Pada 2024 tes online Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) dilakukan serentak mulai akhir bulan akhir April kemarin. Kesiapan pelaksanaan proses rekrutmen dari panitia kembali disoroti oleh para peserta RBB. Bukan tanpa alasan, lagi-lagi terdapat banyak masalah yang merugikan peserta. Masalahnya, permasalahan semacam ini nggak sekali dua kali terjadi, tapi sudah menjadi sorotan sejak pelaksanaan RBB pada periode sebelumnya.
Masalah utama dari pelaksanaan rekrutmen dengan sistem tes online adalah kesiapan server menampung banyaknya peserta tes. Namun, permasalahan itu tak kunjung dibenahi terbukti dengan banyaknya laporan terjadi eror saat pengerjaan sedang dilakukan. Jelas hal ini tidak adil bagi peserta yang harus gagal karena ketidaksiapan sistem. Mereka bisa dibilang kalah sebelum berperang.
Server rekrutmen bersama BUMN momok bagi peserta
Saya pribadi sebenarnya tidak mengalami permasalahan yang dialami oleh banyak peserta lain. Namun, banyak sekali cuitan di media sosial yang menyayangkan terjadinya eror pada server karena tidak siap menampung banyaknya peserta yang mengikuti tes. Eror pada server terjadi pada berbagai instansi yang menggelar tes online.
Herannya, panitia terkesan tetap saja kagok menghadapi hal-hal semacam ini, padahal server eror sudah jamak terjadi di tes-tes macam ini. Terlebih, jarak pengumuman awal hingga tes online dilaksanakan terhitung cukup lama. Waktu yang panjang tersebut sebenarnya bisa digunakan untuk persiapan panitia supaya lebih matang.
Seharusnya panitia bisa memperkirakan jumlah peserta yang melaksanakan tes pada hari tersebut. Memang nggak bisa dipungkiri bahwa situasi web yang lemot sangat mungkin terjadi. Masalahnya laporan dari peserta nggak sekadar lemot, tapi sampai nggak bisa terhubung dengan server dan itu terjadi nggak hanya pada satu dua orang saja. Meskipun saya nggak mengalami, tapi melihat peserta lain struggle saat sedang bersemangat ingin ikut proses seleksi yang fair membuat saya ingin bersuara.
Baca halaman selanjutnya: Kurangnya sosialisasi