Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ramadan dan Hal-Hal yang Mendadak Menjadi Spesial

Erwin Setia oleh Erwin Setia
6 Mei 2019
A A
ramadan

ramadan

Share on FacebookShare on Twitter

Di antara bulan-bulan dalam penanggalan Hijriyah yang Sobat Mojok tentu sudah hafal di luar kepala, Ramadan adalah paling istimewa. Bukan hanya karena begitu melimpah keutamaan di bulan tersebut, melainkan juga lantaran Ramadan dapat mengubah hal yang mulanya biasa-biasa saja menjadi istimewa.

Salah satunya adalah azan Magrib. Waktu azan yang kerap dijadikan senjata sebagian orang tua untuk menakut-nakuti anak mereka dengan “Jangan keluar pas azan Magrib. Banyak setan!” ini, seketika menjadi primadona bila Ramadan tiba.

Lihatlah di jalan-jalan, tempat-tempat keramaian, dan rumah-rumah. Bagaimana orang-orang menanti kedatangan azan Magrib seperti menunggu kekasih. Harap-harap cemas. Ketika sang kekasih akhirnya datang, rasa puas pun membuncahi dada. Begitu pula azan Magrib. Ketika ia datang, dengan tanda suara beduk dan tulisan “Memasuki Waktu Azan Magrib untuk Wilayah Jakarta dan Sekitarnya” di layar televisi, seketika mata yang kuyu merekah dan refleks bibir mengucap “Alhamdulillah”.

Lalu soal makan dan minum, keduanya adalah kebutuhan primer manusia sehari-hari. Pada bulan Ramadan, dua hal ini menjadi sakral dikarenakan keduanya menjadi batas sebagian orang dalam menganggap orang lain sebagai kaum beriman atau kaum ingkar. Pun keduanya menjadi batas antara siapa yang kuat dan yang lemah.

Masalah yang juga menjadi semacam rutinitas di bulan Ramadan adalah soal hormat-menghormati. Bukan, bukan hormat bendera seperti yang bapak-bapak Aparat dan anak-anak sekolahan masih tetap lakukan meski di waktu Ramadan. Tapi perihal perdebatan “bagaimana hukumnya membuka warung makan ketika bulan puasa?”.

Sebagian pihak kekeuh berpendapat bahwa membuka warung makan haram hukumnya secara mutlak. Karena itu artinya tak menghormati orang yang sedang berpuasa. Lagi pula, lanjut mereka, semestinya bulan Ramadan ini diisi dengan memperbanyak amal saleh, bukan melulu memburu duit dan duit.

Sementara pihak lain berhujah tentang apakah salah warung makan tetap buka di siang hari saat Ramadan, sebab tidak semua orang berpuasa. Masih ada orang non-muslim, perempuan hamil, anak kecil, orang sakit, dan orang tua; mereka mau makan di mana kalau warung tutup semua.

Perdebatan pun berlanjut, sampai tak terasa lebaran telah tiba. Lalu Ramadan selanjutnya datang lagi. Debat lagi. Ramadan lagi. Debat lagi. Begitu seterusnya sampai hilal menolak muncul karena malas ketemu kaum yang doyan debat.

Baca Juga:

Warak Ngendog, Mainan “Aneh” di Pasar Malam Semarang yang Ternyata Punya Filosofi Mendalam

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

Kemudian mengenai tidur. Sebuah kegiatan yang lumrah belaka namun di saat Ramadan menjadi bernilai ibadah. Setidaknya begitu kata sebuah hadis (walaupun hadis itu dha’if, tapi maknanya perlu diluruskan. Maksud “tidur orang yang berpuasa itu ibadah” bukan karena tidurnya, tapi karena puasanya. Ini serupa ungkapan “berdirinya orang yang shalat itu ibadah”. Ya, berdirinya seseorang jadi bernilai ibadah, karena ia shalat. Bukan karena ia berdiri thok terus tau-tau dapat golden ticket menuju surga. Lho kok saya jadi macam ulama hadist hehe~).

Duh, saya seharusnya menjelaskan soal tidur di paragraf ini. Eh, sudah keburu jelas dengan kata-kata di dalam kurung itu. Oke, pindah topik.

Selain soal azan Magrib, makan-minum, dan tidur, yang tak boleh dilewatkan adalah atribut-atribut agama yang kian menebal maknanya saban Ramadan tiba.

Sarung bukan lagi sekadar kain. Ia bisa menjadi senjata perang kecil-kecilan antar dua geng bocah yang baru pulang salat Tarawih. Beduk bukan lagi sekadar benda gendut yang terbuat dari kayu dan kulit sapi. Ia menjadi penanda dua waktu makan (sahur dan berbuka puasa) yang amat ditunggu-tunggu. Saat sahur, iringan beduk kian khas dengan teriakan “Saaaaahuuuur… saaaahur… saaaaahuuuur…. saaaaahur”. Hal yang membisingkan telinga, tapi diam-diam kita rindukan.

Kemudian, masjid bukan lagi sekadar tempat orang menunaikan salat. Ia menjadi tempat orang-orang berbuka puasa, istirahat menunggu azan tiba, beritikaf pada sepuluh malam terakhir, dan puncaknya adalah pada pengujung Ramadan, ia menjadi tempat orang-orang bergembira-ria menggemakan Takbiran.

 

Masih banyak lagi hal-hal yang mendadak spesial di bulan spesial ini. Kita belum bicara tentang kurma, para penyiar televisi yang tiba-tiba saleh dan salihah, perdebatan soal jumlah rakaat salat Tarawih, cara menentukan awal dan akhir Ramadan, selebgram-selebgram yang mendadak tobat, dan lain sebagainya.

Saya bukan ustadz, bukan ulama, atau akhi-akhi yang setiap harinya berkutat dengan postingan dakwah. Tapi, saya kira, apa salahnya di Terminal Mojok yang semoga diberkahi oleh Allah ini, saya ingin mengingatkan kepada Sobat Mojok sekalian: manfaatkanlah bulan spesial ini dengan sebaik-baiknya. Dengan baca artikel-artikel di Mojok yang saya jamin jadi lebih syar’i, misalnya. Xixixi~

Terakhir diperbarui pada 6 Mei 2019 oleh

Tags: PuasaRamadanSpesial
Erwin Setia

Erwin Setia

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

ArtikelTerkait

Kalkulasi Kenikmatan: Konsep Puasa ala Penganut Aliran Filsafat Epicurianis warung makan yang buka siang hari di bulan puasa mau beli curiga tutup tirai mojok

Puasa Tetap Buka tapi Curigaan sama Pembeli, Warung Makan Begini Sebaiknya Tutup Saja

26 April 2020
agama

Pengalaman Berpuasa dengan Teman Nasrani

11 Mei 2019
menghitung rakaat salat tarawih aktivis organisasi, kelompok abangan

Ketika Panggilan Organisasi Serasa Lebih Sunah Ketimbang Salat Tarawih

31 Mei 2019
takmir masjid

Surat Terbuka Untuk Takmir Masjid Jelang Berakhirnya Bulan Ramadan

4 Juni 2019
Boleh Nggak sih Kita Donor Darah Saat Puasa?

Boleh Nggak sih Kita Donor Darah Saat Puasa?

6 April 2022
Rekomendasi 11 Takjil Khas Cirebon yang Wajib Dicicipi di Bulan Ramadan

Rekomendasi 11 Takjil Khas Cirebon yang Wajib Dicicipi di Bulan Ramadan

26 Maret 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.