Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Riset Saya untuk Membuktikan Apakah Penjual Nasi Padang Memang ‘Bias Gender’

Aliurridha oleh Aliurridha
17 April 2020
A A
Makan Nasi Padang Pakai Sendok Itu Kurang Kerjaan terminal mojok.co

Makan Nasi Padang Pakai Sendok Itu Kurang Kerjaan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Rasanya memang sudah tidak perlu lagi diperdebatkan lagi porsi nasi padang dibungkus selalu lebih banyak daripada porsi makan di warung. Tapi ada tidak dari kalian yang mengalami hal yang sama dengan saya bahwa nasi padang yang dibungkus jika dibeli pria lebih banyak porsinya daripada yang dibeli wanita?

Saya punya pengalaman beberapa kali membeli nasi padang diberi porsi kuli, porsi yang juga tidak seimbang antara lauk dan nasinya, lauk yang begitu kurang untuk nasi yang kebanyakan. Setiap membuka bungkusnya saya selalu dikejutkan karena ketidakwajaran antara porsi nasi yang mencukupi porsi makan saya seharian, tapi tidak untuk lauknya.

Pengalaman ini menjadi semakin aneh begitu istri saya yang membeli, porsinya normal-normal saja antara nasi dan lauk. Padahal tujuan membeli nasi padang dibungkus karena saat itu kami sedang sangat kelaparan, lauk sudah matang, namun rice cooker lupa diubah untuk mode masak.

Sejak saat itu kami berdua bikin hipotesis bahwa penjual nasi padang bias gender. Meski begitu ini hanyalah sebuah hipotesis untuk membuatnya valid menjadi teori maka harus diuji, diverifikasi secara ilmiah. Maka timbullah ide iseng untuk membuktikan hipotesis kami, kejadian yang sama diulang, tapi minus bagian kelaparan tentunya.

Ternyata hasilnya sesuai dugaan. Teori kami ini valid, benar bahwa nasi padang yang dibungkus ternyata memang lebih banyak porsinya ketika saya yang membeli.

Miniriset ini belum layak jadi temuan untuk menyimpulkan semua pedagang di rumah makan padang bias gender. Karena itu timbullah kembali pertanyaan apakah semua pedagang nasi padang seperti itu?

Untuk menjawab rasa penasaran, kami melakukan riset lanjutan dengan membeli di beberapa rumah makan padang lain. Saya dan istri adalah pencinta nasi padang jadi tidak masalah untuk menuangkannya dalam perbuatan dengan menambah kuantitas makan.

Karena tidak mungkin menjangkau semua rumah makan padang se-Indonesia yang jumlahnya nyaris sama dengan bintang di langit, dipilihlah semua rumah makan padang di sepanjang Jalan Kaliurang di Jogja, mulai dari km 3 sampai km 18 yang dirasa cukup untuk menjadi sampel yang mewakili populasi nasi padang di seluruh penjuru negeri ini. Anda akan kaget berapa jumlah rumah makan padang di jalan sepanjang 15 kilo ini. Waktu riset ini dibuat ada belasan jumlahnya. Lebih tepatnya sebelas (tetap bisa dikatakan belasan kan).

Baca Juga:

Makan Nasi Padang Pakai Sendok Itu Bukan Dosa dan Tidak Melanggar Hukum!

9 Ciri Warung Nasi Padang yang Sudah Pasti Enak dan Bikin Balik Lagi

Untuk menjaga data riset lebih valid dipilihlah hanya satu jenis lauk untuk nasi padang, yakni rendang daging. Sebenarnya ini lebih ke akal-akalan kami saja karena rendang adalah lauk favorit kami meski makan daging harus bersabar mengunyah dagingnya yang kadang sealot ban radikal, eh, radial.

Sepanjang sejarah persinggungan kami dengan nasi padang, kami memang tidak pernah membeli menu lain karena tidak sesuai dengan jalan ninja kami. Sesekali mungkin makan menu lainnya tapi itu karena dapat gratis dari seminar, kuliah umum, atau workshop.

Empat hari berturut-turut makan daging rendang nasi padang, gigi miskin saya ini jadi sakit. Mungkin itu alasan saya tidak menjadi orang kaya karena itu sama saja melawan hukum alam. Saya sangat menyukai daging namun konstruksi gigi saya hanya mampu bertahan mengunyah daging selama tiga hari, lebih dari itu dokter gigi menunggu. Saya sempat libur seminggu untuk melakukan riset karena sakit gigi. Beruntunglah kalian yang masih punya gigi geraham yang setangguh isi dompet kalian.

Ada banyak temuan yang saya dapatkan dari makan rendang nasi padang sepanjang Kaliurang. Salah satunya, meski lauknya sama, harga setiap rumah makan berbeda-beda, namun bedanya tidak jauh. Konstruksi daging rendangnya juga berbeda, ada yang kenyal-kenyal alot, kenyal-kenyal saja, sampai kenyal-kenyal ban radial. Meski begitu untuk rasa, saya rasa cinta kami tidak akan pindah dari rendang daging rumah makan padang.

Mengenai jawaban dari hasil riset saya ternyata benar bahwa pedagang nasi padang itu bias gender. Porsi yang saya terima ketika membeli dan membawa pulang selalu lebih banyak dari porsi ketika istri saya membeli. Meski kadang hanya lebih banyak sedikit, namun rata-rata perbedaannya signifikan.

Menurut saya ada beberapa alasan mengapa nasi padang yang dibeli kaum pria lebih banyak daripada ketika dibeli kaum wanita. Salah satunya streotip pria makan lebih banyak dari wanita. Yang namanya streotip bisa salah, sebab faktanya porsi makan saya lebih sedikit dari porsi makan istri. Kadang kalau porsi saya terlalu banyak, malah saya oper ke istri.

Alasan lain, mungkin karena riset ini dilakukan di Jogja yang banyak mahasiswa. Mungkin dulu, ketika akhir bulan para mahasiswa laki-laki terbiasa beli nasi padang dengan porsi nasi ditambah biar jatah makan sehari tercukupi. Makannya jadi dicicil, satu porsi nasi padang untuk dua atau bahkan tiga kali makan. Sedangkan yang cewek, mungkin di akhir bulan mereka lebih sering memasak di kos.

Sumber gambar: Wikimedia Commons

BACA JUGA Fonetik Orang Makassar, Sasak, Bima, dan Tolaki Bisa Biking, Eh, Bikin Salah Paham dan tulisan Aliurridha lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 April 2020 oleh

Tags: bias genderNasi Padangrumah makan padang
Aliurridha

Aliurridha

Pekerja teks komersial yang sedang berusaha menjadi buruh kebudayaan

ArtikelTerkait

4 Menu Rumah Makan Padang yang Sebaiknya Dihindari kalau Tidak Mau Menyesal Mojok.co

4 Menu Rumah Makan Padang yang Sebaiknya Dihindari kalau Tidak Mau Menyesal

11 Agustus 2025
orang padang

Kenapa Orang Padang Ada Dimana-Mana?

11 Juni 2019
Analisis Rivalitas Warteg VS Rumah Makan Padang dengan Pendekatan Marketing Mix

Analisis Rivalitas Warteg VS Rumah Makan Padang dengan Pendekatan Marketing Mix

22 April 2020
Kesalahan Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli, Rasanya Cuma Bikin Kecewa

Kesalahan Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli, Rasanya Cuma Bikin Kecewa

16 Februari 2024
6 Tabiat Buruk Pelanggan Rumah Makan Padang yang Dibenci Penjual Mojok.co

6 Tabiat Buruk Pelanggan Rumah Makan Padang yang Dibenci Penjual

21 Agustus 2025
Mempertanyakan Keotentikan Rumah Makan Padang di Bukittinggi Terminal Mojok

Mempertanyakan Keaslian Rumah Makan Padang

23 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Saya Sudah Menyerah Recook Resep Viral TikTok dan Instagram. Mending Beli, Jelas Lebih Murah dan Enak!

Saya Sudah Menyerah Recook Resep Viral TikTok dan Instagram. Mending Beli, Jelas Lebih Murah dan Enak!

6 Desember 2025
4 Menu yang Wajib Dicicipi di Spesial Soto Boyolali Hj. Hesti Widodo Mojok.co

4 Menu yang Wajib Dicicipi di Spesial Soto Boyolali Hj. Hesti Widodo

6 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.