau harus dicampur dengan rujak, tentu saja hal ini bertolak belakang!
Rujak rata-rata menggunakan sayuran rebus yang sudah matang sempurna dan terkadang malah sudah lembek, seperti kangkung, taoge, dan kacang panjang. Jika dicampur dengan kuah bakso, maka rasa baksonya nggak akan lagi nikmat. Nggak ada lagi sensasi bunyi krenyes-krenyes dari sayur-sayuran mentah tadi. Bakso sudah seperti kehilangan jati dirinya.
Makanya saya berani menyatakan kalau kedua makanan ini punya visi-misi yang berlawanan. Nggak seharusnya disandingkan bersama dalam satu mangkuk. Rasanya amburadul, bertolak belakang satu sama lain.
Bumbu petis dan kacang dari rujak menghilangkan segala rasa bakso
Menyambung poin pertama, rujak itu adalah makanan dengan bumbu dasarnya yaitu kacang dan petis. Kacang dan petis jika bersatu akan menghasilkan rasa yang nikmat dan kuat, juga sangat lekat di lidah.
Bayangkan saja, makanan dengan cita rasa sekuat itu harus dicampur dengan kuah bakso yang bening. Ya jelas lah, kuah baksonya bakalan kalah bersaing. Bahkan bisa dibilang, sama sekali nggak ada sisa rasa bakso dalam makanan bernama rujak bakso itu. Baksonya sudah dihilangkan paksa oleh segerombolan petis dan kacang tadi.
Baksonya nggak bisa ditambah saus dan kecap
Sebagai orang yang menganut sekte makan bakso dengan kuah keruh hasil campuran sambal, saus, dan kecap. Maka makanan berjenis rujak bakso nggak bisa saya toleransi. Tentu saja hal ini karena rujak bakso nggak cocok buat ditambah dengan berbagai printilan pelengkap yang saya sebutkan tadi.
Rasa rujak bakso yang dominan kacang dan petis itu mungkin masih cocok kalau ditambahkan sambal karena ia hanya menambah rasa pedas saja. Tapi, kalau rujak bakso diteteskan saus dan kecap? Jelas nggak akan bisa.
Pertama, nggak pernah ada rujak yang dikasih kecap dan saus karena itu menyalahi kodrat rujak yang sebenarnya. Kedua, rasa petis hitam yang merupakan bumbu dasar rujak sudah manis, tentunya nggak akan cocok kalau harus bertemu dengan kecap.
Ketiga, saus bakso yang merah merona itu tetap bukanlah lawan sebanding kacang dan petis. Ia pasti akan kalah. Kalaupun nekat untuk dicampur bersamaan, rasanya bakalan enek dan nggak karuan di lidah.
Sebenarnya, saya nggak anti kok dengan perpaduan dua makanan enak yang salah satunya adalah rujak. Contohnya rujak lontong mi. Menurut saya, lontong mi yang punya sambal dari petis hitam itu memang sangat cocok dipadukan dengan rujak karena keduanya punya korelasi bumbu yang sama, yaitu petis hitam.
Namun untuk perpaduan rujak bakso, mohon maaf saja ya. Bagi saya, keduanya nggak cocok blas!
Penulis: Siti Halwah
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Makanan Khas Jawa Timur yang Sebaiknya Nggak Buru-buru Ditawarkan pada Teman Bulemu.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.