Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Ragam Jenis Mahasiswa Tingkat Akhir

Muhammad Ikhdat Sakti Arief oleh Muhammad Ikhdat Sakti Arief
11 Mei 2019
A A
mahasiswa tingkat akhir

mahasiswa tingkat akhir

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelum saya menceritakan tentang jenis-jenis mahasiswa tingkat akhir berdasarkan pada pengamatan dan pengalaman saya, ada baiknya kita lebih dulu tahu apa itu mahasiswa tingkat akhir. Mahasiswa tingkat akhir adalah mahasiswa yang sudah semester delapan atau lebih dan masih berkuliah. Intinya mahasiswa akhir itu mahasiswa yang sudah depresi karena nggak lulus-lulus. Udah kayak jombo dah, jadi mereka ini termasuk kaum bully-able. Atau bisa juga mereka ini dijadikan bahan buat meme buat diketawain rame-rame. Situ ketawa, dianya nangis—ironis. Kalau kau mahasiswa akhir dan juga jomblo, kelar idup kau.

Mahasiswa tingkat akhir itu  gampang dideteksi. Mereka biasanya selalu megangin map, nentengin revisian atau kertas yang butuh tanda tangan dosen. Jam tujuh sudah ngumpul depan ruang dosen. Pulang paling akhir. Kalau ada rombongan mahasiswa yang megangin map, pulpen dan ngebuntutin dosen kayak anak itik ngikutin emaknya, bisa dipastikan dia adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang berjuang menyelesaikan skripsi.

Ya sudahlah, sudah nasib. Sebagai seorang yang sudah begitu familier dengan mahasiswa tingkat akhir ini—karena saya pernah menjadi salah satu diantara manusia-manusia kuat itu—saya akan beritahu kepada kalian berbagai jenis dari makhluk budak skrpsh*t ini. Secara garis besar bisa digambarnya seperti ini.

1.The “pengen cepat lulus”

Mahasiswa tipe pertama adalah mahasiswa yang pengen cepet lulus. Mahasiswa tipe ini adalah tipe yang paling lemah. Dia sudah tidak mampu lagi bersaing dalam dunia perkuliahan—sudah tidak tahan dengan tekanan yang diberikan oleh dosen. Apakah orang seperti ini pantas disebut sebagai mahasiswa? Mental kerupuk. Baru delapan semester udah nyerah. Lebih memilih cepat lulus dengan berdalih ingin mencari pengalaman baru. Alasannya adalah karena pas lulus juga jadi pengangguran, sehingga bebannya jadi tambah berat. Jadi serba salah dan susah dapat duit. Kerjaan nggak ada, mau minta ke ortu malu juga. Makanya boi, jangan terlalu ingin lulus tepat dan cepat waktu, tapi luluslah di waktu yang tepat. Begitu lulus dapat kerja, dapat istri anak orang kaya. Mantap.

Seperti itulah cara saya memotivasi diri, biar nggak terlalu stres.

2.The “masih ada kuliah”

Tipe selanjutnya yaitu tipe mahasiswa tingkat akhir yang masih ada mata kuliah. Mahasiswa mahasiswa seperti inilah yang menjadi sasaran empuk dari bully-an. Dibully oleh teman seangkatan sampai juniornya. Tapi sebenarnya, merekalah orang orang yang mampu bertahan dari kerasnya dunia perkuliahan. Mereka tetap setia dengan rela tidak lulus cepat karena kecintaannya terhadap almamaternya. Mereka masih ingin menambah pengetahuan mereka. Respect!

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

Tapi nggak selamanya juga, Bambank. Bosan lah lihat kau mulu di kampus. Urusin tuh skripsi, jangan junior mulu dideketin, udah kayak orang tuanya—24 jam dijagain.

3.The gamer

Mahasiswa tipe ini adalah mahasiswa sok idealis yang (bisa jadi) dulunya tidak menyukai game dengan alasan game hanya buang buang waktu. Tapi sekalinya nyoba, ketagihan, dan akhirnya skripsi dilupakan. Siang malam ada di tempat yang ada wifi-nya, nyari teman mabar. Mampus. Katanya game hanya untuk ngisi waktu luang—waktu luang kok sampe 24 jam. Ketika ditanya skripsinya gimana, alasannya dosen pembimbing lagi di luar kota lah, belum dapat referensi lah, kucingnya beranak lah, nungguin Blackpink live instagram-lah. Hadeh. Orang lain wisuda, situ masih sibuk nge-push rank. Orang lain ngambil ijazah, situ ngumpulin pulsa buat beli skin hero. Aduh boi, hidup bukan hanya selebar HP kau. Bangun boi! Jangan kebanyakan nge-game.

4.The Bucin

Tipe ini cukup tidak tahu diri. Bukannya mikirin tugas akhir, malah sibuk pacaran. Bagus kalo pacar kau bisa jadi motivasi buat ngerjain skripsi, tapi kalo mengalihkan duniamu, menguras tenaga dan pikiran, jadi lebih sering laporan ke doi dari pada konsul sama pembimbing, kan tol*l. Maaf ngegas, emosi pengaruh kelamaan jomblo.

5.The “playboy gebetan”

Mahasiswa tingkat akhir yang merasa paling ganteng. Merasa dirinya seperti Boy William saat naik motor. Mahasiswa model gini selalu tampil modis. Semua cewe dideketin. Kebanyakan sih junior jadi sasaran. Maklum, juniorkan masih rada kosong gitu, gampang dirasukin.. Syukurlah kalo dapat satu, ini cuma sebatas gebetan doang. Playboy, tapi pacar nggak punya, gebetan dibanyakin. Nah orang-orang kayak gini ini yang disebut playboy gebetan.

6.The “pasangan yang saling dukung”

Nah ini nih mahasiswa tingkat akhir berfaedah. Seangkatan, sama-sama mahasiswa tingkat akut, yang dikit lagi mo bunuh diri, saling dukung dalam mengerjakan tugas akhir. Ngerjain tugasnya bareng—lulusnya sama-sama—wisudahan sama-sama. Bahkan sampek waktu nikahnya sama, pasangannya beda. Hiya. Sadis bosku. Semoga bisa sampe nikahlah, jodoh—dengan orang lain. Huahaha. Canda.

7.The “nungguin dosen”

Sangat gampang mengidentifikasi mahasiswa tingkat akhir model ini. Silahkan pergi ke ruang jurusan, perhatikan mahasiswa yang lagi duduk di bangku, megang banyak kertas, mata sayu, bibir pucat, hidungnya melotot. Kurang lebih kayak orang sakau lah. Nah itu lah dia. Mahasiswa yang setia nungguin dosen bimbingan. Kalo cari pasangan itu yang model gini, dosen aja ditungguin, apalagi kau, boi. Mahasiswa tingkat akhir macam ini biasanya udah ada di kampus dari sebelum jam 8 pagi. Kantor aja belum buka tuh. Ngenes dah. Tapi jangan coba-coba cari masalah deh sama mahasiswa kayak gini, karena mereka nggak segan-segan buat gigit. Hehe.

8.The “nggak tau mau ngapain”

Mahasiswa tingkat akhir yang sedang dalam kebimbangan. Nggak tau mau ngapain. Ciri-cirinya macam-macam. Misalnya,  awalnya aktif di organisasi, lalu memutuskan untuk mundur dari organisasi tersebut. Alasannya mau fokus ke skripsi. Nyatanya, nggak sama sekali nyinggung skripsi. Takut terbengkalai karena organisasi, tapi pas ninggalin organisasi skripsi juga nggak dikerjain. Akhirnya tiap hari ngeliatin teman temannya nyari judul penelitian, jurnal dan lain sebagainya. Teman seangkatan sibuk nanyain dosen di grup whatsapp, dia cuma nyimak—sampe-sampe minder buat buka grup whatsapp.

Kurang lebih seperti itulah macam macam mahasiswa tingkat akhir. Kalo kau tanya saya model yang mana, saya nggak termasuk dari tipe-tipe diatas. Saya ini tipe mahasiswa tingkat akhir yang selow. Santai jodoh nggak akan kemana. Saya punya prinsip yang saya pegang teguh. Cepat wisuda itu nggak bakalan nentuin keberhasilan kita di dunia kerja, boi—apalagi lama. Hiyahiyahiya~

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2021 oleh

Tags: MahasiswaSkripsiTingkat Akhir
Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Nama saya Ikhdat, seorang pengangguran (semoga cepat dapat kerja) pecinta senja, penikmat kopi (biar dibilang anak indie) yang suka nulis.

ArtikelTerkait

4 Tips Praktis dari Dosen UGM supaya Skripsi Cepat Selesai Terminal Mojok

4 Tips dari Dosen UGM agar Skripsi Cepat Selesai

4 Februari 2021
Gonoharjo Kendal, Tempat Sempurna buat Mahasiswa Semarang Raya yang Sengsara Hidup di Kota

Gonoharjo Kendal, Tempat Sempurna buat Mahasiswa Semarang Raya yang Sengsara Hidup di Kota

2 April 2025
warung kopi

Ke Warung Kopi: Pamitnya Ngopi, Tapi Pesannya Teh Jumbo

28 Mei 2019
Dosen Memang Harus Pelit Nilai dan Perkuliahan Harus Ketat, Apalagi di Jurusan Keguruan

Dosen Memang Harus Pelit Nilai dan Perkuliahan Harus Ketat, apalagi di Jurusan Keguruan

18 April 2024
6 Beasiswa yang Sebaiknya Dihindari Mahasiswa karena Berpotensi Menjebak

6 Beasiswa yang Sebaiknya Dihindari Mahasiswa karena Berpotensi Menjebak

28 Agustus 2025
Santai Aja, Sempro Lebih Awal Nggak Menjamin Lulus Duluan

Santai Aja, Sempro Lebih Awal Nggak Menjamin Lulus Duluan

20 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.