Macbook ternyata nggak seribet itu
Saya berani bilang, produk Apple adalah produk yang paling dikenal orang. Dari logonya saja, kita langsung kenal produk tersebut. Kita pun paham kualitasnya, apalagi harganya. Bah, paham betul.
Dua alasan ini membuat produk Apple laris di pasaran. Iya, kebanyakan yang membeli memang berdasarkan dua alasan tadi. Ada yang cukup puas dengan kualitasnya, tapi tidak sedikit yang membeli hanya untuk pamer.
Saya sendiri secara diam-diam cukup memperhatikan produk Apple ini. Meski demikian, di usia yang hampir kepala tiga ini, saya belum pernah sekali pun mencoba produknya. Entah itu iPhone, AirPods, atau Macbook.
Kenapa saya belum pernah mencoba? Karena saya merasa produk Apple ini agak ribet. Terlihat dari beberapa tombol asing yang ada, plus tombol-tombol lain yang nggak ada di produknya. Selain itu, ya masalah harga.
Namun, sejalan dengan kebutuhan saya untuk menulis dan keperluan kantoran lainnya, saya pun perlu laptop yang nyaman untuk digunakan sebagai penunjang aktivitas. Setelah agak lama, akhirnya saya pun mencoba Macbook.
Setelah memakai beberapa bulan, saya mengamini ucapan dari David GadgetIn. Ia pernah mengatakan, kalau sudah memakai produk Apple, susah untuk berpaling. Ya gimana, secara keseluruhan, produk Apple, khususnya Macbook, memang cukup menyenangkan digunakan.
Pertama, secara fisik, Macbook memang cukup tipis dan terkesan minimalis. Warna yang ditawarkan juga cukup pas. Tidak hitam yang monoton, atau putih yang rawan kotor, melainkan warna abu-abu, perak, dan emas. Yah, warna elegan.
Bukan rahasia umum ketika pertama menggunakan Macbook akan mengalami kebingungan. Apalagi trackpad-nya tidak ada klik kanan untuk refresh. Iya, sebuah kebiasaan pengguna Windows. Namun, setelah pemakaian agak lama, trackpad dari Macbook ini adalah satu hal yang paling saya puja-puji.
Agak terkesan alay, sih, tapi memang semenakjubkan itu. Sensasinya mirip layar sentuh yang cukup memudahkan digunakan. Ada banyak fungsi yang membuat trackpad Macbook sangat efisien ketimbang windows.
Penggunaan satu, dua atau tiga jari pada trackpad memiliki fungsi yang berbeda. Satu jari untuk mengendalikan kursor, dua jari untuk option, dan tiga jari untuk memindahkankan file. Alhasil, tidak ada peristiwa menyebalkan ketika menggunakan kursor tiba-tiba file ikut berpindah.
Memang perlu adaptasi, tapi ketika sudah terbiasa, sistem ini cukup menyenangkan. Saya pun jarang sekali menggunakan mouse karena sudah sangat nyaman dengan hanya memakai trackpad saja.
Kemudian untuk penggunaan keyboard sendiri cukup nyaman. Sebagai orang yang punya hobi menulis, keyboard macbook ini tidak mengecewakan, sih. Nyaman saja dipakai untuk sekadar keperluan menulis.
Oh, iya, perlu diketahui juga kalau keyboard di Macbook tidak ada tombol control. Namun tenang saja, fungsi tombol control dapat digantikan dengan tombol command.
Yang paling saya suka adalah ketahanan baterai yang kalau hanya digunakan untuk menulis, bisa lebih dari 6 jam. Keunggulan ini cukup menakjubkan bagi saya yang sebelumnya memakai laptop dengan baterai rusak, yang harus dicas jika ingin digunakan.
Dari tadi kita bicara hal-hal positif terus. Selanjutnya, kita bahas minusnya, biar berimbang.
Tak ada gading yang tak retak