Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Rawon Labu Siam Adalah Alternatif Cerdas Saat Harga Daging Mahal

Iqbal AR oleh Iqbal AR
8 Juni 2021
A A
Rawon Labu Siam Adalah Alternatif Makanan Saat Harga Daging Mahal terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Rawon—terutama bagi sebagian masyarakat Jawa Timur—adalah makanan yang punya level tersendiri. Rawon nggak bisa disejajarkan dengan nasi pecel atau soto ayam, yang masih kerap dijumpai di mana-mana dengan harga yang terjangkau. Rawon adalah makanan yang bisa dikatakan satu level di atas kedua makanan yang saya sebutkan sebelumnya. Bukan karena status sosial, lebih karena bahan utamanya yang lebih mahal.

Kita semua tahu bahwa harga daging nggak pernah murah. Berat rasanya bagi orang-orang yang ingin rawon, namun mengetahui kenyataan harga daging masih mahal. Jangankan beli dalam skala kilogram, dalam skala ons saja beberapa masyarakat masih berat untuk menyanggupinya. Lebih baik dibelikan beras dan sayuran, bisa dapat lebih banyak. Maka nggak heran, ketika ada acara hajatan atau nikahan, rawon bak primadona yang sudah hampir pasti nggak akan ada sisanya, alias habis diserbu orang-orang.

Namun, bukan orang Jawa Timur rasanya kalau nggak pintar cari jalan keluar untuk urusan rawon ini. Entah dari mana asalnya dan siapa yang memulai pertama kali, inovasi dalam rawon ini muncul ketika daging bisa digantikan dengan labu siam, atau kalau orang Jawa menyebutnya sebagai jipang, manisa, atau bludru. Terdengar aneh, kan? Kok bisa labu siam digunakan untuk menggantikan daging? Memangnya enak?

Pertanyaannya tentu nggak perlu dijawab langsung dengan enak atau nggak, silakan coba sendiri. Bagi masyarakat yang merasa berat membeli daging, namun ingin makan rawon, labu siam ini adalah solusi yang paling masuk akal. Selain harganya jauh lebih murah, labu siam juga lebih mudah didapat alias bisa ditanam dan dibudi daya sendiri. Ya meski kalau nggak ada dagingnya, esensi rawonnya memang agak berkurang dan patut dipertanyakan, sih.

Cara membuatnya pun gampang dan sama seperti membuat rawon pada umumnya. Hanya saja, dagingnya diganti labu siam. Jadi, labu siamnya dicuci hingga bersih, lalu dipotong dadu agak besar, dan dimasukkan ke dalam kuah rawon yang sedang dimasak. Tunggu hingga mendidih dan matang dan labu siamnya jadi agak lembut (nggak terlalu keras, tapi juga nggak terlalu lembek).

Urusan rasa gimana? Tentu nggak perlu khawatir, karena kalau bicara rasa kuah rawon jelas sama. Ya iya, lah, wong kuah kaldu dicampur kluwek dan rempah-rempah lain rasanya ya seperti rawon pada umumnya. Nah, kalau perbedaan rasa antara rawon daging dengan rawon labu siam, tentu akan berbeda antara rasa daging dan labu siam (ya iya lah berbeda). Kalian mungkin sudah familier dengan rasa rawon daging. Namun, kalian harus mencoba bagaimana rasanya rawon labu siam. Ada sensasi segar ketika labu siam itu digigit bersamaan dengan kuah rawon, nasi, sambal, tauge, dan kerupuk udang. Rasanya lebih seimbang.

Lantaran terbukti enak—setidaknya menurut lidah saya dan orang-orang di sekitar saya—rawon labu siam ini bisa dijadikan sebagai alternatif jika kita ingin makan rawon, tapi nggak mampu beli daging. Atau malah yang nggak suka daging, menu satu ini cocok sekali untuk para vegetarian. Tinggal mengganti kaldu sapi dengan kaldu jamur, maka jadilah rawon labu siam sebagai rawon vegetarian.

Mungkin banyak orang yang bertanya, buat apa masak rawon kalau nggak ada dagingnya? Bukannya orang-orang itu makan rawon karena ada dagingnya? Tentu pertanyaan ini benar adanya, karena salah satu esensi rawon adalah daging. Namun, ada sebagian orang yang menganggap bahwa esensi rawon itu ya kuah hitam pekatnya, mau diisi apa pun—yang penting pas—nggak masalah, termasuk orang-orang yang mengganti daging dengan labu siam. Berhubung rasanya pas dan cocok, ya lanjut.

Baca Juga:

Gabus Pucung, Kuliner Khas Betawi yang Terpaksa Berubah Nama Jadi Rawon Jakarta demi Eksistensi

12 Dosa Indomie Rawon yang Bikin Pembeli Kapok Mencicipi Lagi

Itulah pintarnya masyarakat kita dalam mengakali sebuah masakan. Mengganti satu komponen mahal dengan komponen murah ternyata nggak terlalu berpengaruh terhadap makanan, dan nyatanya tetap enak. Dan tetap saja disebut sebagai rawon.

BACA JUGA Pengalaman Spiritual yang Saya Alami Saat Bertemu Rawon Kuah Kecap dan tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 November 2021 oleh

Tags: kluwekKuliner Terminallabu siammakanan jawa timurRawon
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

6 Kuliner Madura yang Cocok untuk Dijadikan Oleh-oleh Terminal Mojok

6 Kuliner Madura yang Cocok Dijadikan Oleh-oleh

7 September 2022
Mie Gaga 100: Samyang Versi Indonesia yang Sayang untuk Dilewatkan terminal mojok.co

Mie Gaga 100: Samyang Versi Indonesia yang Sayang untuk Dilewatkan

29 Mei 2021
rekomendasi es krim lima ribuan mojok

6 Rekomendasi Es Krim di Bawah Lima Ribuan yang Dijamin Enak

4 Agustus 2021
idul adha makna penjelasan lebaran haji lebaran kurban khotbah ceramah mojok.co

Makanan Sisa Lebaran yang Menghadirkan Dilema

2 Juni 2021
Bagi Orang Madiun, Pecel Tumpang Adalah Inovasi yang Sesat terminal mojok.co

Hilangnya Cita Rasa Pecel Madiun yang Tergerus Penjajah

26 Maret 2021
3 Ciri Warung Pecel Lele Asli Lamongan terminal mojok

3 Ciri Warung Pecel Lele Asli Lamongan

14 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.