Jadi intinya, anak-anak mudanya pada kabur ke luar kota karena merasa bursa tenaga kerja di Purworejo nggak bervariasi dengan upah yang rendah. Lihat saja UMR-nya, Rp2,2 jutaan. UMR dalam konteks realita itu kan Upah Maksimum Regional, kan? Jadi ya pasti banyak yang hanya bisa menawarkan upah di bawah dari itu. Tentu saja pemudanya pada kabur lah.
Yah, ini memang persoalan klise yang dialami oleh banyak daerah-daerah di Jawa Tengah. Pantas saja Provinsi ini jadi yang paling miskin di Jawa. Tapi masak mau dinormalisasi, bukan begitu Pak Gubernur Luthfi?
Putar otak, putar otak
Pemkab benar-benar harus putar otak untuk cari solusi, biar pemuda-pemuda di Kota sunyi ini nggak pada keluar semua dan meninggalkan Purworejo layaknya rumah yang nggak berpenghuni. Ini juga jadi semacam “warning” bagi Jawa Tengah. Daerah-daerahnya banyak loh yang bermasalah, Purworejo ini hanya satu contoh masalah produktivitas daerah, dari sekian banyak masalah lain yang nggak kalah pelik di daerah lainnya. Sekali lagi, bukankah begitu, Pak Gubernur Luthfi?
Masalahnya, kalau persoalan menurunnya komposisi penduduk produktif yang menetap ini dibiarkan, Purworejo bisa jadi akan menua, tapi bukan karena usia, melainkan karena semangat dan peremajaan daerahnya. Banyak lahan, komoditas, dan potensi wisata akan tertidur tanpa dikelola dengan produktif, investor besar akan sulit masuk, kemudian membuat daerah ini punya pertumbuhan ekonomi seperti siput. Gerakannya lambat dan menjenuhkan.
Tapi balik lagi. Purworejo masih punya harapan. Kondisi daerah ini selayaknya padi yang menguning, terlihat diam, padahal di dalam tanah, akar-akar barunya menjalar kokoh mencari sumber air untuk menggemukan biji gabahnya. Tinggal nunggu, akankah para bibit muda itu berani dan berhasil diajak pulang atau justru sebaliknya, pemudanya tetap tinggal di luar daerah dan Purworejo hanya dijadikan opsi untuk menikmati masa tua?
Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Purworejo, Tempat Ideal bagi para Introvert yang Mendambakan Ketenangan Hidup
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















