Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Ramai-Ramai Lem Aibon 82 Miliar, Apa Nggak Sebaiknya Kita Beli Lem Glukol Aja?

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
30 Oktober 2019
A A
Ramai-Ramai Lem Aibon 82 Miliar, Apa Nggak Sebaiknya Kita Beli Lem Glukol Aja?
Share on FacebookShare on Twitter

Dari cuitan William Aditya Sarana, anggota DPRD DKI Jakarta, masyarakat Indonesia jadi heboh. Ya gimana nggak heboh, lah wong cuitannya berupa informasi yang bikin melongo: dalam anggaran DKI Jakarta, khususnya di Dinas Pendidikan, ada alokasi sebesar 82 miliar rupiah dengan keperluan berupa…

…lem Aibon.

Dalam kolom “Belanja Alat Tulis Kantor”, lem Aibon disebutkan memiliki harga sebesar Rp184.000. Angka ini kemudian dikalikan sebanyak 12 kali (jumlah bulan dalam satu tahun) dan jumlah orang yang ditujukan (37.500 orang). Sederhananya, Dinas Pendidikan mensuplai 2 kaleng lem aibon per murid setiap bulannya.

Dikutip dari Tirto, Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Susi Nurhati, menyebutkan bahwa hal ini bisa saja merupakan salah ketik. Mana mungkin ada pengadaan lem Aibon untuk siswa sekolah? Begitu pikirnya.

Ah, jangankan Bu Susi. Saya sendiri juga heran, ngapain harus ada lem Aibon di kolom belanja Alat Tulis Kantor??? Harganya Rp184.000 pula! Maksud saya….

…kenapa nggak beli lem Glukol aja??? Ukuran yang kecil harganya paling-paling cuma seribu lima ratus rupiah—itu pun sering bertahan lama. Biasanya nih ya, lem Glukol yang dibeli waktu kita kelas 3 SD, masih tersisa 85% saat kita kelas 6 SD.

Yah gimana lagi, soalnya kan cuma dipakai pas pelajaran Kesenian doang.

Lem Aibon, asal tahu saja, merupakan lem multi-talented yang cakupannya jauh lebih luas daripada sekadar ATK. Ia dipakai untuk merekatkan kayu, melamin, logam, beton, kulit, tambal ban, plastik, papan fiber, hati yang patah, dan lain sebagainya.

Baca Juga:

Konten tidak tersedia

Pertanyaannya, ngapain bawa-bawa lem kayu ke sekolah kalau cuma mau dipakai buat nempelin potongan kertas berbentuk buah nanas ke buku gambar??? Hmm???

Dibanding Aibon, lem Glukol lebih sering mewarnai hidup saya semasa sekolah. Saya nggak tahu dulu kamu pakai Aibon, Alteco, atau bahkan UHU, tapi untuk lem sekelas “lem-yang-dibawa-ke-sekolah”, Glukol selalu jadi andalan saya.

Ukuran Glukol ada yang kecil, ada juga yang besar. Biasanya, kita dapat “sendok” lemnya, alias plastik kecil untuk mengoleskan lem ke permukaan kertas agar jari kita nggak berbau dan berujung pada kegabutan kita ngeletekin lem yang mengering di tangan.

Kalau dalam anggaran DKI tadi tertulis lem Glukol, saya rasa harganya bakal jadi jauh lebih murah. Dengan asumsi Glukol ukuran kecil seharga RP1.500, total biayanya bakal terpangkas hebat, dari 82 miliar menjadi 675 juta rupiah. Selisihnya besar—bisa dipakai untuk membeli hal-hal lain, misalnya beli plastik kecil untuk ngolesin lem. Apa pasal? Yah, soalnya biasanya Glukol ukuran kecil nggak menyediakannya sekaligus.

Lagi pula, Glukol dan Aibon punya jenis packaging yang berbeda. Kalau lem Aibon identik dengan bungkusnya yang berupa kaleng, Glukol lebih merakyat dengan botol berbahan plastik. Saya rasa, semua orang bisa dengan mudah membuka bungkus Glukol dan dengan segera mengakses cairan-cairan lengket dan sedikit kental; berwarna putih di dalamnya. Tolong jangan berpikiran aneh-aneh—kita kan sedang berbicara soal lem.

Dari tampilannya saja, lem Glukol terlihat lebih nasionalis. Lihat saja sendiri: botol putih, tutup merah. Dari jauh, warnanya jelas: merah-putih, kayak bendera yang dinaikkan setiap upacara hari Senin. Sudah jelas, lem Glukol adalah lem kertas terbaik yang dapat membangkitkan rasa cinta tanah air. Lah, Aibon mana ada yang merah-putih?!

Bahan dasar pembuatan lem Glukol, sementara itu, adalah kanji. Bahan ini konon lebih mudah terjangkau dan murah. Ini kan jelas beda sama Aibon. Mana bisa Aibon dibuat dari kanji? Yang ada, Aibon dibuat dari daging sapi!

Eh, itu kan abon. Hahaha.

Tapi, yah, sudahlah. Dinas terkait toh sudah mengakui bahwa anggaran lem Aibon tadi hanyalah hasil dari “salah input”. Ini sedikit banyak mengingatkan saya pada aksi “salah ketik” terkait masalah UU KPK beberapa saat lalu. Lantas, saya jadi bertanya-tanya…

…apakah quarter life crisis yang selama ini menerpa kita semua memang nggak ada apa-apanya dibandingkan tekanan hidup para pekerja di lembaga pemerintahan, sampai-sampai mereka harus mengalami salah ketik dan salah input melulu, ya?

BACA JUGA Akal Sehat dan Lowongan Kerja Abal-Abal atau tulisan Aprilia Kumala lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 30 Oktober 2019 oleh

Tags: lem aibonlem glukol
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Editor lepas. Copywriter. Kata Pottermore, dia lulusan Hufflepuff.

ArtikelTerkait

Konten tidak tersedia
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.