Olahraga berenang di umbul yang ada di Klaten selain murah juga bisa bikin badan sehat.
Punya berat badan ideal adalah impian banyak orang. Salah satu olahraga kardio untuk menurunkan berat badan ialah berenang. Hampir semua orang setuju kalau berenang itu kegiatan yang menyenangkan. Yang nggak setuju, kemungkinan besar karena dia nggak bisa berenang atau takut sama air.
Berenang adalah olahraga yang murah. Tentu syarat dan ketentuan berlaku, ya. Kalau berenang di hotel dengan outfit perenang yang wangun terus dibikin postingan Instagram itu ya jadinya mahal juga karena bisa ngabisin duit. Tapi, kalau kalian renang di umbul yang ada di Klaten dengan outfit layaknya bocah berenang di sungai (bukan yang telanjang atau yang cuma sempakan, lho, ya!), saya jamin kalian nggak bakal boncos.
Soal posting di Instagram, saya sarankan mending nggak usah. Kan niat kalian mau menurunkan berat badan, bukan pansos. Ya, kan?
Berikut rekomendasi umbul di Klaten yang pernah saya kunjungi dan menurut saya nyaman untuk olahraga renang. Dan yang paling penting tentu saja murah.
Daftar Isi
#1 Umbul Jolotundo Klaten kurang cocok buat yang bawa balita
Umbul ini terletak di Kelurahan Gedaren, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten. Airnya sangat dingin dan segar karena kita berenang langsung di sumbernya. Tiket masuknya murah banget, cuma Rp5.000 per orang ditambah parkir Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.
Kolam renangnya berbentuk kotak dengan luas kurang lebih 770 meter persegi dibagi menjadi 3 bagian. Masing-masing bagian punya kedalaman yang berbeda-beda. Kolam dengan kedalaman 90 cm, 180 cm dan 200 cm. Panjang kolam sekitar 20 meter.
Karena berenang langsung dari sumbernya, air di dalam umbul selalu bersih. Sirkulasinya deras dan umbulnya dibiarkan alami, alias lantainya masih berupa batu dan ladu. Di dalam kawasan umbul ada beberapa pohon besar yang membuat beberapa bagian umbul teduh saat siang yang terik. Selain untuk berenang, umbul di Klaten ini menjadi rujukan pengunjung yang ingin terapi karena mengidap penyakit seperti stroke dan asam urat.
Bagi kalian yang berenang sambil momong balita saya sarankan untuk tidak ke umbul Jolotundo. Karena nggak ada tempat renang khusus untuk balita.
Kalau lapar dan haus, kalian bisa sekalian jajan di dalam kolam. Di sini banyak pilihan warung, tapi menunya hampir sama semua. Ada gorengan, soto, Pop Mie, teh hanget/es, kopi, dll.
#2 Kusuma Jalatirta letaknya hanya beberapa langkah dari umbul Jolotundo Klaten
Letaknya cuma beberapa langkah dari umbul Jolotundo Klaten, bahkan area parkirnya jadi satu. Tapi kolam ini sudah beda kecamatan dengan Jolotundo. Kusuma Jalatirta berada di Kelurahan Jambeyan, Kecamatan Karanganom. Harga tiket masuknya cuma Rp4.000, tapi kalau harga parkir ya sama kayak Jolotundo.
Sumber airnya dari mata air yang ada di sebelah barat kolam. Airnya segar dan dingin, tapi nggak sedingin Jolotundo. Kalau kalian ingin berenang di sini, saya sarankan ketika hari Sabtu atau Rabu. Karena pada hari tersebut kolamnya habis dikuras dan dibersihkan, jadi airnya lebih segar.
Sesuai sebutannya sebagai kolam renang, desain Jalatirta memang dibuat seperti kolam renang. Nggak seperti umbul Jolotundo yang lantai kolamnya masih alami berupa batu dan ladu, lantai Jalatirta Klaten dipasang full keramik warna biru muda. Di sini juga ada kolam ikan terapi bagi kalian yang ingin merasakan treatment dipatuk ikan nilem yang geli-geli enak.
Kalian nggak perlu khawatir kalau sedang momong anak atau balita karena di sini ada dua kolam khusus untuk anak yang dalamnya cuma 40 cm. Walaupun dangkal, anak-anak tetap wajib diawasi, ya. Namanya juga anak-anak.
Sayangnya, di Kusuma Jalatirta, pohonnya kecil-kecil. Jadi kalau siang hari, nggak ada bagian yang teduh kecuali warung, kamar mandi, musala, dan di bawah pohon ketapang yang kadang-kadang banyak ulatnya.
Di area kolam hanya ada satu warung bernama warung difabel. Ya, sesuai namanya, warung ini dikelola oleh seorang laki-laki disabilitas daksa. Di warung ini menyediakan peralatan mandi, jajanan (Pop Mie, dll), gorengan, dan minuman. Kalau ke sana, tolong dilarisi ya, kakak…
#3 Lantai kolam di Umbul Pluneng masih alami
Umbul ini terletak di Kelurahan Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten. Dulu hanya ada 3 bagian kolam berbentuk L dengan kedalaman berbeda. Mulai 60 cm, 100 cm, dan 180 cm. Sekarang sudah ditambah kolam dan wahana khusus untuk anak-anak. Panjang kolam utama 45 meter dengan lebar 10 meter. Tiket masuk Rp10.000, parkir motor Rp2.000, parkir mobil Rp5.000 dibayar sekalian pas beli tiket.
Airnya segar dan nggak terlalu dingin. Kolam utama berbentuk persegi panjang, dengan panjang kurang lebih 45 meter dan lebar 10 meter. Sama seperti umbul Jolotundo Klaten, lantai kolam masih alami berupa pasir, ladu dan kerikil.
Di sini, ada 3 warung yang salah satu warungnya dikelola oleh ibu-ibu PKK. Soal menu jangan tanya. Menunya ya sama kayak di kolam lain. Ada juga penjual cilok dan martabak mini di luar pagar kolam.
#4 Umbul Brintik Klaten jadi favorit untuk terapi juga
Selain nyaman untuk renang, umbul Brintik Klaten juga jadi favorit untuk terapi orang dengan keluhan kesehatan seperti stroke, rematik, syaraf kejepit, dan asam urat. Letaknya di Dukuh Brintik, Kelurahan Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum.
Harga tiket masuknya Rp10.000, parkir motor Rp2.000, dan parkir mobil Rp5.000. Seperti umbul di Klaten yang lain, air di umbul Brintik dingin dan segar. Kolam utama berbentuk oval dengan panjang 20 meter lebar 10 meter dan punya kedalaman bervariasi. Desain kolam masih alami kecuali kolam untuk anak yang punya beberapa wahana.
Warung di sini ada banyak. Penjualnya juga lebih variatif. Ada penjual cilok, pecel, lotek, bakso, dan mie ayam. Jadi nggak monoton soto ayam dan Pop Mie.
Itu tadi 4 rekomendasi umbul di Klaten yang nyaman menurut saya buat olahraga berenang. Semua memiliki kesamaan, yaitu air yang bersih, segar dan dingin. Karena air yang dingin, saya sarankan kalian makan dan minum dulu paling nggak 1 jam sebelum berenang biar nggak cepat kelelahan. Jangan lupa, pemanasan dulu sebelum berenang biar nggak kram. Bisa bahaya kalau otot sampai kram.
Gimana, sudah mulai mempertimbangkan buat mengunjungi salah satunya?
Penulis: Amir Sidiq
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Klaten: Kabupaten 1001 Air Mata, eh Mata Air.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.