Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Wisuda Hanya Sebuah Seremoni, Rayakan Secukupnya Tak Perlu Berlebihan

Naufalul Ihya Ulumuddin oleh Naufalul Ihya Ulumuddin
30 Maret 2023
A A
Wisuda Hanya Sebuah Seremoni, Rayakan Secukupnya Tak Perlu Berlebihan b

Wisuda Hanya Sebuah Seremoni, Rayakan Secukupnya Tak Perlu Berlebihan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi sebagian mahasiswa, wisuda adalah ujung perjalanan getir akademik. Sehingga perlu dirayakan sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan diri melewati jalan getir itu. Tapi terkadang beberapa mahasiswa cenderung merayakannya secara berlebihan. Padahal wisuda bukanlah akhir perjalanan hidup yang menunjukkan bahwa kita sudah menang sepenuhnya.

Berdasarkan pengalaman saya, banyak teman yang heboh menyiapkan buket bunga, menyewa studio foto, konvoi, makan-makan besar, sampai me-repost story Instagram ucapan selamat dari orang lain sampai jadi titik-titik untuk merayakan kelulusan ini. Bahkan banyak mahasiswi rela bangun pukul 02.00 WIB untuk merias dirinya agar cantik memesona saat prosesi wisuda.

Padahal kalau dipikir-pikir, wisuda kan cuma memindahkan tali topi toga dari kiri ke kanan. Prosesnya hanya sebentar, barangkali cuma 5-6 detik. Tapi persiapannya berhari-hari dan menunggunya berjam-jam.

Daftar Isi

  • Tanpa wisuda, kalau skripsinya lulus ya tetap lulus
  • Lebih heboh dari kualitas akademik
  • Berlomba memasang foto paling mentereng sebanyak-banyaknya
  • Nggak berempati pada yang belum lulus
  • Awal perjalanan menghadapi kehidupan yang kejam

Tanpa wisuda, kalau skripsinya lulus ya tetap lulus

Seharusnya wisuda hanya ajang merayakan kelulusan seorang mahasiswa. Wisuda cuma jadi salah satu simbol kecil bahwa kita sudah lulus kuliah. Tanpanya, kalau skripsi kita lulus, ya kita tetap akan lulus dari kampus. Kelulusan kita nggak akan dibatalkan. Tanpa prosesi wisuda, kita akan tetap mendapatkan ijazah dan dinyatakan sebagai sarjana. Makanya saya rasa nggak perlulah kita berlebihan merayakannya.

Lebih heboh dari kualitas akademik

Setelah saya menelusuri lebih lanjut, kebanyakan yang heboh saat wisuda cenderung mahasiswa yang “bandel” dalam kehidupan akademiknya. Kadang, nggak sedikit juga dari mereka yang lulus lebih dari 8 semester, entah karena kesibukan pribadi, organisasi, atau rasa malas yang kepengin terus dituruti.

Lantaran “sulit lulusnya”, maka tak heran kalau saat lulus dan wisuda jadi yang paling heboh. Mosok merayakan cuma sekadarnya, wong lulusnya sudah setengah mati? Makanya para mahasiswa ini memilih berpesta pora di dunia nyata dan dunia maya. Saat lulus, mereka seakan jadi si paling sarjana.

Kecenderungan ini menjadi berbeda untuk mahasiswa yang kuliahnya relatif biasa-biasa saja. Mereka nggak memposting berlebihan seremoni wisuda. Satu atau dua postingan rasanya cukup untuk mengungkapkan kebahagiaan mereka di hari itu. Bahkan beberapa teman saya justru memilih nggak ikutan karena merasa prosesi ini nggak terlalu penting.

Berlomba memasang foto paling mentereng sebanyak-banyaknya

Saat hari wisuda tiba, setiap orang merasa punya kewajiban untuk berfoto sebanyak-banyaknya dan memposting foto sebanyak-banyaknya pula di media sosial. Seakan-akan mau menunjukkan bahwa mereka adalah si paling sarjana. Padahal ya nggak harus berlebihan gitu juga.

Saya merasa risih ketika melihat postingan mentereng orang-orang yang wisuda. Apalagi kalau saya kenal dengan beberapa teman yang cukup lama menyelesaikan studinya. Alhasil saya jadi suka ngebantin, “Lulusnya sulit, hebohnya berhari-hari.” Sejujurnya, foto wisuda yang diposting berlebihan dan bahkan diposting berhari-hari ini berpotensi bikin risih orang lain, lho.

Nggak berempati pada yang belum lulus

Selain bikin jengkel orang awam, postingan dan perayaan wisuda yang berlebihan juga bikin resah para mahasiswa semester tua, lho. Saya sering kali dicurhati mahasiswa semester tua yang sengaja me-mute status WA dan Instagram teman-teman yang wisuda. Mereka merasa “makan ati” ketika melihat teman seangkatan merayakan kelulusan dengan toga sementara dirinya masih berkutat dengan dosen pembimbing yang sulit.

Saya pribadi nggak melarang kalau ada orang yang memposting foto wisudanya, tapi tolong lah jangan terlalu berlebihan. Kasihan lho teman-teman lain yang masih belum lulus. Cukup posting sekali dua kali saja, nggak perlu menjadikan status WA dan IG Story jadi titik-titik dengan foto pakai toga. Toh wisuda bukan akhir dari segalanya.

Awal perjalanan menghadapi kehidupan yang kejam

Sekali lagi saya ingatkan, wisuda ini bukan akhir dari segalanya, sehingga kurang bijak kalau kita berbahagia berlebihan. Prosesi ini justru menjadi awal dari perjalanan hidup seseorang yang harus menghadapi peliknya kehidupan kerja. Dunia kerja tak selamanya indah. Kita akan berhadapan dengan sulitnya mendapat pekerjaan, kejamnya tragedi orang dalam, seramnya pergunjingan dunia kerja, dan peliknya gaji pertama.

Maka apabila di antara kalian ada kaum-kaum heboh di wisuda, bertobatlah. Rayakan kemenangan ini secukupnya sambil mempersiapkan tahapan selanjutnya.

Penulis: Naufalul Ihya’ Ulumuddin
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Unpopular Opinion: Prosesi Wisuda TK hingga SMA Itu Biasa Aja, Ngapain Resah?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 30 Maret 2023 oleh

Rekomendasi Aksesoris Motor Murah Spesial 10.10

  • Masker Sensi Duckbill Original Isi 50 PCS
  • Jas Hujan Ponco Kelelawar Jumbo Premium Pria Wanita (Tebal, Kuat, dan Anti Rembes)
  • Sarung/Cover Motor Waterproof (Tebal, Anti Panas/Hujan, UV Protection), Bonus Tas Simpan
  • Pengkilap dan Penghitam Body Motor, Tahan Lama untuk Semua Warna
  • Helm Bogo Retro Hijab Elegant Dewasa Kaca Pilot SNI Motorcycle
View this post on Instagram

A post shared by MOJOK (@mojokdotco)


Tags: Mahasiswawisuda
Naufalul Ihya Ulumuddin

Naufalul Ihya Ulumuddin

Guru yang menulis

ArtikelTerkait

Jangan Masuk Jurusan Teknik Mesin jika Tidak Siap dengan Hal Ini terminal mojok

Jangan Masuk Jurusan Teknik Mesin jika Tidak Siap dengan Hal Ini!

18 Agustus 2021
3 Pertanyaan yang Dibenci Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Mojok.co

3 Pertanyaan yang Membuat Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Muak

9 November 2024
Jam Malam Kampus, Aturan Paling Konyol yang Pernah Dibuat oleh Kampus

Jam Malam Kampus, Aturan Paling Konyol yang Pernah Dibuat oleh Kampus

13 Januari 2024
Jatinangor

Berkenalan dengan Jatinangor, Kota Kecil dengan Lautan Mahasiswa

10 September 2019
Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Sebenarnya Lebih Mirip UIN daripada Universitas Negeri Biasa. Bikin Mahasiswa Pengin Insaf Tiap Masuk Gerbang Kampus

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Lebih Mirip UIN daripada Universitas Negeri Biasa, Bikin Mahasiswa Insaf Tiap Masuk Gerbang Kampus

5 Februari 2024
7 Dosa Mahasiswa Jurusan Akuntansi yang Sering Disembunyikan

7 Dosa Mahasiswa Jurusan Akuntansi yang Sering Disembunyikan

29 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar




Terpopuler Sepekan

4 Privilese yang Kamu Rasakan Ketika Tinggal di Surabaya Timur

Surabaya Timur Lebih Cocok Jadi Pusat Kota Surabaya ketimbang Surabaya Pusat Itu Sendiri

5 Oktober 2025
Soto Jogja, Culture Shock yang Hingga Kini Sulit Saya Terima

Mau Nggak Mau, Kita Harus Sepakat dengan Yusril Fahriza bahwa Jogja Adalah Ibu Kota Soto Indonesia  

3 Oktober 2025
3 Hal yang Saya Benci Ketika Mengisi Bahan Bakar di SPBU Pertamina

3 Hal yang Saya Benci Ketika Mengisi Bahan Bakar di SPBU Pertamina

5 Oktober 2025
4 Dosa Pedagang Telur Gulung yang Bisa Bikin Pembeli Celaka, Bener Murah, tapi…

4 Dosa Pedagang Telur Gulung yang Bisa Bikin Pembeli Celaka, Bener Murah, tapi…

6 Oktober 2025
Taman Krucuk Cirebon Lebih Cocok Disebut Kuburan ketimbang Taman

Taman Krucuk Cirebon Lebih Cocok Disebut Kuburan ketimbang Taman

7 Oktober 2025
Pemkab Bangkalan Madura Hanya Omong Kosong Mau Bikin Kabupaten Ini Layak Anak, Nggak Layak Sama Sekali!

Pemkab Bangkalan Madura Hanya Omong Kosong Mau Bikin Kabupaten Ini Layak Anak, Nggak Layak Sama Sekali!

4 Oktober 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=rGXblMB05TM

DARI MOJOK

  • Cara Bertahan Hidup Anak Kos di Malang dengan Gaji Rp2 Juta setelah Orang Tua Tiada, Tersiksa tapi “Kudu Legawa”
  • Bambang Paningron dan Jalan Sunyi Seni Pertunjukan Indonesia
  • Film Tukar Takdir Nggak Sekadar Adegan Mesra Nicholas Saputra dan Adhisty Zara!
  • 4 Alasan Warga Lokal Malas Berwisata ke Gunung Tidar Magelang
  • 4 Hal yang Bisa Kita Pakai buat Memaknai Ulang “Kesakralan” Kota Jogja
  • Pertama ke Barbershop untuk Gaya-gayaan: Jadi Goblok Perkara “Undercut”, Kelaparan Seharian karena Bayar Mahal demi Potong Rambut Tak Memuaskan

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.