Tulisan ini saya dedikasikan sepenuhnya untuk idola saya, Rae Lil Black, semoga istiqomah, yhaaa~
Di tengah timeline media sosial yang penuh debat politik, drakor terbaru, dan gosip selebriti, tiba-tiba ada berita yang bikin netizen terpaku dan merenung dalam-dalam:
Rae Lil Black masuk Islam.
Iya, beneran. Ratu dari bookmark rahasia kalian, mbak idaman yang sering “diziarahi” secara diam-diam, kini sudah hijrah dan menemukan cahaya Islam. Lalu, tiba-tiba, komentar di internet berubah. Dari yang biasanya berisi pujian tentang “bakat aktingnya”, sekarang isinya jadi reflektif:
“MasyaAllah, semoga istiqomah.”
“Alhamdulillah, ini hidayah besar.”
“Dulu sering nemenin sahur, sekarang malah beneran puasa.”
Tapi pertanyaan terbesar buat kalian semua, wahai mantan jemaah setia’ Rae Lil Black adalah: Dia udah hijrah, kalian kapan bertobat?
Dulu, nama Rae Lil Black dihafal, sekarang didoakan
Rae Lil Black bukan nama asing bagi para lelaki yang browsing mode incognito-nya lebih sering dipakai daripada mode biasa. Namanya sudah jadi legenda di dunia maya, bahkan mungkin lebih diingat daripada nama guru agama kalian waktu SD.
Tapi lihatlah bagaimana dunia berputar. Orang yang dulu sering disebut dalam keheningan kini disebut dalam doa. Yang dulu dielu-elukan karena totalitas kerja, sekarang dipuji karena memilih jalan yang lebih baik.
Di sinilah letak tamparannya. Kalau Rae Lil Black bisa berubah, kenapa kalian masih betah di zona kelam itu?
Hidayah bisa datang ke siapa saja, Termasuk ke Rae Lil Black
Perjalanan spiritual seseorang memang misteri. Nggak ada yang tahu siapa yang bakal dapat hidayah lebih dulu. Kadang, orang yang kita anggap paling jauh dari agama justru bisa lebih dulu mendapatkan cahaya dan meninggalkan masa lalunya. Rae Lil Black adalah contoh nyata.
Seorang wanita yang pernah hidup di industri hiburan dewasa, industri yang jauh dari nilai-nilai agama, bisa tiba-tiba mendapat pencerahan dan memilih untuk memulai hidup yang lebih bermakna. Bahkan kalau kita tarik lebih jauh, sejarah sudah mencatat banyak kisah serupa:
Malcolm X, masuk Islam, jadi pejuang hak asasi manusia. Cat Stevens (Yusuf Islam), dari bintang pop dunia, hijrah, dan meninggalkan kariernya demi Islam. Mike Tyson, petinju kontroversial penuh skandal, menemukan kedamaian dalam Islam.
Kalau mereka bisa menemukan jalan yang lebih baik, kenapa kita sering merasa nggak butuh perubahan?
Self reflection: Udah sejauh apa kita dari jalan yang benar?
Kalian yang dulu rajin menziarahi Rae Lil Black, coba sekarang pikirkan sejenak. Udah berapa lama nggak benar-benar fokus beribadah? Udah berapa banyak waktu yang kebuang buat hal-hal yang nggak ada manfaatnya? Masih mau bertahan di lingkaran setan, padahal ada jalan keluar yang lebih baik?
Kadang kita nunggu tanda dari langit buat sadar, padahal contoh nyatanya udah ada di depan mata. Rae Lil Black, yang kehidupannya dulu jauh dari nilai-nilai Islam, bisa berubah dan memilih jalan yang lebih baik. Sedangkan kita? Masih berkutat di konten, kebiasaan, dan dosa yang itu-itu aja.
Sadar atau nggak, berubah itu sebenarnya gampang
Banyak orang mikir hijrah itu harus ekstrem. Langsung jadi alim, bisa menghapus semua dosa, langsung khatam Al-Qur’an dalam semalam.
Padahal, berubah itu cukup dimulai dari langkah kecil. Misalnya, mengurangi kebiasaan buruk sedikit demi sedikit. Lalu, lebih banyak melibatkan diri dalam hal-hal positif. Ingat bahwa nggak ada manusia yang sempurna, tapi kita selalu bisa berusaha jadi lebih baik. Siapa tahu, nanti tiba-tiba kita sendiri yang dapat hidayah, sama kayak Rae Lil Black.
Rae Lil Black udah berubah, masa kalian masih gitu-gitu aja? Berita ini seharusnya nggak cuma bikin kaget, tapi juga bikin kita introspeksi. Kalau Rae Lil Black bisa menemukan kebenaran, kenapa kita masih stuck di jalan yang sama?
Jangan sampai nanti, pas di akhirat, kita malah ditanya.
“Dulu sering nonton Rae Lil Black, ya?”
Terus kita jawab,
“Iya, ya Allah. Tapi itu dulu. Sekarang aku udah tobat.”
Nah, mumpung masih ada waktu, siapa tahu ini saatnya kita juga mulai berubah.
Jadi, kalian kapan hijrah?
Penulis: Janu Wisnanto
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Jejak Bokep dari Masa ke Masa
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
